DokterSehat.Com – Salah satu olahraga yang paling disukai oleh banyak orang adalah berlari. Selain mudah untuk dilakukan, berlari juga bisa memberikan banyak sekali dampak positif bagi kesehatan tubuh. Namun, tahukah anda jika olahraga lari ternyata bisa memberikan dampak kesehatan pada penis pria ataupun spermanya. Seperti apakah dampak kesehatan tersebut?
Berlari bisa membuat sperma lebih berkualitas
Pakar kesehatan Jeffrey Thill, M.D, yang merupakan seorang urolog menyebutkan jika dengan rutin berlari, maka kita akan membuat kualitas sperma meningkat sekaligus membuat kesuburan pria menjadi lebih baik. Menurut beliau, berlari dengan teratur bisa meningkatkan produksi hormon testosteron yang bisa membantu produksi dan peningkatan kualitas sperma pria. Sebuah penelitian yang dirilis dalam British Journal of Sports Medicine bahkan menyebutkan jika pria yang rutin berlari setidaknya 15 jam dalam seminggu akan memiliki konsentrasi sperma yang cukup tinggi, yakni 73 persen lebih banyak dari pria yang hanya bermalas-malasan.
Membuat kualitas ereksi meningkat
Andai kita berlari secara teratur beberapa kali dalam seminggu, aliran darah dalam tubuh pun akan meningkat dan kesehatan jantung juga semakin membaik. Hal ini ternyata ikut berimbas pada semakin membaiknya kualitas ereksi, mengingat ereksi membutuhkan pasokan darah yang lancar dari pembuluh darah.
Berlari secara berlebihan bisa membuat penis kurang nyaman
Jika berlari secara berlebihan, maka pria beresiko mengalami varikokel, kondisi dimana pembuluh darah vena dalam skrotum pria mengalami pembengkakan. Alhasil, testisnya pun beresiko akan mengalami rasa nyeri. Selain itu, andai pria memakai celana ketat saat berlari, maka aliran darah juga akan tersumabt dan pada akhirnya akan membuat testis semakin terasa sakit.
Berlari secara berlebihan akan kurang baik bagi kesehatan sperma
Meskipun berlari secara umum baik bagi kesehatan sperma, jika olahraga ini dilakukan secara berlebihan, maka kualitas sperma juga ikut menurun. Dari penelitian yang dilakukan di University of Connecticut diketahui bahwa andai pria berlari lebih dari 107 km per minggu, maka Ia justru akan mengalami penurunan hormon testosteron hingga 28 persen yang tentu akan berimbas pada menurunnya produksi sperma.