Terbit: 17 February 2019 | Diperbarui: 4 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Setiap hari tubuh akan melakukan metabolisme yang berfungsi untuk memberikan energi pada tubuh. Kalau metabolisme tidak bisa berjalan dengan lancar, tubuh akan jarang sekali menerima energi. Dampaknya tubuh akan mengalami rasa lemas yang cukup mengganggu dan beberapa organ di dalam tubuh tidak bisa berfungsi dengan maksimal.

Pengaruh Usia pada Metabolisme yang Dialami Seseorang

Metabolisme juga dipengaruhi oleh kelenjar tiroid. Kalau kelenjar ini mengalami gangguan kemungkinan besar metabolisme juga akan terganggu. Misal seseorang yang mengalami hipotiroidisme akan sering mengalami penurunan metabolisme pada tubuh sehingga kalori yang masuk lebih banyak digunakan untuk timbunan lemak.

Selain dipengaruhi oleh kelenjar tiroid, metabolisme pada tubuh juga dipengaruhi oleh usia dari seseorang. Semakin tinggi usia seseorang, metabolismenya akan mengalami penurunan yang signifikan.

Mengenal metabolisme

Metabolisme adalah reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Semakin tinggi reaksi kimia di dalam tubuh, jumlah kalori yang dibakar akan menjadi lebih besar. Tubuh akan mendapatkan banyak energi yang digunakan untuk aktivitas harian.

Metabolisme yang terjadi pada setiap orang dipengaruhi oleh beberapa hal di bawah ini.

  • RMR atau resting metabolic rate. Saat kita tidur di malam hari dan tidak melakukan aktivitas apa pun, tubuh tetap menggunakan kalori. Nah, semakin tinggi jumlah otot di dalam tubuh seseorang, kalori yang dibakar juga akan semakin besar.
  • Thermic effect of food. Kalau Anda suka sekali mengonsumsi makanan dengan rasa cukup pedas. Kemungkinan besar akan terjadi peningkatan metabolisme pada tubuh. Peningkatan metabolisme akibat makanan ini sekitar 10 persen.
  • Seseorang yang melakukan olahraga secara rutin baik itu cuma jogging ringan atau angkat beban di gym akan mengalami peningkatan metabolisme karena kalori yang dibakar akan semakin besar.
  • Non-exercise activity thermogenesis atau NEAT. Kadang kala kita tidak melakukan olahraga tapi tubuh mampu membakar lemak dalam jumlah banyak dan metabolisme berjalan dengan lancar. Saat kita berdiri, berjalan, mengangkat barang, hingga mencuci baju termasuk dalam kategori ini.

Metabolisme menurun karena seseorang jadi kurang aktif

melakukan aktivitas harian entah itu olahraga atau sekadar NEAT bisa membakar kalori hingga 10-30 persen. kalau Anda lebih aktif lagi dalam bergerak dan berolahraga, kemungkinan besar separuh dari kalori harian akan dibakar saat metabolisme dan tubuh mendapatkan energi yang cukup besar.

Pada orang yang sudah memiliki usia lanjut, aktivitas harian akan mengalami penurunan. Misal beberapa orang yang sudah pensiun lebih banyak menghabiskan harinya dengan hanya berada di rumah saja. Selanjutnya ada yang tidak berolahraga karena tubuh kerap merasa nyeri dan masalah lainnya.

Penurunan aktivitas yang dilakukan oleh mereka yang sudah lanjut usia menyumbang penurunan metabolisme karena NEAT sebesar 29 persen. Jumlah ini termasuk banyak sehingga tubuh akan lebih mudah menimbun lemak setiap hari. Kondisi ini banyak dialami oleh orang tua dengan usia 50-60 tahun ke atas.

Metabolisme menurun karena penurunan jumlah otot

Dari sebuah penelitian yang dilakukan, seseorang yang sudah berusia 30 tahun akan mengalami penurunan jumlah otot di dalam tubuh sebanyak 3-8 persen per 10 tahunnya. Kalau seseorang sudah memiliki usia sekitar 80 tahun, penurunan jumlah otot yang terjadi sekitar 30 persen.

Penurunan jumlah otot ini disebut sarcopenia. Penurunan yang signifikan di setiap dekadenya akan menurunkan metabolisme yang dialami oleh seseorang hingga puluhan persen. Seperti yang kita tahu, otot adalah salah satu tempat dari tubuh untuk melakukan metabolisme dan menghasilkan energi.

Jumlah penurunan metabolisme pada tubuh

Usia tidak bisa membohongi karena jumlah otot yang terus menurun akan menyebabkan penurunan metabolisme secara signifikan. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan pada sekelompok orang pada RMR yang mereka miliki. Saat tidur dan tidak beraktivitas ternyata ada beberapa perubahan yang terjadi.

Dari penelitian ini dibuat tiga kelompok usia, pertama 20-34 tahun, kedua 60-74 tahun, dan di atas 90 tahun. Dari penelitian ini kalori yang dibakar saat RMR berbeda. Dengan kelompok pertama sebagai acuan, kelompok dua mengalami penurunan sekitar 122 kalori. Selanjutnya, pada usia 90 tahun ke atas mengalami penurunan sekitar 422 kalori.

Cara mencegah penurunan metabolisme

Penurunan metabolisme memang tidak bisa dihindari. Namun, kita tetap bisa melakukan beberapa hal untuk mencegah penurunan metabolisme secara signifikan.

  • Lakukan untuk memaksa tubuh melakukan metabolisme dengan cepat. Latihan ketahanan seperti angkat beban di gym bisa meningkatkan jumlah kalori yang dibakar hingga 7,7 persen.
  • HIIT atau latihan jenis internal ini banyak digunakan untuk olahraga jenis kardio. Semua jenis olahraga bisa diterapkan asal memberlakukan interval intensitas tinggi dan interval intensitas rendah secara bergantian.
  • Tidur yang nyenyak dan memiliki jam cukup tinggi bisa meningkatkan jumlah kalori yang dibakar. Seseorang tidur hanya 4 jam sehari akan memiliki kalori dibakar lebih rendah dari yang tidur selama 8 jam ke atas. Kalau Anda sudah lanjut usia, ada baiknya untuk tidur 8-10 jam setiap hari.
  • Mengonsumsi makanan dengan kandungan protein lebih banyak. protein yang masuk ke dalam tubuh akan berguna dalam metabolisme khususnya yang terjadi di otot. Semakin banyak protein yang masuk ke dalam tubuh, metabolisme akan terpacu untuk meningkat.
  • Makan cukup kalori setiap hari. Sebisa mungkin untuk tetap menerapkan makan 3 kali sehari dengan jumlah yang sesuai. Semakin bertambah usia biasanya kalori akan menurun. Namun, Anda tetap harus mengikutinya agar metabolisme tetap stabil.

Demikian ulasan tentang metabolisme dan penambahan usia. Semakin tinggi usia dari seseorang biasanya metabolisme akan menurun. Hal ini terjadi karena jumlah otot di dalam tubuh akan mengalami penurunan yang signifikan. Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan gaya hidup sejak sekarang.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi