Terbit: 22 September 2020 | Diperbarui: 28 January 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Melakukan senam anti stroke tidak hanya bertujuan untuk mencegah Anda dari penyakit kardiovaskular tersebut, namun juga menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh secara umum. Simak informasi selengkapnya berikut ini beserta apa saja macam-macam gerakan senam anti stroke yang bisa dilakukan setiap hari.

Senam Anti Stroke: Manfaat, Jenis, dan Gerakan

Apa Itu Senam Anti Stroke?

Sesuai dengan namanya, senam anti stroke adalah senam yang dilakukan guna mencegah—atau setidaknya meminimalisir risiko—penyakit stroke. Sementara pada penderita stroke, senam ini pun menjadi bagian dari terapi pengobatan penyakit tersebut. Stroke adalah penyakit yang disebabkan oleh terhambatnya aliran darah menuju otak sehingga organ tersebut tidak mendapat asupan oksigen dan nutrisi yang mencukupi guna menjalankan fungsinya.

Alhasil, tubuh akan mengalami sejumlah gangguan yang utamanya berkaitan dengan motorik dan sensorik. Hipertensi, kolesterol, dan diabetes adalah faktor-faktor pemicu dari stroke. Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan stroke, salah satunya senam anti stroke. Tidak hanya orang lanjut usia (lansia) yang notabene menjadi kelompok paling berisiko, namun juga Anda yang masih dalam usia produktif.

Manfaat Senam Anti Stroke

Apa saja manfaat melakukan senam anti stroke, baik bagi Anda yang masih dalam keadaan sehat maupun yang sudah telanjur terserang penyakit tersebut? Berikut ulasannya.

1. Meminimalisir Risiko Stroke

Manfaat pertama dari senam ini tentu saja untuk mencegah atau meminimalisir risiko terkena penyakit stroke itu sendiri di kemudian hari. Gerakan-gerakan yang dilakukan diklaim dapat membantu melancarkan peredaran darah sehingga Anda terbebas dari kondisi-kondisi seperti hipertensi yang menjadi salah satu pemicu stroke. Aktivitas fisik seperti senam ini apabila dikombinasikan dengan pola hidup sehat lainnya seperti menjaga berat badan, menghindari rokok, dan membatasi konsumsi alkohol, dapat menurunkan risiko stroke hingga 80 persen, demikian menurut sebuah studi yang dipimpin oleh akademisi dari University of Western Australia, Michelle McDonnell. Sementara dalam penelitian lainnya, aktivitas senam stroke ini terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada pasien lansia penderita stroke.

2. Mengoptimalkan Pergerakan dan Fleksibilitas Tubuh

Manfaat selanjutnya adalah untuk mengoptimalkan pergerakan dan fleksibilitas tubuh. Pada pasien penderita stroke, latihan senam ini akan sangat membantu guna memulihkan kembali kemampuan motorik tubuh mereka pasca terserang stroke. Sementara bagi mereka yang bukan penderita stroke, tentu saja senam bertujuan untuk membuat fleksibilitas tubuh meningkat sehingga risiko untuk mengalami cedera dapat diminimalisir.

3. Mencegah Komplikasi Stroke

Stroke adalah penyakit yang memiliki sejumlah komplikasi. Komplikasi yang dimaksud seperti gangguan peredaran darah, atrofi otot, dan pengeroposan tulang (osteoporosis). Nah, dengan melakukan aktivitas fisik seperti senam, komplikasi-komplikasi seperti itu kemungkinan dapat dicegah. Dengan catatan, senam harus dilakukan secara benar dan rutin.

4. Meningkatkan Fungsi Otak

Penyakit stroke telah menyebabkan sejumlah fungsi tubuh mengalami masalah, salah satunya adalah fungsi otak yakni fungsi kognitif dan memori. Para dokter umumnya juga akan menyarankan pasien untuk melakukan senam anti stroke karena aktivitas fisik ini telah terbukti efektif dalam mengembalikan fungsi otak tersebut. Akan tetapi, tingkat efektivitas senam untuk meningkatkan kembali fungsi otak pada pasien penderita stroke bisa berbeda-beda, tergantung dari derajat stroke yang dialami oleh pasien. Selalu ikuti instruksi dokter guna memaksimalkan terapi senam ini guna meningkatkan fungsi otak.

5. Mengatasi Stres

Menderita stroke sudah pasti membuat orang akan mengalami yang namanya stres atau bahkan depresi. Inilah tujuan atau manfaat lainnya dari senam stroke, yaitu membantu mengatasi rasa stres maupun gangguan psikologis lainnya yang dirasakan oleh pasien.

6. Mencegah Penyakit Lainnya

Seperti yang telah disinggung di awal, manfaat senam anti stroke tidak hanya untuk mencegah dan mengatasi penyakit stroke itu sendiri. Secara tidak sadar, aktivitas senam yang Anda lakukan secara rutin tersebut juga dapat mencegah diri sendiri dari sejumlah penyakit lainnya, seperti:

  • Diabetes mellitus
  • Penyakit jantung
  • Kelebihan berat badan (obesitas)
  • Asma
  • Kanker

Tentunya manfaat ini bisa benar-benar terasa apabila Anda juga mengimbanginya dengan menerapkan pola hidup sehat lainnya mulai dari makan-makanan bergizi hingga menghindari rokok dan minuman beralkohol.

 

Macam-Macam Gerakan Senam Anti Stroke

Lantas, apa saja macam-macam gerakan senam anti stroke yang bisa Anda terapkan sehari-hari guna melatih anggota gerak tubuh? Berikut informasinya.

1. Mini Squats

Latihan ini berfungsi untuk memperkuat otot-otot kaki Anda yang nantinya berguna saat berjalan dan bangkit dari posisi duduk. Untuk melakukan latihan ini, Anda membutuhkan permukaan yang stabil. Baik itu meja atau kursi, Anda akan menghadap ke permukaan, kemudian menjaga pinggul, lutut, dan kaki sejajar. Pastikan berat badan terdistribusi secara merata pada kaki yang sakit dan kaki yang tidak cedera. Saat melakukan latihan ini, pastikan pinggul mengarah ke belakang dan lutut tidak melebihi jari-jari kaki. Jika gerakan dilakukan secara benar, Anda kemungkinan akan merasakan kelelahan dan rasa panas pada otot kaki. Lakukan latihan ini 15 hingga 20 kali.

2. Berdiri dari Posisi Duduk

Untuk melakukan latihan senam yang satu ini, gunakan kursi atau tempat tidur Anda. Pertama-tama, ambil posisi duduk tegak dengan jarak antara kaki kiri dan kanan selebar pinggul. Kemudian, posisikan kaki di belakang lutut. Jalin jari-jari tangan, dan cobalah untuk diarahkan ke depan hingga sejajar dengan jari-jari kaki saat berdiri. Berfokuslah untuk menjaga bobot yang sama pada kaki yang sakit dan yang tidak. Dari posisi berdiri, turunkan badan secar perlahan ke kursi. Ulangi latihan ini sebanyak 15 hingga 20 kali.

3. Reach and Grasp

Senam anti stroke yang satu ini tujuannya untuk melatih otot bahu, siku, dan pergelangan tangan. Ini juga merupakan latihan yang bagus jika Anda mengalami kesulitan menjangkau suatu objek yang ada di depan. Untuk melakukan latihan ini, duduklah di kursi di depan meja dengan lengan bertumpu di atas meja. Pundak dalam posisi ke bawah dan ke belakang. Dari posisi tersebut, julurkan tangan seperti Anda sedang menggenggam objek imajiner dan membawanya kembali. Anda akan meluruskan siku dan kemudian merentangkan jari di akhir latihan. Saat kembali, Anda menekuk siku dan mengepalkan tangan. Ulangi latihan ini 20 kali atau sampai otot lengan terasa lelah.

4. Gerakan Meremas Kertas

Masih dalam rangka melatih otot-otot bahu dan tangan, gerakan senam selanjutnya adalah gerakan meremas kertas. Untuk melakukan latihan ini, Anda memerlukan selembar kertas dan permukaan yang keras, seperti meja. Remas kertas dengan kedua tangan. Saat meremas kertas, pastikan Anda menggunakan kedua tangan secara seimbang. Jangan hanya meremasnya dengan lengan Anda yang tidak terdampak. Saat meremasnya, jaga bahu tetap di bawah dan ke belakang. Bahu Anda tidak boleh naik ke telinga. Saat membuka kertasnya, jaga agar tulang belikat ke bawah dan ke belakang dan gunakan kedua tangan secara seimbang.

5. Weight Shifting

Gerakan senam anti stroke yang satu ini bertujuan untuk membantu Anda dalam mengendalikan berat dan keseimbangan tubuh. Untuk melakukan latihan ini, Anda akan duduk tegak di kursi. Sebaiknya lakukan di atas permukaan yang kurang stabil seperti sofa, atau taruh busa di bawah kursi. Setelah duduk, Anda akan memindahkan tubuh ke satu sisi lalu ke sisi lainnya. Pastikan sisi tubuh yang Anda geser menjadi panjang, sementara sisi lainnya pendek. Ulangi latihan ini sebanyak 20 hingga 30 kali setiap hari.

6. Sitting Trunk Rotations

Ini adalah gerakan yang juga berfungsi untuk membantu memindahkan beban tubuh nantinya akan memfasilitasi kontrol keseimbangan tubuh. Jalin kedua tangan Anda, kemudian turunkan ke arah kaki kiri dan kemudian angkat ke arah bahu kanan. Lakukan juga di arah sebaliknya. Selama melakukan gerakan, usahakan siku tetap lurus di posisi atas. Pastikan mata mengikuti gerakan tangan. Ulangi latihan ini 8-10 kali untuk masing-masing sisi. Latihan ini membutuhkan banyak keseimbangan duduk. Oleh sebab itu, guna memastikan keamanan, sebaiknya dibantu oleh terapis atau anggota keluarga (jika melakukannya di rumah). Itu dia informasi mengenai senam anti stroke dari mulai manfaat dan macam-macam gerakannya. Agar aktivitas fisik ini dapat dilakukan dengan aman dan hasilnya maksimal, selalu ikuti instruksi dari dokter Anda.  

  1. Anonim. At-Home Exercise for Stroke Survivors. https://strokeconnection.strokeassociation.org/Spring-2019/At-home-Exercises-for-Stroke-Survivors/#:~:text=There%20is%20strong%20evidence%20that,quality%20of%20life%20after%20stroke. (diakses pada 22 September 2020)
  2. Anonim. Stroke. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/stroke/symptoms-causes/syc-20350113 (diakses pada 22 September 2020)
  3. Dotinga, R. Regular, Vigorous Exercise May Lower Stroke Risk. https://www.webmd.com/stroke/news/20130718/regular-vigorous-exercise-may-lower-your-stroke-risk#1 (diakses pada 22 September 2020)
  4. Wahyuni, E et al. 2017. Anti-Stroke Exercise Decrease Blood Pressure in Elderly with Hypertension (Abstract). https://www.atlantis-press.com/proceedings/inc-17/25886903 (diakses pada 22 September 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi