DokterSehat.Com – Seks bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai vaginal yang umum dilakukan hingga oral dan anal yang jarang dilakukan karena dianggap tabu. Masyarakat menganggap kalau anal adalah sesuatu yang kotor dan berisiko. Selain itu, aktivitas ini selalu diasosiasikan dengan aktivitas seks para homoseksual atau biseksual.
Terlepas dari semua kontroversi tentang anal seks, apakah seks ini selalu berbahaya untuk kesehatan. Selanjutnya, apakah seks ini selalu memberikan rasa sakit?
Bahaya dan risiko seks anal
Pada dasarnya semua aktivitas itu berisiko karena bisa menyebabkan luka pada tubuh dan juga penyebaran virus penyakit. Namun, seks yang dilakukan secara aman seperti menggunakan kondom bisa mengurangi risiko penyebaran penyakit menular seksual yang berbahaya.
Salah satu bahaya yang bisa terjadi adalah sobeknya dinding dari anus. Karena organ ini tidak memiliki mekanisme lubrikan, gesekan dari penis akan membuat luka dan akhirnya muncul perdarahan.
Risiko perdarahan bisa diminimalkan dengan menggunakan lubrikan. Selain itu, wanita juga perlu dibuat relaks sehingga saat penetrasi mereka akan minim merasakan sakit pada area anus.
Tidak bisa dilakukan sembarangan
Sakit atau tidaknya yang dialami oleh wanita, seks secara anal membutuhkan banyak latihan agar bisa dilakukan dengan sempurna. Selain itu, seks jenis ini harus dilakukan dengan konsensus atau persetujuan bersama. Tanpa persetujuan, seks tetap akan menyakitkan meski menggunakan cairan pelumas sekali pun.
Oh ya, seks anal juga bukan manipulasi kaum homoseksual. Pria heteroseksual pun juga bisa menikmatinya sebagai pelaku atau orang yang menerima. Saat ini sudah ada banyak alat seperti vibrator yang bisa digunakan oleh pria untuk merangsang area prostat dan memberikan kejutan seksual yang berbeda.
Nah, menurut Anda sendiri bagaimana seks anal? Apakah tetap bisa dilakukan dengan pasangan atau tidak?