Terbit: 28 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Nama fartlek atau latihan fartlek mungkin belum begitu populer di telinga. Jenis latihan lari ini ternyata memberi banyak manfaat. Mari berkenalan dengan latihan fartlek sekaligus mengetahui manfaat dan cara menjalankannya.

8 Manfaat Latihan Fartlek dan Teknik Melakukannya

Apa itu Latihan Fartlek?

Nama fartlek berasal dari bahasa Swedia yang berarti “speed play” atau bermain cepat. Jenis workout ini telah ada sejak 80 tahun yang lalu dan dikembangan oleh Gosta Holmer.

Fartlek adalah latihan untuk meningkatkan kecepatan dan ketahanan dalam satu sesi. Fartlek juga dapat diartikan sebagai bentuk latihan kecepatan yang tidak terstruktur.

Latihan ini termasuk berlari secara berkelanjutan dengan periode tertentu, dimana berlari cepat dipadukan dengan berlari santai.

Panduan pengukurannya bisa menggunakan waktu ataupun jarak. Misalnya, memadukan satu menit berlari cepat dan tiga menit berlari santai. Atau berlari cepat sejauh 500 meter dilanjutkan dengan berlari santai sejauh 1000 meter.

Latihan kecepatan ala fartlek sangat fleksibel. Pelari dapat mengatur kecepatan, durasi, dan jarak mereka sendiri, sesuai dengan target atau kondisi tubuh.

Latihan fartlek populer karena memberikan kesempatan lebih baik bagi tubuh untuk memulihkan kondisinya tanpa harus benar-benar beristirahat. Jika seseorang sudah merasa cukup berlari cepat selama beberapa waktu, maka menurunkan kecepatan akan membuat tubuh merasa lebih nyaman.

Baca Juga: 10 Latihan Keseimbangan untuk Meningkatkan Kekuatan TubuhManfaat Latihan Fartlek

Berbagai Manfaat Latihan Fartlek bagi Tubuh

Berikut ini manfaat latihan fartlek yang bisa Anda dapatkan, di antaranya:

1. Batu loncatan untuk menambah kecepatan

Latihan lari fartlek adalah cara tepat untuk mengenalkan diri Anda pada kecepatan lari yang lebih tinggi. Latihan ini tidak membebani tubuh, tetapi membuatnya beradaptasi secara bertahap. Akhirnya, fartlek akan menjadi batu loncatan yang baik untuk meningkatkan kecepatan lari Anda.

2. Terasa lebih nyata

Berlatih lari dengan sesi berhenti dan diam memang cukup bagus. Namun pada kenyataannya, jarang ada pelari jarak jauh yang berlari dalam kecepatan konstan sepanjang pertandingan.

Mereka akan menurunkan kecepatan jika tubuh mulai lelah, lalu meningkatkan lagi kecepatan saat tubuh telah siap. Latihan fartlek kurang lebih sama dengan gambaran di atas. Menjadikan latihan ini terasa nyata selayaknya seseorang sedang bertanding.

3. Pelari memegang kontrol penuh

Lari fartlek membebaskan pelari untuk memilih sendiri tujuan latihannya, target, kecepatan, dan jarak. Latihan dengan target yang ditetapkan pelatih memang dapat memicu pelari untuk lebih baik.

Namun dengan memiliki sendiri kontrol atas tubuh dan sesi latihan, pelari akan lebih responsif dan peka terhadap kemampuannya.

4. Aktivitas yang Menyenangkan

Karena tidak terstruktur secara baku, fartlek terasa lebih menyenangkan. Pelari dapat lebih menikmati latihan tanpa kehilangan kemampuannya dalam berlari cepat.

5. Fokus kepada tubuh

Kebanyakan orang berlari secepat dan sejauh yang mereka sanggup, lalu beristirahat total saat tubuh mulai memproduksi asam laktat yang ditandai dengan kelelahan atau nyeri pada otot.

Fartlek justru kebalikannya. Latihan ini fokus pada kondisi tubuh dengan tidak memaksanya langsung melampaui limit.

Saat tubuh mulai lelah, mengurangi kecepatan akan membuatnya menggunakan asam laktat sebagai sumber energi. Cara ini akan menambah ketahanan tubuh untuk terus bergerak tanpa membebaninya secara berlebihan.

Baca Juga: 6 Latihan Full Body yang Baik untuk Kesehatan Tubuh

6. Menambah kesempatan untuk memenangkan pertandingan

Saat lawan-lawan Anda mulai lelah, Anda akan tetap bertahan karena tubuh sudah memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengakomodir beban latihan.

Fartlek juga sangat bermanfaat saat Anda harus menambah kecepatan sesegera mungkin saat garis finish sudah terlihat.

7. Cara tepat untuk menambah kecepatan berlari

Dengan variasi kecepatan yang dapat diatur sendiri, pelari dapat mencapai kecepatan yang jauh lebih tinggi secara bertahap.

Hal ini juga akan melatih mereka untuk menggunakan tempo dan variasi kecepatan sebagai taktik saat menghadapi pertandingan.

8. Dapat dilakukan sendiri atau dalam grup

Fartlek dapat dijalankan sendirian maupun dalam grup, dengan atau tanpa pelatih. Hal ini tentu memberikan fleksibilitas yang diperlukan pelari, karena terkadang ada beberapa sesi latihan yang lebih nyaman ketika dilakukan seorang diri.

Baca Juga: 7 Manfaat Melakukan Latihan Fisik secara Reguler

Cara Menjalankan Latihan Fartlek

Sebenarnya tidak ada cara khusus untuk menjalankan latihan fartlek. Beberapa panduan di bawah ini mungkin bisa membantu.

Berikut ini cara menjalankan latihan lari fartlek:

1. Tetap berlari

Salah satu kunci dalam latihan ini sekaligus pembeda dengan jenis latihan lainya adalah Anda harus tetap berlari. Saat tubuh mulai lelah, kurangi kecepatan hingga seperti jogging santai, namun jangan berjalan atau bahan berhenti.

2. Percaya pada kemampuan Anda

Fartlek tidak terpaku kepada batasan kecepatan atau jarak tertentu. Tentukan skala Anda sendiri.

Jangan memaksakan diri untuk mencapai batas kecepatan dalam waktu singkat. Percayalah secara bertahap tubuh akan mampu menembus batas itu.

3. Beri jeda waktu

Hampir semua orang menyukai struktur dan kepastian. Termasuk kepastian kapan kita dapat mencapai sasaran dalam latihan.

Mungkin bagi sebagian orang terasa tidak nyaman saat harus menyingkirkan ‘beban kepastian’ itu dalam latihan fartlek.

Namun jika terus terbebani, maka latihan fartlek bisa gagal. Fartlek adalah latihan berproses, maka nikmatilah prosesnya.

Baca Juga: Lari Jarak Jauh: Teknik, Manfaat, dan Risikonya bagi Kesehatan

4. Gunakan lingkungan sekitar

Maksudnya, jangan hanya berlari tanpa menikmati sekitar. Saat periode lamban, Anda dapat menikmati pemandangan di lokasi latihan.

Berlarilah di tempat favorit Anda. Ambil lokasi dengan tantangan berbeda. Apa saja, agar latihan Anda lebih nyaman.

5. Fokus kepada tujuan

Walaupun tanpa aturan khusus, bukan berarti pelari tidak boleh fokus terhadap tujuannya. Pelari dapat memilih bentuk latihan sesuai dengan jenis lomba yang dihadapinya.

Untuk marathon misalnya, maka cobalah latihan fartlek dengan tempo sedang lebih lama dibandingkan tempo cepat dan dibagi dalam beberapa sesi.

Hal yang juga penting adalah menghargai apa yang telah dicapai tubuh dalam latihan. Sesi cepat dalam latihan ini dapat berlangsung cukup berat.

Jika tubuh mulai kepayahan, berikan jeda satu hingga dua hari untuk berlatih ringan saja sebelum kembali memulai latihan yang lebih berat. Demikian manfaat latihan fartlek dan tekniknya. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Craggs, Tim. 2021. What is a fartlek run and how can it help you get faster? https://www.runnersworld.com/uk/training/a36362823/fartlek-run/. (Diakses pada 21 Januari 2022).
  2. Martin, Holly. 2020. Fartlek Training: What Is It and What Are The Benefits? https://therunexperience.com/fartlek/. (Diakses pada 21 Januari 2022).
  3. Speit, Angela. 2020. THE BENEFITS OF FARTLEK TRAINING. https://www.runandbecome.com/running-training-advice/benefits-fartlek-training. (Diakses pada 21 Januari 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi