Terbit: 16 February 2019 | Diperbarui: 7 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu masalah remaja yang kerap membuat mereka merasa kerepotan adalah jerawat. Memasuki usia puber, jerawat di wajah akan muncul dalam jumlah banyak. Kondisi ini sebenarnya sangat wajar. Namun, beberapa remaja merasa terganggu karena bisa menurunkan estetika dan memicu rasa sakit yang sangat intens.

7 Cara Mengatasi Jerawat Berlebihan pada Remaja

Masalah jerawat pada remaja ini juga semakin parah karena susah sekali disembuhkan. Karena berhubungan dengan hormon, jumlah dari jerawat sering sekali meningkat tidak terbendung lagi. Puncaknya, wajah jadi mengalami pembengkakan dan inflamasi akibat bisul yang tidak berhenti muncul.

Kalau Anda atau anak mengalami masalah seperti ini ada baiknya untuk segera diatasi. Jangan dibiarkan begitu saja atau dipencet atau digaruk dengan tangan karena bisa infeksi. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.

Cara mengatasi jerawat pada remaja

Mengatasi jerawat yang muncul pada wajah remaja sangat tricky. Anda harus melakukannya dengan benar agar tidak memunculkan masalah yang lebih serius.

  1. Menggunakan antibiotik topikal dan oral

Jerawat yang terjadi pada remaja ada dua jenis. Pertama yang disebabkan oleh fluktuasi hormon selama masa puber yang kedua adalah karena bakteri. Kalau jerawat yang muncul disebabkan oleh bakteri cara yang paling baik adalah dengan menggunakan antibiotik topikal atau oral.

Lakukan konsultasi ke dokter kulit atau kecantikan. Dokter akan memeriksa jenis kulit lalu masalah yang dihadapi. Krim topikal yang diberikan biasanya sesuai dengan jenis kulit sehingga tidak mengalami efek samping. Selanjutnya antibiotik oral juga diberikan dengan dosis tertentu agar tidak berlebihan dan mengalami resistensi.

  1. Menggunakan retinoid

Beberapa jenis jerawat memang dikenal sangat membandel sehingga sedikit susah untuk diatasi. Oleh karena itu penggunaan bahan retinoid atau turunan vitamin A harus dilakukan. Bahan ini digunakan untuk mengatasi inflamasi yang terjadi dan membuat kulit tidak mengalami bisul dalam jumlah banyak.

Retinoid bisa didapatkan di pasaran obat atau apotek. Namun, biasanya membutuhkan resep dari dokter karena termasuk obat yang tidak bisa digunakan dengan sembarang. Ada sedikit efek samping khususnya pada wanita yang sedang hamil.

  1. Menggunakan benzoyl peroxide dan salicylic acid

Dua bahan ini adalah yang paling umum terdapat di beberapa salep atau krim yang digunakan untuk mengatasi jerawat. Biasanya jerawat akan mengalami inflamasi kalau tidak terawat dengan baik dan wajah jadi memerah. Bahan aktif benzoyl peroxide dan salicylic acid  bisa mengurangi masalah ini dan menyembuhkan.

Bahan ini umumnya tidak terlalu kuat atau dosisnya rendah. Beberapa orang ada yang langsung sembuh dengan pemakaian teratur. Namun, banyak juga yang tidak sembuh dan disarankan menggunakan retinoid.

  1. Cuci wajah dua kali sehari dengan lembut

Kotoran atau debu yang didapatkan dari luar menyebabkan masalah pada wajah. Selain jerawat, wajah juga akan menjadi kusam dan tidak terlihat segar. Kalau Anda sering sekali berada di luar untuk beraktivitas, ada baiknya untuk segera mencuci wajah. Cara ini berlaku untuk remaja atau dewasa.

  1. Jangan menguliti jerawat yang kering

Sebisa mungkin jangan menguliti jerawat yang sudah kering. Meski terlihat aman dan tidak menyebabkan perdarahan, apa yang dilakukan bisa berbahaya. Infeksi bisa  terjadi. Biarkan bagian itu mengelupas sendiri atau bersihkan dengan sapu tangan dan air hangat.

  1. Gosok kulit wajah dengan lembut seminggu sekali

Seminggu sekali lakukan penggosokan pada wajah. Cara ini dilakukan untuk membuang lapisan kulit mati yang membuat wajah menjadi kotor. Selama ini sel kulit mati inilah yang menyumbang jerawat di wajah berkolaborasi dengan minyak dan kotoran dari luar.

Gunakan air hangat untuk melakukan penggosokan lembut. Gunakan kain yang lembut agar tidak melukai bagian kulit yang mungkin masih memiliki banyak jerawat dan ukurannya membesar berisi nanah.

  1. Ubah pola makan dengan benar

Jerawat yang muncul pada remaja kadang disebabkan oleh pola makannya yang buruk. Oleh karena itu memperbaiki pola makan akan membuat jerawat jadi mudah diatasi karena wajah tidak mengalami masalah seperti terus berminyak sehingga infeksi bisa terus terjadi.

Saat makan, perbanyak buah dan sayuran khususnya yang mengandung antioksidan. Makan sesuatu yang berlemak boleh saja, tapi sangat dibatasi agar tidak berdampak ke kulit. Beberapa jenis protein seperti telur atau ayam broiler tidak boleh disantap karena bisa memperparah inflamasi yang terjadi.

Cara menjaga wajah agar terhindar dari jerawat

Menjaga wajah saat remaja bukan perkara yang mudah. Ada banyak hal harus dilakukan agar jerawat tidak muncul berkali-kali dan menyebabkan bekas hitam di wajah.

  • Tidak menggunakan make up terlalu tebal dan membuat kulit jadi alergi. Saat menggunakan make up juga sebisa mungkin segera menghapusnya kalau sudah sampai rumah. Jangan biarkan make up terus ada di wajah hingga esok hari karena bisa membuat kulit menjadi terus kotor.
  • Setelah berkeringat atau berada di bawah terik matahari, ada baiknya untuk segera mengelapnya dengan bersih. Bisa menggunakan tisu basah lalu diikuti dengan tisu biasa hingga kering.
  • Kalau muncul jerawat jangan memencetnya atau menyentuhnya berkali-kali. Biarkan saja jerawat mengering dengan sendirinya dan lepas dari kulit. Kalau jerawat terus disentuh, kemungkinan terjadi infeksi dan inflamasi akan besar.
  • Jangan sembarangan menggunakan obat yang digunakan untuk mengatasi atau mengobati jerawat di pasaran. Lakukan konsultasi dahulu dengan dokter kulit. Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kulit berminyak atau cenderung kering. Setiap permasalahan jerawat memiliki metodenya sendiri-sendiri.

Menjaga wajah dari serangan jerawat memang tidak mudah. Meski demikian, Anda bisa melakukan banyak seperti yang sudah tertulis di atas untuk menyembuhkan atau meringankan. Dari beberapa cara mengatasi jerawat yang sangat mengganggu di atas, adakah yang belum pernah Anda ketahui sebelumnya?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi