DokterSehat.Com – Pemeriksaan tekanan darah secara rutin penting untuk dilakukan terutama bagi para penderita hipertensi. Anda tidak perlu bolak-balik ke rumah sakit untuk mengecek tekanan darah. Penggunaan tensimeter di rumah bisa menjadi solusi agar Anda dapat memeriksa tekanan darah secara berkala.
Namun, bagaimanakah cara memilih alat pengukur tekanan darah yang tepat untuk digunakan secara mandiri di rumah? Simaklah beberapa tips memilih tensi meter yang cocok untuk digunakan di rumah melalui penjelasan ini!
Apa itu tensimeter?
Tensimeter adalah alat pengukur tekanan darah yang akan menunjukan nilai tekanan darah melalui nilai sistolik dan diastolik. Alat tensi darah diciptakan oleh ilmuwan untuk memudahkan tenaga kesehatan dalam melakukan pemeriksaan tekanan darah.
Pemeriksaan tekanan darah bermanfaat untuk mendiagnosis pasien, mengetahui kondisi kesehatan seseorang, mengevaluasi obat hipertensi, dan lainnya. Alat pengukur tekanan darah tidak hanya bisa digunakan oleh tenaga medis melainkan juga Anda bisa menggunakannya sendiri di rumah.
Tips memilih tensimeter yang cocok dipakai di rumah
Pemilihan tensimeter sebaiknya dilakukan secara cermat dan teliti. Alat pengukur tekanan darah yang tidak cocok bagi Anda bisa membuatnya tidak terpakai sehingga Anda harus mengeluarkan kocek dua kali untuk membeli alat tensi darah yang tepat.
Tidak ingin terjadi demikian? Simaklah beberapa tips memilih tensimeter yang sesuai kebutuhan dan cocok digunakan di rumah:
1. Mudah digunakan
Tips pertama dalam memilih tensimeter yang pas dipakai di rumah secara mandiri adalah kemudahan dalam mengoperasikannya. Plihlah alat pengukur tekanan darah yang mudah digunakan sehingga Anda tidak menemui hambatan berarti untuk memeriksa tekanan darah.
Hal ini penting karena bila alat tensi darah susah digunakan, maka Anda akan enggan untuk memeriksakan tekanan darah secara rutin. Pastikan juga ada petunjuk dalam menggunakan tensimeter tersebut.
2. Mudah dibawa
Anda tentu tidak akan berada terus di dalam rumah. Ada kemungkinan Anda harus pergi ke luar untuk jangka waktu berhari-hari bahkan beberapa tahun. Tensimeter yang sulit dibawa pergi akan menjadi kendala jika Anda harus berpindah tempat.
Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah tensimeter yang mudah dibawa ke mana saja. Anda bisa mengetahui hal ini melalui ukurannya, ketergantungannya terhadap listrik, dan parameter yang terkait.
3. Lulus pengujian
Ketika memilih tensimeter, maka Anda perlu memeriksa adanya sertifikasi atau penanda bahwa alat tensi darah tersebut lulus pengujian tensimeter dengan alat Multi Function Calibrator dan Pressure Calibrator.
Tensimeter yang memenuhi kriteria ini berarti layak digunakan dan para pengguna bisa memeriksa tekanan darah dengan tepat. Uji kelayakan ini juga mengartikan bahwa tensimeter itu aman digunakan.
4. Tingkat akurasi
Tips berikutnya dalam memilih alat tensi darah adalah dengan melihat tingkat akurasinya. Pilihlah tensimeter yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Tingkat akurasi ini juga bisa dilihat melalui ukuran manset yang pas di lengan Anda.
5. Fitur tambahan
Sebaiknya Anda memilih tensimeter yang memiliki beberapa fitur tambahan. Adanya fitur tambahan bisa memudahkan dan memberikan fungsi lebih. Beberapa fitur tambahan tersebut bisa berupa wireless, penyimpanan memori, transfer data, dan beberapa indikator yang memengaruhi tingkat akurasi.
6. Daya tahan
Pemakaian alat pengukur tekanan darah tidak hanya dilakukan satu kali. Anda bahkan perlu melakukannya berkali-kali dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, memerhatikan daya tahan fungsi tensimeter cukup penting. Pilihlah yang awet dan tidak mudah rusak.
7. Garansi
Meskipun tensimeter tertentu diklaim memiliki daya tahan yang lama, tetapi Anda juga perlu memilih tensimeter yang bergaransi resmi. Anda tidak akan pernah tahu bahwa tensimeter yang Anda beli adalah produk gagal sehingga rusak seketika.
8. Harga tensimeter
Ada harga ada kualitas. Pernyataan tersebut sering kali benar adanya. Oleh karena itu, jangan terpana ketika melihat tensimeter dengan harga murah. Pilihlah tensimeter dengan harga yang wajar sesuai spesifikasinya.
9. Rekomendasi
Tips memilih tensimeter lainnya adalah dengan melihat adanya rekomendasi dari pihak-pihak terkait. Anda bisa mencari tahu tensimeter yang paling direkomendasikan oleh para tenaga medis atau pasien yang sering menggunakan tensimeter.
Jenis-jenis alat pengukur tekanan darah
Ada tiga jenis tensimeter yang tersedia, yaitu tensimeter air raksa, tensimeter aneroid, dan tensimeter digital. Setiap jenis alat tensi darah tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yuk, simak keunggulan dan kelebihannya.
1. Tensimeter raksa
Tensimeter aaksa adalah alat pengukur tekanan darah yang menggunakan air raksa sebagai indikator nilai sistolik dan diastolik. Kelebihan tensimeter raksa adalah memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Namun, seiring perkembangan zaman penggunaan tensimeter raksa sudah jarang digunakan. Hal ini disebabkan, alat tensi darah jenis ini memiliki kekurangan yaitu pada sisi air raksa yang dianggap tidak aman dan berpotensi membahayakan.
2. Tensimeter aneroid
Ada juga jenis tensimeter aneroid yang prinsip kerjanya mirip seperti tensimeter raksa. Kelebihan tensimeter aneroid adalah tidak menggunakan air raksa sebagai meteran pengukur tekanan darah. Pada alat tensi darah ini, meterannya menggunakan gauge.
Akan tetapi, kekurangan dari pengukuran tekanan darah dengan tensimeter aneroid adalah berkurangnya tingkat akurasi nilai tekanan darah yang dipengaruhi oleh mekanisme pemakaian dan keterampilan teknis.
3. Tensimeter digital
Tensimeter digital adalah alat pengukur tekanan darah yang canggih dan praktis untuk digunakan oleh siapa pun. Kelebihan dari penggunaan tensimeter digital terletak pada kemudahan dalam mengoperasikannya.
Selain itu, tensimeter digital juga mudah untuk dibawa pergi ke mana saja. Namun, alat tensi darah inovatif ini juga memiliki kekurangan. Tingkat akurasi tensimeter digital sering kali kurang akurat terutama jika baterainya sudah mulai habis.
Apakah Anda sudah terbayang, jenis tensimeter mana yang memenuhi semua tips di atas? Kebanyakan pasien akhirnya memilih tensimeter digital dengan spesifikasi yang baik. Jika keputusan Anda demikian, maka rajinlah memeriksa kondisi baterai agar selalu akurat.