Terbit: 30 June 2018 | Diperbarui: 7 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kulit putih bersih memang menjadi tolok ukur kecantikan bagi banyak wanita, termasuk di Indonesia. Tidak heran jika produk pemutih menjadi komoditas yang laku keras dan banyak diburu. Berbagai penelitian dengan berbagai bahan pun dikembangkan oleh para ahli untuk menemukan formula pemutih wajah yang paling efektif. Dan di antara sekian banyak yang dikembangkan, salah satunya adalah Kojid Acid.

Mengenal Kojid Acid, Bahan Anti Aging dengan Bahan Dasar Jamur

Kojid acid, atau asam kojid, adalah zat berwarna putih yang menyerupai tepung. Bahan ini berasal dari fermentasi beberapa jamur (fungi), terutama aspergillus orizae (jamur koji). Awalnya, kojid acis hanyalah hasil samping dari proses pembuatan sake di Jepang. Namun sejak tahun 1989, lewat berbagai penelitian, asam kojid mulai dimanfaatkan untuk produk kecantikan.

Seiring dengan berkembangnya zaman, penelitian tentang kojid acid pun semakin banyak. Pada akhirnya, zat ini digunakan dala industri pemutih kulit sebagai alternatif pengganti hidroquinon yang dianggap membahayakan kulit. Kojid acid sendiri dianggap aman untuk kulit dan memiliki kemampuan yang sangat efektif dalam mempercerah dan memutihkan.

Selain memiliki khasiat untuk memutihkan kulit, zat ini juga memiliki manfaat lain bagi kulit. Salah satunya adalah menghilangkan tanda-tanda hiperpigmentasi, seperti bekas jerawat, bercak-bercak penuaan, bintik-bintik, lingkaran gelap, dan noda hitam. Kojid Acid juga menghambat tumbuhnya melasma, yaitu bagian kulit yang menggelap karena berbagai pengaruh buruk lingkungan.

Kojid acid sendiri dipastikan tidak bersifat karsinogenik sehingga aman untuk kulit. Meski demikian, beberapa orang mengaku mengalami alergi, yang ditandai dengan munculnya gatal, kemerahan, dan iritasi. Karenanya, dalam berbagai produk, penggunaan kojid acid dipadukan dengan bahan seperti kortikosteroid topikal. Dengan demikian, gejala alergi akan dapat dikurangi. Namun untuk lebih amannya, selalu konsultasikan dengan dokter Anda.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi