Terbit: 24 July 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Apel termasuk dalam buah yang memiliki rasa yang enak saat dikonsumsi dan kaya akan berbagai nutrisi yang menyehatkan. Hanya saja, pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak sembarangan dalam mengkonsumsi buah ini karena salah satu bagiannya, tepatnya bijinya, ternyata bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan.

Waduh, Biji Apel Ternyata Mengandung Sianida!

Berbeda dengan kulit apel yang kaya akan kandungan antioksidan, biji apel ternyata memiliki kandungan yang disebut sebagai amigdalin. Kandungan amigdalin ini jika masuk ke dalam perut dan kemudian bereaksi dengan enzim pencernaan ternyata akan melepas senyawa sianida yang ada di dalamnya. Sebagaimana kita ketahui, sianida adalah salah satu zat yang sangat berbahaya dan dikenal luas sebagai zat kimia yang dipakai dalam salah satu kasus pembunuhan paling menghebohkan tanah air beberapa waktu yang lalu.

Jika kita menelan biji apel ini dan akhirnya membuat perut terkena paparan sianida, maka tubuh akan mengalami penurunan suplai oksigen. Memang, jumlah sianida pada biji apel ini tergolong sangat sedikit yakni sekitar 0,06 hingga 0,24 miligram untuk setiap 1 gram biji apel. Namun, jika kita mengkonsumsi biji apel ini cukup banyak, maka kita bisa mengalami gejala seperti kejang-kejang, sesak nafas, gemetaran, kejang pada otot, jantung berdebar, penurunan tekanan darah, kram perut, mual-mual dan muntah, tubuh yang lemas, atau bahkan jatuh pingsan.

Tak hanya biji apel, biji buah lainnya seperti pada buah persik, buah plum, atau singkong yang masih mentah ternyata juga memiliki kandungan sianida ini.

Sebenarnya, biji apel memiliki semacam lapisan pelindung yang bisa mencegah keluarnya zat amigdalin saat kita mengkonsumsinya. Sayangnya, saat tertelan dan masuk ke dalam saluran pencernaan, lapisan ini kemudian rusak dan pada akhirnya memicu reaksi dengan enzim pencernaan. Jika kita tidak sengaja menelan biji apel, segeralah memperbanyak konsumsi air putih demi mencegah efek buruk dari zat ini. Tak hanya itu, perbanyaklah asupan protein agar tubuh menjadi lebih kuat dalam melawan efek buruk sianida tersebut.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi