DokterSehat.Com- Melakukan olahraga secara rutin adalah salah satu kunci untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan tidak mudah terkena penyakit. Hanya saja, belakangan ini ada anggapan yang menyebut olahraga di luar ruangan, khususnya yang dilakukan di kawasan perkotaan bisa memberikan dampak kurang baik bagi kesehatan, tepatnya bagi organ paru-paru. Apakah anggapan ini memang benar?
Dampak Olahraga Luar Ruangan bagi Kondisi Paru-Paru
Ada banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk melakukan olahraga di luar ruangan. Sebagai contoh, jika bisa melakukan jogging di dekat jalan raya, bersepeda menuju tempat kerja, atau berjalan kaki demi mencapai sarana transportasi umum. Meski terlihat sepele, hal ini sudah bisa membuat tubuh menjadi lebih aktif dan akhirnya membuat kita menjadi lebih sehat.
Sayangnya, penlitian yang baru-baru ini dilakukan di Korea Selatan justru mengungkap fakta lain tentang berolahraga di luar ruangan, khususnya yang dilakukan di kawasan perkotaan yang biasanya memiliki kualitas udara kurang baik. Bisa jadi, olahraga di luar ruangan dalam kondisi udara yang kurang baik akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan paru-paru dan rambut.
Polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor, sisa pembakaran, atau gas buang industri tanpa disadari telah memenuhi udara di kawasan perkotaan. Masalahnya adalah terkadang kita tidak bisa benar-benar melihat polusi tersebut. Padahal, dampak dari polusi ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.
Dalam penelitian yang kemudian dipresentasikan hasilnya dalam European Academy of Dermatology and Venereology Congress, di Madrid, Spanyol, baru-baru ini, disebutkan bahwa para peneliti mengecek kondisi rambut dari orang-orang yang sering melakukan olahraga di luar ruangan. Hasil dari tes laboratorium ini menghasilkan fakta bahwa sampel rambut telah ditempeli partikel polusi dan mampu membuat kadar protein pada rambut berkurang dengan drastis. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan rambut dengan signifikan.
“Ada baiknya kita kini lebih cermat memilih tempat untuk berjalan kaki, berlari, atau melakukan olahraga lain di luar ruangan. Hal ini terkait dengan risiko asma, masalah paru kronis, penyakit jantng, stroke, serta demensia,” ujar Prof. Ian Colbeck dari University of Essex, Inggris.
Sementara itu, Harriet Edwards dari British Lung Foundation menyebut paparan polusi udara bisa memicu kanker paru serta membuat perkembangan paru anak terhambat. Ia pun menyarankan kita untuk tak lagi berolahraga di dekat dengan jalan raya.
Lantas, apakah kita sebaiknya tidak berolahraga jika tinggal di dekat dengan jalan raya atau di kota besar?
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk lebih cermat dalam melakukannya. Berolahraga di dalam rumah atau di taman dekat dengan rumah bisa jadi pilihan yang lebih baik karenaa kualitas udaranya tentu akan lebih baik. Lakukan olahraga di jam-jam saat kendaraan tidak sedang dalam jam sibuk dan sebaiknya kita mengecek kualitas udara dengan aplikasi ponsel sebelum melakukannya.
Beberapa Tips Sehat Berolahraga
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk cermat dalam berolahraga agar bisa mendapatkan manfaatnya dengan maksimal dengan memperhatikan hal-hal berikut ini.
- Pastikan badan berada dalam kondisi fit dan bugar karena jika berolahraga saat sakit, akan membuat kondisi tubuh memburuk.
- Pastikan untuk melakukan pemanasan sebelum berolahraga demi mencegah cedera.
- Jangan lakukan olahraga dengan berlebihan. Lakukan dengan intensitas yang membuat tubuh terasa nyaman demi mencegah cedera atau dampak lainnya.
- Lakukan dengan rutin, bukannya sesekali demi mendapatkan manfaatnya dengan maksimal.
- Cukupi kebutuhan cairan tubuh sebelum, saat, dan setelah melakukan olahraga.
Sumber:
- Buckingham, Lisa. 2019. Why exercising outside may be bad for you: Poor air quality from pollution could have bigger effect when you breathe more deeply. dailymail.co.uk/health/article-7699099/Why-exercising-outside-bad-you.html. (Diakses pada 21 November 2019).