DokterSehat.Com – Jika kita mau mencermati, banyak orang yang kini justru menghindari sinar matahari dengan cara memakai jaket, kaus kaki, atau bahkan memakai payung. Alasan utama dari orang-orang tersebut menghindari sinar matahari adalah agar kulitnya tidak menjadi gelap dan membuat tampilannya menjadi lebih buruk.
Sinar matahari kini bisa sangat panas menyengat meskipun waktu baru menunjukkan pukul 9 atau 10 pagi. Namun, dengan kebiasaan menghindari matahari pagi ini, kita juga akan kekurangan asupan vitamin D.
Kita sering berpikir jika dengan mengkonsumsi makanan bergizi, maka semua kebutuhan asupan vitamin sudah cukup setiap harinya. Padahal, kita juga membutuhkan sinar matahari pagi untuk memenuhi kebutuhan vitamin D. Pakar kesehatan menyebutkan jika kita kekurangan asupan vitamin D, maka kita akan cenderung lebih mudah mengalami depresi. Fakta ini didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Oregon State University di Amerika Serikat.
Dengan tubuh yang kekurangan vitamin D, maka dukungan bagi kesehatan tulang dan juga otot-otot tubuh pun akan berkurang dengan signifikan. Minimnya kadar vitamin D dalam tubuh juga bisa membuat sistem kekebalan tubuh menurun sehingga banyak penyakit yang semakin mudah menyerang tubuh, layaknya kanker hingga serangan jantung.
Khusus untuk kaum hawa, kekurangan vitamin D bisa mempengaruhi kondisi psikologisnya. Wanita pun akan lebih mudah merasa sedih, stres, hingga merasa sangat lelah. Produktivitasnya pun akan cenderung lebih rendah dan bahkan dalam beberapa kasus, wanita akan cenderung sulit untuk mendapatkan tidur.
Jika kita mengalami gejala-gejala kekurangan vitamin D seperti di atas, pakar kesehatan menyarankan kita untuk mulai menikmati matahari pagi, khususnya di pagi hari, mengingat matahari pada jam-jam ini akan sangat kaya dengan vitamin D yang sangat kita butuhkan. Jika diperlukan, kita juga bisa menambah asupan vitamin D dengan meminum suplemen vitamin D yang banyak tersedia di apotek.