Terbit: 14 October 2016 | Diperbarui: 19 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Bagi sebagian orang, olahraga adalah salah satu cara untuk meluapkan berbagai kekesalan dan emosi. Harapannya, dengan meluapkan emosi, maka mereka akan memiliki energi berlebih untuk melakukan aktivitas olahraga dengan lebih baik. Sayangnya, bagi pakar kesehatan, berolahraga dengan emosi ternyata sangat tidak direkomendasikan karena justru berbahaya bagi kesehatan jantung. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Hati-Hati, Olahraga Saat Emosi Sangat Tidak Baik Bagi Kesehatan Jantung

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Andrew Smyth dan timnya dari The Population Health Research Institute, McMaster University, Kanada, menyebutkan jika andai kita berolahraga dengan meluapkan emosi dalam waktu satu jam saja, maka kita sudah meningkatkan resiko terkena serangan jantung hingga dua kali lipat. Bahkan, andai kita melakukan olahraga dengan intensitas yang tinggi, resiko ini bisa meningkat hingga 3 kali lipat.

Smyth menyebutkan jika dengan adanya emosi, maka tekanan darah dan denyut jantung akan meningkat tajam. Padahal, olahraga sendiri sudah meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung dengan signifikan. Alhasil, aliran darah pada pembuluh akan berubah dan pasokan darah ke jantung menurun drastis. Andai pembuluh darah sudah memiliki plak, maka hal ini akan menjadi masalah yang besar karena pada akhirnya bisa memicu serangan jantung yang sangat mematikan.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation dari American Heart Association ini dilakukan dengan melibatkan data dari 12.461 pasien dengan usia rata-rata 58 tahun dari 52 negara. Setelah diteliti, diketahui bahwa 1.650 orang suka berolahraga dan 1.752 orang kerap melakukan olahraga saat sedang marah-marah. Setelah diperhitungkan dengan seksama dengan mempertimbangkan faktor layaknya kebiasaan merokok, hipertensi, obesitas, hingga usia, maka diketahui bahwa olahraga dengan tingkat emosi yang tinggi sangat tidak direkomendasikan untuk dilakukan.

Andai memang kita masih dalam kondisi emosi, Smyth menyarankan kita untuk meredakan emosi terlebih dahulu dan barulah kita mulai berolahraga. Hanya saja, andai anda memang sudah memiliki jadwal melakukan aktivitas fisik namun masih dalam kondisi marah, ada baiknya lebih baik untuk menahan diri agar tidak melakukan olahraga dengan berat atau melebihi batas normal demi mencegah munculnya serangan jantung.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi