Terbit: 13 May 2018 | Diperbarui: 14 April 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Puasa di bulan Ramadan sebulan penuh tidak menjadi alasan untuk tidak berolahraga. Memang olahraga dapat menyababkan haus dan mengurangi cairan tubuh selama berpuasa, namun olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Lantas bagaimana menyiasati olahraga selama berpuasa?

Olahraga Sebelum Vs Sesudah Buka Puasa, Mana yang Lebih Baik?

Olahraga sebaiknya dilakukan sebelum atau sesudah buka, tergantung tujuan Anda berolahraga. Apakah untuk menjaga kebugaran, meningkatkan stamina, atau mempertahankan massa otot. Olahraga selama berpuasa tidak sama dengan hari biasa, perlu diperhatikan intensitas selama latihan dan kondisi tubuh Anda saat menjalani latihan.

Ini dia panduan puasa lancar meski rutin berolahraga:

Olahraga sebelum buka puasa

Olahraga di sore hari sekitar 2 jam sebelum waktu berbuka, sebaiknya dilakukan untuk mempertahankan otot. Jika mengalami dehidrasi atau kehausan, tak perlu khawatir karena Anda bisa menganti cairan yang hilang dengan segera saat buka puasa. Perlu diingat, porsi olahraga Anda disarankan 50 persen kardio dan 50 persen angkat beban.

Olahraga setelah buka puasa

Olahraga di malam hari sekitar 2 jam setelah berbuka puasa, sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan massa otot karena latihan ini cukup berat. Tak perlu khawatir, Anda bisa langsung mengganti cairan tubuh yang hilang saat itu juga. Porsi olahraga yang disarankan 30 persen kardio dan 70 persen angkat beban.

Jenis olahraga yang cocok di bulan Ramadan

Tidak semua jenis olahraga dapat dilakukan di bulan Ramadan. Olahraga berat dengan intensitas tinggi seperti angkat beban dan berenang, tentu akan membahayakan tubuh Anda dalam keadaan perut kosong.

Jadi, ketahui terlebih dulu jenis olahraga yang cocok dilakukan selama Ramadan agar tidak mengganggu ibadah puasa.

Ada beberapa olahraga yang baik dan aman dilakukan saat berpuasa, seperti berikut ini:

1. Bersepeda

Bersepeda merupakan latihan kardiovaskular seperti joging. Anda bisa memilih untuk bersepeda statis di tempat kebugaran atau gym agar lebih nyaman dan terhindar dari terik matahari.

Jika ingin mendapatkan udara segar, Anda bisa juga bersepeda keliling komplek atau taman yang rindang. Kurangi intensitas berseped selama puasa, cukup 15-20 menit.

2. Joging

Joging atau berlari-lari kecil bisa menjadi pilihan berolahraga menjelang berbuka puasa. Jika menghindari paparan matahari sore, Anda bisa melakukan di gym dengan berlari di atas treadmill atau di taman yang rindang.

3. Lompat tali

Jenis latihan ini paling mudah dilakukan, Anda hanya menyiapkan tali skipping. Latihan bisa dilakukan di dalam ruangan, halaman rumah, atau di kantor sambil menunggu waktu buka puasa.

4. Zumba dan aerobik

Dua jenis olahraga ini biasanya dilakukan oleh kaum wanita. Keduanya latihan ini diiringi alunan musik, dengan gerakan ringan dan mudah dilakukan. Latihan zumba dan aerobik sangat efektif membakar kalori dan menurunkan berat badan.

5. Yoga

Latihan ini sangat tepat dilakukan di bulan Ramadan. Selain menjadikan tubuh tetap bugar, yoga juga dapat menenangkan pikiran Anda. Dengan begitu Anda bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang.

Manfaat lain dari yoga di antaranya membantu mempercepat proses detoksifikasi dalam tubuh, menambah suplai oksigen dalam tubuh, dan membantu menyeimbangkan produksi hormon.

6. Pemanasan ringan

Jika tidak punya banyak waktu, Anda bisa melakukan pemanasan menjelang waktu berbuka puasa, seperti push-up, sit-up, lari di tempat, plank dan lunges. Pemanasan ini berfungsi melancarkan peredaran darah, melatih otot tubuh, dan mencegah kekakuan.

Jadi, jagalah kebugaran tubuh Anda meski di bulan Ramadan, Teman Sehat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi