Terbit: 27 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Seks alah aktivitas fisik menyenangkan yang ingin dilakukan oleh semua pasangan. Dengan melakukan seks, mereka akan mendapatkan banyak manfaat khususnya kepuasan secara seksual dan psikologi. Namun, seks kerap berujung menjadi aktivitas yang membosankan sehingga banyak pasangan berhenti melakukannya.

Gangguan Kesehatan yang Muncul Kalau Berhenti Bercinta

Seks berhenti dilakukan oleh pasangan karena terjadi kebosanan dan ketidakpuasan yang terus-menerus. Pasangan yang hanya melakukan seks sebagai aktivitas seks akan mudah sekali bosan sehingga aktivitas tersebut jadi tidak menarik lagi.

Berhenti melakukan seks terlihat tidak memberikan dampak apa-apa pada tubuh. Namun, untuk kehidupan jangka panjang, seks yang dihentikan bisa menimbulkan cukup banyak gangguan kesehatan yang antara lain:

  1. Disfungsi ereksi pada pria

Dalam seks, latihan yang dilakukan berulang-ulang akan memperbaiki kualitasnya. Kualitas ini bisa berupa kualitas pada ereksi dan kenikmatan yang terjadi saat mengalami ejakulasi dan berlanjut pada ejakulasi.

Disfungsi ereksi adalah salah satu masalah yang kerap muncul kalau pria berhenti berhubungan badan. Akibat tidak terbiasa lagi dengan aktivitas seksual, penis jadi tidak terbiasa mengalami ereksi. Kondisi ini bisa semakin parah kalau pria berhenti total untuk melakukannya karena penyakit atau kebosanan yang akut.

  1. Kekebalan tubuh menurun

Seks juga membangkitkan kekebalan tubuh pada wanita kalau dilakukan dengan benar. Kalau seks tidak dilakukan lagi, kekebalan akan menurun perlahan-lahan khususnya wanita yang sudah mulai lanjut usia dan mengalami menopause.

Kekebalan tubuh ini sangat berpengaruh pada kesehatan. Kalau wanita memiliki kekebalan rendah, mereka akan mudah sekali sakit. Selain itu, otot di sekitar vagina juga bisa mengalami kekenduran sehingga seks yang dilakukan lagi tidak akan terasa nikmatnya.

  1. Stres semakin meningkat

Salah satu manfaat dari seks yang cukup besar dan bisa dirasakan oleh pasangan adalah menurunkan stres dengan cepat. Penurunan stres ini terjadi karena tubuh menghasilkan zat yang menurunkan stres dan memberikan rasa tenang pada tubuh dalam jumlah yang cukup besar.

Kalau pasangan tidak melakukan seks kembali dalam waktu yang cukup lama, stres akan meningkat. Peluruhan tekanan pada kepala tidak ada lagi sehingga kehidupan rumah tangga dan pekerjaan bisa terganggu.

Kesehatan pikiran mungkin terlihat biasa dan kerap disepelekan. Namun, kondisi stres berlebihan bisa memengaruhi hal lain seperti kekebalan, produktivitas, dan gangguan kesehatan lainnya.

  1. Mengalami obesitas

Seks yang dilakukan dengan sangat intens dengan durasi lebih dari 2 kali dalam seminggu akan menguras cukup banyak tenaga. Melakukan seks sama halnya melakukan olahraga secara rutin sehingga lemak yang ada di dalam tubuh akan menurun perlahan-lahan.

Tubuh yang tidak aktif akan menyebabkan timbunan lemak di dalam tubuh meningkat. Kondisi obesitas ini akan menyebabkan siapa saja mengalami penurunan aktivitas dan juga kesehatan tubuh secara umum.

Obesitas juga bisa menurunkan libido dengan cukup besar. Kalau kondisi ini tidak segera diatasi, Anda bisa mengalami gangguan seksual secara total.

  1. Gangguan kardiovaskular

Gangguan kardiovaskular adalah masalah terakhir yang bisa dialami oleh mereka yang tidak aktif lagi secara seksual. Gangguan ini bisa muncul karena tubuh tidak aktif lagi. Seks yang dilakukan dengan cukup intens akan melancarkan peredaran darah ke dalam tubuh sehingga tidak ada gangguan.

Selain itu, pasif melakukan seks juga menyebabkan gangguan di sekitar jantung akibat lemak atau mungkin pengendapan kolesterol jahat. Jadi, lebih baik bercinta ketimbang tidak melakukannya, tapi masalah baru kerap muncul.

Nah, mulailah melakukan seks lagi kalau Anda lama tidak bercinta. Lakukan perlahan saja dan cari fantasi baru sehingga seks bisa berjalan dengan menyenangkan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi