DokterSehat.Com- Banyak pasangan suami istri yang menggunakan alat kontrasepsi untuk menjaga jarak kehamilan. Beberapa alat kontrasepsi, jika digunakan sesuai aturan, alat kontrasepsi dapat efektif mencegah kehamilan hingga 99 persen. Namun ada beberapa kesalahan penggunaan alat kontrasepsi yang membuatnya tetap dapat menyebabkan kehamilan. Dilansir dari Health, ini beberapa kesalahan penggunaan alat kontrasepsi yang sering terjadi:
1. Tidak minum pil secara rutin
Lupa atau tidak minum pil KB secara rutin dapat meningkatkan kemungkinan Anda untuk hamil. Hal ini bukan berarti ketika Anda melewatkan satu pil lalu Anda pasti akan hamil setelah berhubungan seks, namun tidak minum pil KB secara rutin akan mengurangi efektivitas pil.
Profesor kebidanan dan ginekologi di Yale Medical School, Mary Jane Minkin, M.D menyebutkan bahwa semakin banyak pil yang terlewatkan, semakin tinggi risiko kegagalan. Jika Anda lupa minum pil KB, sebaiknya konsultasikan pada dokter kandungan Anda apa yang harus dilakukan agar pil KB tetap dapat berkerja maksimal.
2. Minum pil progestin di waktu yang salah
Dokter kebidanan dan kandungan Antonio Pizarro, M.D, menyebutkan bahwa beberapa pasiennya minum pil progestin di waktu yang salah. Menuru Pizarro, jika pil progestin dikonsumsi dalam kurun waktu tiga jam yang sama setiap hari justru dapat meningkatkan risiko kehamilan. Sebaiknya ikuti saran dokter tentang waktu meminum pil KB yang tepat agar tidak meningkatkan risiko kehamilan dan pendarahan.
Jika Anda merasa kesulitan dengan aturan harus minum pil pada jam yang sama, atau pada waktu tertentu, Anda dapat membicarakannya pada dokter kandungan Anda untuk mengubah pilihan alat kontrasepsi. Beberapa pilihan alat kontrasepsi yang bisa Anda pilih antara lain IUD, kondom, spermisida, atau alat kontrasepsi alami seperti sistem KB kalender.
3. Tidak menggunakan kondom
Meskipun pasangan Anda mengkonsumsi pil KB, namun sebaiknya tetap menggunakan kondom untuk mencegah risiko kehamilan. Selain itu, kondom juga berfungsi untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.
4. Pelumas yang salah
Salah memilih pelumas saat berhubungan seks ternyata juga dapat meningkatkan risiko kehamilan. Pelumas berbahan dasar minyak dapat merusak kondom berbahan dasar lateks. Sebaiknya gunakan pelumas yang berbahan dasar air atau silikon untuk menjaga efektivitas kondom.