Terbit: 16 December 2018 | Diperbarui: 27 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Susu adalah salah satu minuman yang paling baik bagi kesehatan karena tinggi kandungan nutrisi. Meskipun sering dianggap sebagai minuman anak-anak karena bisa membantu pertumbuhan dan perkembangannya, pakar kesehatan menyebut orang dewasa juga perlu untuk minum susu demi mencukupi kebutuhan nutrisi sehari-hari. Hanya saja, sebuah pertanyaan pun muncul. Sebenarnya, kapankah waktu terbaik untuk minum susu. Sebelum atau sesudah makan?

Minum Susu Sebaiknya Sebelum atau Setelah Makan?

Kandungan di dalam susu

Di dalam susu terdapat kandungan menyehatkan seperti fosfor, kalsium, iodin, dan kalium. Selain itu, kita juga bisa menemukan kandungan vitamin seperti vitamin A, B2, B12, dan D. Berbagai kandungan nutrisi ini bisa memberikan banyak manfaat kesehatan.

Berikut adalah beberapa manfaat minum susu bagi kesehatan tubuh.

  1. Baik bagi kesehatan tulang

Kandungan kalsium di dalam susu yang tinggi akan membantu menjaga kesehatan dan kekuatan tulang. Selain itu, rutin minum susu juga telah terbukti mampu mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang.

  1. Baik bagi kesehatan jantung

Kandungan kalium yang tinggi di dalam susu bisa menurunkan tekanan darah. Bahkan jika kita meningkatkan asupan kalium dan menurunkan asupan sodium setiap hari, maka risiko untuk terkena penyakit kardiovaskular bisa dicegah dengan efektif.

  1. Menurunkan risiko kanker usus besar

Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari National Cancer Institute menghasilkan fakta menarik tentang minum susu yang tinggi kalsium. Berdasarkan penelitian ini, asupan kalsium tinggi bisa membantu menurunkan risiko kanker usus besar dengan signifikan.

  1. Menurunkan risiko osteoarthritis

Penelitian lain yang dilakukan para ahli dari Arthritis Care and Research menghasilkan fakta bahwa rutin minum susu akan mencegah datangnya osteoarthritis atau pengapuran sendi.

  1. Menjaga kondisi otot

Kandungan protein di dalam susu yang cukup tinggi bisa membantu otot terjaga massanya. Selain protein, hal ini juga dipengaruhi oleh adanya kandungan asam amino essensial yang juga cukup tinggi di dalam minuman ini.

Waktu terbaik minum susu

Banyak orang yang berpikir jika susu sebaiknya dikonsumsi setelah makan karena bisa melengkapi kebutuhan nutrisi yang sebelumnya didapatkan dari makanan, namun banyak orang yang justru memilih untuk meminumnya sebelum makan agar perut kenyang terlebih dahulu sehingga kita bisa membatasi asupan makanan agar tidak berlebihan. Hal ini tentu akan membantu kita menurunkan berat badan dengan efektif.

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa kita bisa minum susu kapanpun kita mau, bukannya pagi hari atau sebelum tidur saja. Tidak ada waktu yang terbaik untuk minum susu jadi kita pun bisa memilih untuk meminumnya sebelum atau setelah makan.

Hanya saja, khusus untuk anak-anak, ada baiknya kita tidak memberikan susu di waktu yang dekat dengan saat mereka akan mengonsumsi makanan. Jika sampai perut mereka kekenyangan, maka mereka pun tidak tertarik untuk makan dan akhirnya justru kekurangan asupan nutrisi yang berasal dari makanan. Meskipun susu juga tinggi nutrisi, anak-anak tetap membutuhkan asupan bergizi dari makanan sehingga tidak boleh ditinggalkan.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk minum susu setidaknya dua jam sebelum atau setelah makan demi mencegah efek kekenyangan sekaligus kandungan nutrisi di dalam susu seperti kalsium bisa diserap tubuh dengan baik.

Tidak semua orang bisa minum susu

Hanya saja, tidak semua orang ternyata bisa minum susu. Sebagai contoh, jika kita mengalami alergi susu atau bahkan intoleransi laktosa, maka kita akan mengalami efek samping jika minum susu sapi. Sebagai informasi, alergi susu membuat sistem kekebalan tubuh memberikan reaksi pada kandunga protein di dalam susu sapi. Sementara itu, intoleransi laktosa akan membuat tubuh kesulitan mencerna kandungan laktosa di dalam susu.

Gejala dari kondisi kesehatan ini bisa berupa mual, kembung, kram perut, diare, dan gejala-gejala lain. Jika sampai hal ini terjadi, cobalah untuk mengonsumsi susu dari bahan nabati atau susu rendah laktosa.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi