Terbit: 30 January 2018 | Diperbarui: 7 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Hingga saat ini, masih banyak orang yang sengaja memakai jaket saat melakukan jogging. Tujuannya adalah agar memperbanyak keringat yang keluar sehingga diharapkan lebih banyak kalori yang terbakar di dalam tubuh. Padahal, menurut pakar kesehatan, penggunaan jaket saat berolahraga bisa berbahaya.

Jangan Lagi Dilakukan, Ini Bahaya Dari Memakai Jaket Saat Jogging

Pakar kesehatan dr. Hario Tilarso, SpKO, FACSM, menyebutkan bahwa dengan memakai jaket, maka penguapan keringat yang keluar dari tubuh akan terhalang. Hal ini akan membuat suhu tubuh yang memang meningkat saat berlari tak lagi mampu didinginkan oleh keringat tersebut. Alhasil, kita akan beresiko mengalami heat stroke yang bisa membuat kehilangan kesadaran.

Memang, dengan memakai jaket, maka kita akan mengeluarkan keringat lebih banyak dan badan akan terasa lebih enteng. Namun, sensasi ini bukan karena berat badan menurun, melainkan berkurangnya cairan tubuh dengan drastis. Kita pun akan mengalami dehidrasi dan akhirnya menimbulkan gejala layaknya mata berkunang-kunang, tangan dingin, tubuh yang terlihat pucat, dan akhirnya jatuh pingsan. Yang menjadi masalah adalah, kombinasi heat stroke dan dehidrasi ini bisa membuat darah mengental akibat dari minimnya kadar cairan di dalam tubuh yang bisa mengganggu aliran darah dan berakhir pada kematian.

Dr. Hario menyarankan kita untuk memakai pakaian berbahan nilon atau polyester yang ringan, cepat kering, tidak banyak menyerap keringat, dan membuat kulit bernafas dengan lega. Jangan memakai baju yang ketat namun pakailah baju yang longgar. Selain itu, pilihlah baju yang berwarna cerah layaknya putih agar bisa memantulkan sinar matahari dan pilihlah yang tidak banyak memiliki jahitan agar tidak memicu gesekan dengan kulit saat berolahraga. Pilihlah sepatu yang nyaman dan ringan saat berlari agar kita bisa berolahraga dengan maksimal dan meminimalisir datangnya cedera.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi