Terbit: 17 September 2020 | Diperbarui: 27 September 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Manfaat mendaki gunung tidak hanya dapat melupakan kepenatan dan hiruk pikuk kota sementara, ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan mental. Selengkapnya simak manfaat lainnya dan cara aman mendaki di bawah ini!

10 Manfaat Mendaki Gunung untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Manfaat Mendaki Gunung untuk Kesehatan Tubuh dan Mental

Jika dilakukan dengan benar, kegiatan mendaki gunung dapat memberikan berbagai manfaat yang bagus untuk kesehatan tubuh dan mental secara keseluruhan.

Berikut ini sejumlah manfaat mendaki gunung untuk kesehatan tubuh dan mental:

1. Memperkuat Paru-Paru

Mendaki gunung bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Segala bentuk latihan kardiovaskular dapat memperkuat paru-paru (seluruh sistem kardiorespirasi, termasuk jantung, paru-paru, saluran pernapasan, dan pembuluh darah).

Latihan kardio seperti berjalan kaki, mendaki, berlari, berenang, menari, menaiki tangga, atau bahkan latihan interval, terbukti dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan paru-paru.

2. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Selain memperkuat paru-paru, latihan kardiovaskular juga dapat membantu menyehatkan jantung dengan memperkuat otot jantung.

Hanya berjalan kaki saja dapat membantu menurunkan low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat, gula darah lebih stabil, mengurangi kekakuan arteri, dan mengurangi peradangan. Jadi, bayangkan saja bagaimana manfaat mendaki gunung (yang pada dasarnya melintasi jalan yang sangat sulit) untuk kesehatan jantung.

3. Membantu Mengontrol Gula Darah

Mendaki secara teratur dapat membantu mencegah atau mengelola diabetes tipe-2 dengan menurunkan kadar gula darah. Mendaki dapat melatih otot, yang mengharuskan tubuh mengangkut glukosa (gula) dari aliran darah ke otot yang digunakan sebagai energi.

Mendaki mungkin lebih bermanfaat untuk mengontrol gula darah karena durasinya. Mendaki gunung biasanya memakan waktu lebih lama daripada latihan di tempat gym. Semakin lama berolahraga, semakin lama tubuh harus menggunakan gula dari aliran darah sebagai tenaga.

4. Melatih Otot

Mendaki gunung mengharuskan Anda untuk menyusuri jalan menanjak, yang dapat membebani semua otot di tubuh bagian bawah. Perbukitan, medan yang tidak rata, dan beban di punggung menjadi latihan menantang yang membentuk serat otot di betis, paha depan, paha belakang, bokong, dan otot inti.

Jika memakai ransel atau memilih jalur yang membutuhkan sedikit perjuangan dan tantangan, manfaat mendaki gunung juga bisa dijadikan sebagai latihan tubuh bagian atas.

Selain tanjakan atau medan yang tidak rata, mendaki gunung akan menantang tubuh dengan cara yang tidak bisa dilakukan di jalan datar atau treadmill.

5. Menguatkan Tulang

Seiring bertambahnya usia, latihan menahan beban menjadi semakin penting karena pengeroposan tulang (osteoporosis) terkait usia. Ini karena mendaki pada dasarnya adalah berjalan kaki yang dapat membantu menjaga kepadatan tulang.

Tidak hanya berjalan kaki, trek, atau beban perjalanan, sinar matahari yang akrab menemani para pendaki menjadi asupan vitamin D, terutama di pagi ketika memburu sunrise alias matahari terbit di puncak gunung. Vitamin D seperti yang kita ketahui dapat menguatkan tulang.

6. Meningkatkan Suasana Hati

Ketika stres, otot menjadi tegang, detak jantung meningkat, dan mudah tersinggung, tetapi tubuh yang digerakkan sebenarnya bisa membantu menurunkan respons melawan atau membuat Anda lebih tangguh dalam menghadapi situasi yang menantang.

Kabar baiknya bahwa mendaki menggabungkan olahraga dan suasana alam yang dapat meningkatkan suasana hati. Manfaat mendaki gunung membuat Anda merasa lebih tenang dan tidak terlalu lelah setelah beraktivitas. Mendaki dan menikmati suasana alam juga dapat membantu meningkatkan tekanan darah dan mengurangi stres.

7. Meningkatkan Kualitas Tidur

Jika mengalami insomnia atau sulit tidur dalam beberapa hari ini, cobalah untuk mendaki atau sekadar berjalan-jalan di luar ruangan ke dalam rutinitas olahraga.

Menurut penelitian dalam Journal of Life and Environmental Sciences, olahraga secara umum bisa membantu tidur lebih nyenyak di malam hari.

Mendaki juga dapat membantu meningkatkan istirahat yang sehat, misalnya dua jam hiking di alam selama delapan hari di akhir pekan membantu meningkatkan kualitas dan durasi tidur.

8. Menurunkan Berat Badan

Berbagai jenis olahraga dapat membantu menurunkan berat badan, selama tubuh membakar lebih banyak kalori daripada yang Anda konsumsi setiap hari. Namun, manfaat mendaki gunung membantu menurunkan berat badan lebih cepat dibandingkan jenis olahraga tertentu karena membakar lebih banyak kalori dalam waktu yang lebih singkat.

Ketika program penurunan berat badan, selain mendaki sebaiknya dibantu dengan melakukan olahraga yang lebih lembut seperti berjalan kaki atau yoga.

Jika penurunan berat badan adalah tujuan utama, Anda mungkin juga dapat mempertimbangkan latihan gaya interval dan latihan ketahanan. Kedua latinan ini dikenal dapat membantu menurunkan berat badan.

9. Meningkatkan Keseimbangan dan Stabilitas

Mendaki bisa membantu meningkatkan keseimbangan tubuh, karena berjalan di sepanjang medan yang tidak rata, tikungan, tanjakan, dan turunan yang intens, memaksa tubuh melibatkan inti sepanjang waktu.

Jika menggendong ransel, Anda harus lebih melibatkan inti untuk mempertahankan postur yang baik sambil menopang beban berat. Meningkatkan kekuatan inti dapat menghasilkan peningkatan stabilitas dan keseimbangan. Keseimbangan yang lebih baik bisa membantu memudahkan semua aktivitas sehari-hari.

Mendaki dapat melatih melintasi jalan yang berakar, bebatu besar, dan lubang di jalan setapak menjadi sebuah tantangan. Kondisi jalan seperti ini mengharuskan Anda berjongkok, melompat, atau bahkan merangkak, sehingga menambahkan elemen lain dari stabilisasi dan keseimbangan inti untuk pendakian.

10. Bagus untuk Kesehatan Mental

Mendaki memberikan banyak manfaat kesehatan yang tidak hanya bersifat fisik. Mendaki bisa meningkatkan harga diri, ketangkasan mental, dan kesadaran diri.

Mendaki pada dasarnya membutuhkan banyak pemecahan masalah, konsentrasi mental dan fokus, sehingga bisa membantu mengasah otak. Kebanyakan orang menyukainya karena memungkinkan untuk melepaskan diri dari kepenatan dan hanya fokus pada pendakian.

Tips Mendaki Gunung yang Aman

Jika ingin mendapatkan manfaat mendaki, sebaiknya menerapkan beberapa langkah penting agar pendakian gunung berjalan lancar dan aman.

Berikut ini cara mendaki gunung yang aman:

  • Ambil jalur pendakian yang dianggap aman.
  • Pastikan membawa persediaan air dan makanan yang yang cukup untuk membuat tubuh tetap kuat selama pendakian.
  • Menggunakan sepatu khusus pendakian, kaus kaki tebal, tabir surya (sunscreen/sunblock), dan obat nyamuk.
  • Jika melihat satwa liar di perjalanan seperti ular derik atau harimau gunung, sebaiknya segera mundur perlahan. Pastikan jangan lari atau mengejutkan hewan ini dengan cara apa pun.
  • Hindari tanaman yang berpotensi beracun, biasanya tanaman berwarna mencolok, bau menyengat, dan tidak disukai hewan.
  • Selalu mendaki dengan teman atau setidaknya beri tahu teman dan keluarga di rumah tentang keberadaan Anda sebelum melakukan pendakian. Ini untuk mewaspadai pada perubahan cuaca dan medan yang tidak dapat diprediksi.
  • Setelah memastikan keamanan Anda sendiri, perhatikan juga lingkungan bumi dengan tidak meninggalkan sampah kecuali jejak, tidak mengambil apa pun kecuali gambar, dan jangan membunuh apa pun.

 

  1. Capritto, Amanda. 2020. 9 Reasons to Go on a Hike That Will Convince You to Get Outside. https://www.livestrong.com/article/13726354-hiking-benefits/. (Diakses pada 17 September 2020)
  2. Gardner, Tina. 2014. Health benefits of climbing and hill walking. https://www.thebmc.co.uk/health-benefits-of-climbing-and-hill-walking#:~:text=Regular%20climbing%20can%20improve%20stamina,is%20also%20good%20aerobic%20exercise. (Diakses pada 17 September 2020)
  3. Robinson, Kara M. 2013. How Hiking Is Good for Body and Mind. https://www.webmd.com/fitness-exercise/features/hiking-body-mind. (Diakses pada 17 September 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi