Terbit: 25 February 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Dalam dunia seks, wanita dikenal cenderung sering memalsukan orgasme yang didapatkannya. Akibatnya, wanita jarang sekali mendapatkan kepuasan secara seksual dari pasangannya. Kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan komunikasi yang intens sehingga permasalahan yang dihadapi bisa segera diselesaikan dengan benar.

7 Alasan Mengapa Pria Memalsukan Orgasme saat Bercinta

Berkebalikan dengan wanita, pria memang dikenal cenderung mudah mendapatkan orgasme. Bahkan setiap melakukan seks mereka akan sering mendapatkan orgasme. Namun, pada kondisi tertentu, pria juga kerap memalsukan orgasme yang didapatkannya. Hal ini dilakukan karena beberapa alasan yang akan kita bahas pada artikel ini.

Alasan pria memalsukan orgasmen saat bercinta

Setidaknya ada beberapa alasan mengapa seorang pria harus memalsukan orgasmenya dan mengakhiri seksnya dengan cepat. Berikut beberapa alasan yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari University of Quebec, Montreal, Kanda.

  1. Pria sedang mabuk

Alasan pertama mengapa pria ingin segera mengakhiri seks yang dilakukan dengan pasangan adalah karena sedang mabuk. Pria yang sedang mabuk dan tidak terlalu sadar biasanya akan sulit sekali melakukan seks dengan sempurna. Bahkan, saat seks dilakukan mereka bisa saja mengalami cedera.

Nah, karena merasa tidak nyaman sekaligus tidak ingin membuat pasangannya jadi kecewa pria akan memilih mengakhiri seks yang dilakukan. Dia akan melakukan apa saja termasuk pura-pura orgasme meski tidak mengeluarkan cairan ejakulasi saat tubuhnya dibuat-buat bergetar.

  1. Pria ingin membuat pasangan bahagia

Wanita akan merasa senang kalau bisa membuat pasangannya orgasme dengan cepat. Apalagi wanita sedang memegang kendali seks yang dilakukan, misal melakukan woman on top. Pria ingin membuat pasangannya senang dengan pura-pura orgasme padahal belum. Hal ini kerap dilakukan untuk membuat wanita lebih percaya diri dan tidak pasif dengan seks.

  1. Seks yang tidak nyaman

Seks yang dilakukan oleh pasangan tidak selalu berjalan dengan baik. Ada kalanya mereka juga merasa tidak nyaman entah dengan pasangan atau gaya seks yang sedang dilakukan. Nah, agar kondisi tidak nyaman ini segera berakhir, cara satu-satunya yang bisa dilakukan oleh pria adalah pura-pura orgasme.

  1. Sedang tidak memiliki mood

Pria juga bisa memiliki mood yang buruk sehingga seks yang sering membuat mereka semangat, jadi malas untuk dilakukan. Akhirnya pria lebih sering pura-pura terangsang dan saat merasa tepat, mereka berpura-pura orgasme agar seks segera selesai.

  1. Lelah dan tidak kunjung orgasme

Ada dua kondisi yang tidak disukai oleh pria, pertama mereka terlalu terangsang hingga orgasme berjalan dengan cepat. Selain itu pria juga tidak suka saat mereka merasa susah orgasme padahal sudah melakukan orgasme cukup lama dan tubuh lelah.

  1. Merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuh

Tidak hanya wanita saja yang merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuhnya. Pria pun juga demikian. Mereka juga merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuhnya yang tidak ideal. Misal pria mengalami obesitas sehingga perutnya terlihat lebih besar dan membuat dirinya tidak seksi kembali.

Selain masalah tubuh secara menyeluruh, pria juga tidak nyaman dengan ukuran dari penis yang dimiliki. Akhirnya mereka ingin cepat menyudahi sesi seks yang dilakukan agar pasangan tidak terlalu sering melihat tubuhnya apalagi bagian penis yang sering disembunyikan.

  1. Ingin terlihat seksi di depan pasangannya

Alasan terakhir yang menjadi alasan mengapa seorang pria sering memalsukan orgasmenya adalah ingin terlihat seksi di depan pasangannya. Dengan pura-pura orgasme, pasangan akan melihat pria terlihat sangat bergairah dengan apa yang dilakukannya. Hal ini membuat pria jadi terlihat seksi.

Pria ingin melihat reaksi dari pasangannya kalau dirinya orgasme dengan intens. Akhirnya pria lebih banyak meniru apa yang dia lihat di video pornografi. Dia melakukan aksi-aksi berlebihan yang sebenarnya hanya palsu dan terlihat hebat dan menggairahkan di depan pasangannya.

Cara melakukan seks dengan kesadaran tinggi

Seks mungkin terlihat mudah dilakukan oleh pasangan. Padahal aktivitas ini sangat sulit dilakukan dan butuh konsentrasi tinggi. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan agar seks yang Anda jalankan bisa sempurna.

  • Selalu melakukan seks dalam kondisi fisik yang sehat. Kalau Anda pernah melakukan seks saat sakit mungkin akan terlihat bagaimana performa yang dimiliki. Saat sedang sakit, proforma akan menurun dengan sendirinya. Bahkan peluang mendapatkan orgasme jadi rendah.
  • Jangan dalam kondisi mabuk atau tingkat kesadaran rendah. Kalau Anda melakukan seks saat mabuk, konsentrasi tinggi tidak bisa dilakukan dengan sempurna. Jangan melakukan seks saat sedang mengantuk juga.
  • Lakukan seks dengan persiapan yang matang. Artinya seks tidak dilakukan secara spontan saja. Kalau hari ini Anda dan pasangan ingin melakukan seks, sebisa mungkin untuk mempersiapkan sejak pagi dengan rangsangan tak langsung sehingga saat malam seks bisa berjalan dengan lancar.
  • Jangan melakukan seks karena Anda merasa terpaksa. Kalau seks dilakukan secara terpaksa, kemungkinan terjadi orgasme akan rendah. Selain itu, Anda juga ingin buru-buru mengakhiri seks dengan pasangan.
  • Seks harus dilakukan dengan pemanasan yang intens. Pemanasan ini dilakukan untuk membuat pria dan wanita sama-sama siap secara seksual. Kalau hal ini dilakukan seks tidak akan terasa sakit meski dilakukan dengan intens dan menggunakan gaya seks tertentu.
  • Pastikan sudah makan sebelum melakukan seks. Aktivitas ini tergolong aktivitas fisik. Kalau Anda tidak memiliki energi yang cukup, kemungkinan seks berjalan dengan lancar akan rendah.

Seks memang aktivitas yang sering diidentikkan dengan pria. Meski demikian, pria tetaplah manusia biasa yang kadang memiliki kondisi kesehatan menurun dan mood yang sangat buruk. Oleh karena itu, hanya melakukan seks dengan kondisi sehat agar tidak terjadi masalah pada tubuh termasuk memalsukan orgasme yang sebenarnya tidak perlu.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi