Terbit: 6 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Bila Anda sering mengalami rasa gatal atau gejala asma setiap setelah berhubungan intim, itu kemungkinan reaksi alergi terhadap seks. Untuk itu, kenali penyebab alergi seks dalam ulasan di bawah ini!

Alergi Usai Berhubungan Seks, Cek 5 Penyebabnya di Sini

Ragam Penyebab Alergi Seks

Meski seks memberikan kenikmatan dan manfaat bagi tubuh, ada kalanya beberapa orang mengalami alergi saat melakukannya. Alergi ini menyebabkan seseorang mengalami gatal, mual, pusing, dan kondisi lain yang tidak menyenangkan.

Berikut ini sejumlah penyebab alergi seks, di antaranya:

1. Sperma

Meski sangat jarang terjadi dan peluangnya kecil, ada beberapa orang yang mengalami alergi terhadap sperma.

Protein dalam cairan air mani yang menyebabkan sebagian besar reaksi alergi. Air mani juga mungkin mengandung sisa makanan atau obat yang menyebabkan alergi.

Seseorang bisa alergi terhadap air mani seseorang, tetapi tidak terhadap air mani orang lain. Bahkan mungkin alergi terhadap air mani lebih dari satu pasangan.

Dalam beberapa kasus, orang bereaksi terhadap air mani yang sebelumnya tidak pernah menimbulkan masalah.

Alergi ini bisa dialami oleh pria atau wanita dengan munculnya reaksi berikut:

  • Gatal dan sensasi terbakar dalam waktu 30 menit setelah berhubungan seks.
  • Gatal-gatal atau bengkak.
  • Gejala asma.
  • Anafilaksis – reaksi alergi yang parah dan mengancam nyawa.

2. Orgasme

Orgasme adalah puncak gairah seksual yang seharusnya menjadi penutup terbaik dari aktivitas seks. Namun, beberapa orang mengalami orgasme dengan rasa yang tidak nikmat.

Bagi yang alergi terhadap orgasme, beberapa orang mungkin  mengalami gejala berupa pusing, lemas berlebihan, hingga menjadi mudah emosi.

Baca Juga: Alergi Sperma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

3. Lateks

Seks yang aman memang harus dilakukan dengan menggunakan pengaman seperti kondom untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit kelamin. Namun, tidak semua orang tahan dengan penggunaan kondom.

Beberapa pria dan wanita justru merasakan gatal setelah bersentuhan dengan kondom berbahan lateks, baik yang dipasang pada penis atau dimasukkan ke dalam vagina.

Kulit yang terkena kondom lateks menimbulkan reaksi berikut:

  • Sensasi gatal.
  • Sensasi terbakar.
  • Ruam.
  • Urtikaria atau gatal-gatal.
  • Pembengkakan.
  • Gejala asma.
  • Anafilaksis.

4. Spermisida

Banyak produsen yang melapisi kondom dengan spermisida, yaitu bahan kimia yang bisa membunuh sperma. Seseorang mungkin alergi terhadap lapisan spermisida apabila lateks dan sperma tidak memicu gejala alergi.

Seseorang mungkin juga alergi terhadap busa atau spermisida film larut yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seks.

Spermisida mengandung beberapa senyawa, seperti benzokain dan nonoksinol-9, yang bisa mengiritasi vagina. Untuk menghindarinya,  cobalah gunakan kondom tanpa spermisida atau jenis kontrasepsi lainnya.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Vagina Gatal setelah Berhubungan Seks

5. Produk Kewanitaan atau Deodoran

Sesungguhnya vagina tidak memerlukan douche, semprotan untuk organ intim, atau tisu vagina agar bersih dan sehat. Namun, produk kebersihan kewanitaan dapat mengganggu keseimbangan bakteri “baik” dan “jahat” di dalam vagina, sehingga mungkin menyebabkan peradangan dan iritasi.

Melakukan douching juga dapat menyebabkan masalah kesehatan, meliputi:

  • Peningkatan risiko infeksi menular seksual (IMS).
  • Masalah selama kehamilan.
  • Infeksi jamur vagina.

Wewangian yang ada pada banyak produk tersebut juga bisa menyebabkan reaksi alergi pada vagina. Sebaiknya kunjungi dokter untuk tes alergi guna mengetahui apa yang menyebabkan gejala Anda keluhkan.

Ada baiknya hentikan penggunaan bahan iritan apa pun untuk sementara waktu guna mengurangi gejala.

Nah, itu dia ulasan mengenai berbagai penyebab mengapa seseorang mengalami reaksi alergi terhadap seks. Apabila Anda mengalami gejala tertentu seperti alergi setelah berhubungan seks, periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Chakraborty, Nayonika. 2019. Sexual Intercourse Can Give You Rashes: Here’s Your Arsenal Against Sex Allergy. https://www.thehealthsite.com/sexual-health/sexual-intercourse-can-give-you-rashes-heres-your-arsenal-against-sex-allergy-676477/ (Diakses pada 31 Januari 2024)
  2. More, Daniel. 2022. Allergic Reactions During Sexual Intercourse. https://www.verywellhealth.com/sex-allergy-pregnancy-82665#:~:text=It’s%20rare%2C%20but%20not%20impossible,in%20a%20day%20or%20so. (Diakses pada 31 Januari 2024)
  3. Mate, Ashley. 2024. 5 Reasons Your Vagina Is Having an Allergic Reaction. https://www.health.com/condition/sexual-health/vagina-allergies (Diakses pada 31 Januari 2024)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi