DokterSehat.Com – Memberikan pendidikan seks pada remaja tidak semudah yang dibayangkan. Orang tua sering merasa tidak nyaman dan tabu kalau membicarakan masalah alat vital, aktivitas seks, kondom dan hal-hal terkait seksualitas lainnya.
Agar remaja yang sudah puber memiliki pendidikan seks yang benar, coba ajarkan 7 hal di bawah ini. Bicarakan masalah seks dengan natural tanpa menggurui:
1. Seks tidak hanya penetrasi
Seks tidak hanya aktivitas memasukkan penis ke dalam vagina. Lebih dari itu, seks bisa juga dalam bentuk oral, anal yang cukup berisiko, dan aktivitas stimulasi lain seperti fingering (memasukkan jari ke vagina) atau hand job(onani).
2. Ukuran alat vital berbeda
Alat vital memiliki ukuran yang bereda-beda. Pada pria, alat vital bisa panjang, pendek, tebal, dan tips. Selanjutnya pada wanita, ukuran dari vagina bisa berbeda-beda dan bentuk dari klitoris dan vagina bervariasi.
3. Seks dilakukan dengan konsensus
Seks dilakukan dengan persetujuan bersama. Seks yang dilakukan dengan paksaan sama halnya dengan melakukan pemerkosaan. Untuk itu, orang tua harus mengajarkan kalau seks dilakukan atas kesadaran bersama serta pria dan wanita harus sama-sama menikmati.
4. Seks bisa menimbulkan rasa sakit
Seks bisa menimbulkan rasa sakit khususnya pada wanita. Untuk mengurangi rasa sakit itu, rangsangan saat foreplay harus dilakukan dengan intens.
5. Penularan penyakit melalui seks
Penyakit menular seksual bisa menginfeksi pria dan wanita melalui aktivitas bercinta. Untuk menghindari penularan itu, pasangan harus memastikan teman bercintanya ini sehat. Lebih lanjut, penggunaan kondom harus dilakukan untuk mencegah dan memperkecil penularan.
6. Masturbasi adalah Hal yang Lumrah
Masturbasi adalah hal yang lumrah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Pria atau wanita bisa melakukan masturbasi tanpa perlu merasa bersalah. Selain itu, masturbasi juga tidak dianjurkan dilakukan secara berlebihan.
7. Video pornografi tidak nyata
Video pornografi dimainkan oleh aktor dan mengikuti skrip. Apa yang terjadi di sana tidak asli sehingga remaja tidak dianjurkan menggunakan media itu untuk belajar dan berekspektasi bayak pada kehidupan seksual.
Nah, kira-kira apa lagi yang bisa diajarkan pada remaja terkait seks?