Terbit: 8 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kadang kala hasrat untuk berhubungan intim datang di saat yang tidak tepat. Sebagai contoh, hal ini datang saat kondisi tubuh sedang kurang fit, kelelahan, atau bahkan sedang sakit. Lantas, apakah berhubungan intim tetap dilakukan meski sedang sakit?

Bolehkah Berhubungan Intim Saat Demam?

Pakar kesehatan menyebutkan berhubungan intim saat sakit demam yang disertai batuk, pilek, meriang, atau terkena penyakit yang ringan lainnya, ada baiknya Anda menunda dulu melakukan hubungan seksual

Jika Anda tetap melakukannya, risiko berhubungan intim saat sakit yang bisa dialami adalah justru tertular penyakit dari pasangan. Banyak orang tak menyangka, bahwa flu ternyata juga bisa menular saat berhubungan intim, apalagi jika Anda batuk atau bersin-bersin saat melakukannya.

Menurut Ann Palmenberg, Ph.D, dari University of Winconsin, Amerika Serikat, meskipun  tidak akan ditularkan oleh cairan sperma atau cairan vagina, flu bisa berpindah dari pasangan yang sakit ke pasangan yang sehat lewat sentuhan atau ciuman. Bahkan, mesipun Anda sudah memakai cairan pembersih anti bakteri sekalipun, tetap saja virus flu ini akan menular pada pasangan.

Risiko Berhubungan Intim Saat Demam

Perlu diketahui, saat tubuh sedang demam, maka tubuh akan cenderung terasa lelah, lemah, dan pegal-pegal. Biasanya, Anda tidak akan berhasrat untuk melakukan hubungan seks. Namun, jika Anda ternyata tetap ingin melakukannya, ada baiknya Anda mengurungkan niat ini karena bisa membuat demam menjadi semakin parah.

Sejumlah pakar kesehatan sangat tidak menyarankan berhubungan intim saat sakit. Karena alasan inilah Anda tidak perlu memaksa pasangan yang sedang sakit untuk melakukan hubungan seksual. Jauh lebih baik jika Anda menunggunya hingga bugar.

Bagi beberapa orang yang tidak mampu menahan hasrat seksualnya, mereka berinisiatif untuk melakukan oral seks agar tetap bisa menyalurkan hasrat bercinta meskipun sedang sakit. Padahal, melampiaskan seksual dengan cara ini berisiko juga untuk tertular virus.

Tips Melakukan Hubungan Seksual yang Sehat

Pada dasarnya, ketika Anda melakukan rutinitas hubungan seksual yang tepat, hal itu akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu meningkatkan kontrol kandung kemih pada wanita, serta terkait dengan penurunan tekanan darah.

Untuk mendapatkan manfaat-manfaat itu, Anda membutuhkan tips berhubungan intim yang hangat dan menyehatkan, antara lain:

  • Harus diawali dengan foreplay

Perlu diketahui, bahwa hasrat wanita tidak datang secepat pria. Oleh karenanya, jangan melakukan foreplay hanya ketika sudah berada di tempat tidur. Pada siang hari, Anda disarankan untuk mulai melakukan hal-hal mesra, seperti berpegangan tangan, memeluk, mencium, dan melakukan hal-hal menyenangkan bersama.

Wanita akan lebih mudah menikmati hubungan seks jika merasa pria senantiasa menghargai, memberi rasa aman, dan kenyamanan untuk dirinya.

  • Munculkan banyak inisiatif

Pada umumnya, banyak wanita yang merasa enggan atau malu ketika ingin memulai lebih dulu hubungan seksual. Padahal, pria jauh merasa lebih senang jika pasangannya yang meminta. Kemungkinan hal ini menjadikan pria merasa diinginkan. Jadi, jika ingin menyenangkan hatinya mulai sekarang jangan ragu untuk mengambil inisiatif.

  • Penuhi keinginannya

Berhubungan intim akan terasa lebih berkesan jika didasari oleh kerjasama antara kedua belah pihak. Hindari merasa sudah tahu keinginan pasangan. Sebaliknya, mintalah petunjuk dengan cara bertanya tentang keinginannya. Jika Anda berinisiatif melakukan sesuatu, jangan ragu untuk menanyakan hasilnya kepada pasangan .

  • Penetrasi bukanlah yang utama

Harus diakui, banyak pria yang menganggap penetrasi adalah cara utama dalam memberikan orgasme pada wanita. Padahal, sekitar 80 persen wanita tidak bisa mendapatkan orgasme hanya dengan penetrasi. Bahkan, wanita akan lebih mudah mencapai orgasme melalui seks oral. Bagi sebagian pasangan, seks oral terbukti bisa menjadi variasi yang menyenangkan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi