Terbit: 4 April 2018 | Diperbarui: 6 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selama ini kita hanya berfokus pada foreplay yang menggairahkan dan seks utama yang penuh kenikmatan. Setelah aktivitas itu kita dan pasangan cenderung tidak melakukan apa-apa. Pria cenderung tidur usai bercinta atau keluar kamar untuk melihat televisi. Sementara itu wanita suka keluar kamar untuk mandi atau membuat makanan kalau suami memintanya.

5 Cara Mendekatkan Diri Pada Pasangan Setelah Bercinta

Sebenarnya aktivitas setelah seks sangat bermanfaat untuk kedekatan suami dan istri. Kalau pasangan bisa melakukan afterplay dengan baik, keharmonisan rumah tangga bisa terjaga. Kalau Anda ingin memberikan afterplay terbaik untuk pasangan, coba lakukan beberapa hal di bawah ini.

1. Santai bersama-sama

Meski Anda tidak suka berpelukan terus menerus di dalam kamar, aktivitas ini bisa menjadi alternatif. Ajak pasangan ke ruang tamu atau ke ruangan keluarga. Bersantai-santailah di sana untuk sementara waktu. Anda bisa ngeteh atau minum cokelat hangat untuk menghangatkan tubuh dan mengembalikan tenaga.

2. Mandi bersama-sama

Mandi dan bersihkan diri dengan pasangan. Bantu pasangan untuk melumuri tubuh dengan sabun dan bantu dia keramas juga. Aktivitas ini mungkin saja berakhir dengan quicky di kamar mandi. Jadi, jangan menahan diri.

3. Mengobrol santai di kasur

Setelah seks tubuh akan lebih relaks dari biasanya. Gunakan momen ini untuk membicarakan hal penting. Kalau tidak ada bisa mencari bahan obrolan lain yang ringan tapi menarik untuk kedua belah pihak.

4. Berpelukan dan berciuman

Sesekali bermesraan setelah bercinta tidak akan membuat Anda bosan. Justru dengan melakukan ini perasaan jadi lebih tenang.

5. Lakukan hal seru

Misal bermain kartu atau main tebak-tebakan. Lakukan sesuatu yang membuat Anda dan pasangan lebih menikmati waktu bersama.

Selamat mencoba dengan pasangan. Semoga hubungan Anda dan pasangan jadi lebih mesra dan tidak ada percekcokan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi