Terbit: 4 June 2018 | Diperbarui: 7 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Jerawat menjadi masalah kulit yang bisa jadi paling banyak dikeluhkan. Ada banyak juga informasi berkenaan dengan jerawat, entah penyebabnya atau cara menyembuhkannya. Tahukah Anda bahwa ada kebohongan atau mitos jerawat?

6 Mitos Jerawat yang Terlanjur Dipercaya Banyak Orang

Dilansir dari Everyday Health, berikut mitos jerawat yang banyak dipercaya:

1. Cokelat Menyebabkan Jerawat

Tentu Anda pernah mendengar mitos jerawat yang satu ini ‘kan?

Sebenarnya, tidak ada makanan yang memberi Anda jerawat karena sebagian besar disebabkan oleh keturunan dan hormon. Bagaimanapun, susu dan gula memicu peningkatan kadar insulin yang meningkatkan jumlah androgen (hormon pria).

Bukan berarti tidak ada aturan dalam mengonsumsi sesuatu. Alangkah lebih baik jika perbanyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. Makanan tersebut akan membantu tubuh melawan efek peradangan, salah satunya adalah jerawat.

2. Menyentuh Wajah Bisa Sebabkan Jerawat

Apakah ini termasuk mitos jeawat?

Khusus yang satu ini bisa dibilang benar dan tidak. Faktanya, menyentuh kulit wajah bisa menyebabkan jerawat, sekalipun tangan dalam keadaan bersih, namun tak selalu menimbulkan jerawat..

Kuman yang menempel di tangan, kemudian bisa berpindah ke kulit wajah. Lebih jauh, hal ini bisa menyebabkan jerawat dan masalah lain pada kulit wajah.

Pada dasarnya, tips mengenai jerawat yang kami lansir dari Everyday Health ini, hanya sebagian kecil. Anda pasti lebih ingat dan lebih memahami tips mengenai jerawat yang belum tentu terbukti secara klinis, tetapi tetap diikuti.

3. Jerawat Disebabkan oleh Kulit yang Kotor

Jika Anda berpikir bahwa jerawat disebabkan oleh kulit yang kotor, pikiran tersebut tidak sepenuhnya benar. Masih dari Everyday Health disebutkan bahwa faktor penyebab jerawat adalah faktor hormon dan keturunan.

Upaya membersihkan muka justru bisa menimbulkan peradangan pada kulit karena penggunaan produk pembersih yang tidak tepat dan cara membersihkan yang benar.

4. Diet Menyebabkan Jerawat

Informasi mengenai jerawat dan diet sudah ada sejak lama. Tips ini sebaiknya jangan terlalu diikuti. Anda bisa tetap diet tanpa khawatir akan ada jerawat yang muncul.

Lakukan diet sehat dan seimbang dengan perbanyak sayur, buah dan perbanyak minum air putih. Dengan pola diet seperti itu, bukan hanya tubuh yang akan sehat dan ramping, tapi kulit juga terhindar dari berbagai masalah.

5. Pencuci Wajah Mahal Lebih Efektif

Para ahli menyarankan, daripada memedulikan harga, lebih baik perhatikan kandungan yang ada pada pembersih atau pencuci wajah. Apakah kandungannya bersifat memperparah jerawat atau tidak. Pilihlah pembersih wajah yang bebas minyak, ringan dan ramah untuk berbagai jenis kulit.

Anda bisa memilih pembersih yang dapat mengatasi peradangan. Pilih juga produk pembersih yang bisa diandalkan untuk mengelupas sel kulit mati. Jadi, kriteria utama dalam memilih pembersih, sekali lagi adalah bukan harga.

Pada intinya, memilih produk pencuci wajah anti jerawat yang mahal itu lebih efektif adalah mitos jerawat yang ‘menguras isi kantong’.

6. Satu Obat Jerawat untuk Semua

Masalah jerawat yang timbul tentu berhubungan dengan hormon, tidak peduli apakah Anda berusia belasan atau puluhan tahun. Seiring berjalannya usia, kulit dapat berubah, perubahan inilah yang membedakan penanganan jerawat pada dewasa dan remaja.

Menurut Diane Berson, asisten profesor Dermatologi di Weill College of Cornell University dan dokter kulit di New York City, dari Everyday Health, bahan-bahan yang digunakan untuk mengobati jerawat dewasa pada umumnya sama dengan yang digunakan untuk mengobati jerawat remaja.

Pembedanya adalah pengobatan jerawat pada orang dewasa lebih banyak berbentuk krim daripada gel. Ini berhubungan dengan kulit dewasa yang lebih tipis dan lebih sensitif. Sayangnya, mitos jerawat yang selama ini beredar adalah semua jenis kulit berjerawat, obatnya sama saja.

Bagaimana? Pernah mendengar semua mitos jerawat di atas?

Tentunya kini Anda jadi punya pemahaman baru tentang jerawat. Jadi, jangan sampai salah dalam menanganinya lagi, ya!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi