Terbit: 25 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Seks bisa berjalan dengan lancar kalau pasangan bisa memaksimalkan rangsangan. Untuk memberikan rangsangan, pasangan harus tahu titik erogenik yang dimiliki oleh suami atau istrinya. Titik erogenik ini selalu terletak di sekitar kemaluan dan titik lain seperti area payudara, area telinga, leher, ketiak, hingga area bokong.

5 Aturan Menepuk Bokong Pasangan Saat Seks

Dari berbagai titik erogenik yang dimiliki oleh pria dan wanita, bokong sering sekali jadi sasaran untuk dirangsang. Baik pria atau wanita, bokong kerap menjadi titik sensitif sehingga aksi meremas hingga menepuk kerap dilakukan. Nah, yang jadi pertanyaan sekarang adalah, bolehkah menepuk bokong pasangan saat seks? Kalau boleh seperti apa aturannya?

  1. Lakukan dengan persetujuan

Hanya lakukan aktivitas seks ini dengan persetujuan pasangan. Jangan melakukannya secara langsung dan membuat pasangan jadi kaget. Sebelum melakukan seks, coba lakukan diskusi dengan pasangan terkait dengan apa yang diperbolehkan dan wpa saja yang tidak. Kalau pasangan memperbolehkan menepuk bokong, barulah lakukan.

Menepuk bokong tidak sama dengan melakukan rangsangan lain seperti meremas payudara atau memberikan seks oral. Jadi lakukan persetujuan dari awal sehingga pasangan tidak merasa sedang disakiti. Lakukan dalam konteks rangsangan agar keinginan untuk memberikan rangsangan tersampaikan.

  1. Jangan melakukan terlalu keras

Rangsangan yang diterima oleh pria dan wanita tidak murni nikmat saja. Kadang rangsangan muncul bersamaan dengan rasa sakit. Kita ambil contoh sederhana saja, cupang pada anggota tubuh seperti leher atau area dada memang memberikan rasa sakit. Namun, pasangan tetap menikmatinya dan bisa terangsang dengan sempurna.

Dari ilustrasi di atas kita juga bisa menerapkannya pada saat menepuk bokong. Ada kalanya pria atau wanita mendapatkan nikmat, tapi rasa sakit juga ada. Lakukan dengan batas normal sehingga tidak melukai pasangan. Selanjutnya, lakukan rangsangan ini dengan tujuan untuk memberi kenikmatan, bukan menyisakan.

  1. Berhenti kalau memberikan rasa tidak nyaman

Sesuatu yang berlebihan bisa membuat siapa saja tidak nyaman. Rangsangan pada saat seks juga begitu. Kalau berlebihan bisa menyebabkan siapa saja merasa risih dan tidak nyaman. Tepukan pada bokong mungkin memberikan kesan nakal sehingga gairah bisa meningkat. Namun, kalau dilakukan berulang-ulang bisa menyebabkan rasa sakit.

Kalau pasangan merasakan sakit atau tidak nyaman, hentikan tepukan di bokong. Tanyakan pada mereka apakah rangsangan perlu dilanjutkan atau tidak. Kalau tidak perlu dilanjutkan bisa mencoba cara lain atau langsung melakukan seks di menu utama yaitu penetrasi.

  1. Kombinasikan dengan remasan

Kombinasikan rangsangan yang dilakukan dengan remasan yang ringan. Kalau hanya menepuk-nepuk saja akan cepat terasa sakit. Kombinasikan beberapa cara agar rangsangan ini berjalan dengan lancar dan juga aman.

Wanita mungkin suka dengan tepukan dan remasan di bokongnya. Kombinasi dua hal itu bisa dirasakan hingga ke area vagina. Pria juga bisa merangsang wanita dengan menggelitik area vagina dari belakang yang sering membuat wanita tidak tahan.

  1. Bisa dilakukan saat melakukan rear entry

Kalau Anda ingin memberikan rangsangan ganda, coba lakukan penetrasi jenis rear entry seperti doggy style. Saat melakukan penetrasi dengan intens, pria bisa memberikan tambahan rangsangan dengan menepuk bokong dengan perlahan.

Wanita juga bisa meremas bokong pasangannya saat menerima penetrasi. Intinya remasan atau tepukan pada bokong harus memberikan rasa nikmat. Kalau rasa nikmatnya tidak ada, lebih baik tidak dilakukan.

Demikianlah sedikit ulasan tentang cara menepuk bokong yang benar saat seks. Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda dan pasangan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi