DokterSehat.Com – Anda penggemar kol goreng? Sajian yang satu ini memang memiliki rasa yang super nikmat, ya. Tidak heran ada cukup banyak orang yang sangat menggemarinya, baik sebagai menu pendamping lalapan maupun camilan.
Sayangnya, meskipun enak, kol goreng kerap dinilai sebagai makanan yang tidak sehat. Padahal, jika kita mengolah dengan cara yang tepat, kol goreng bisa tetap enak dan sehat, lho.
Jika diolah dengan cara memasak dan pilihan makanan pendamping yang tepat, kol goreng tetap memiliki kandungan gizi, yaitu serat, vitamin K dan fitonutrien yang baik.
Meskipun kandungan zat gizinya tidak sebanyak kol segar, namun kol goreng bisa dijadikan alternatif varian cara menyajikan sayur jika Anda sedang merasa bosan makan sayur dengan metode masak lainnya.
Sesekali mengonsumsinya, apalagi jika diolah dengan cara yang tepat, tentu boleh-boleh saja bukan?
Lantas bagaimana cara membuat kol goreng yang sehat?
Berikut 4 tips sehat mengonsumsi kol goreng:
1. Menggunakan metode goreng tanpa lemak
Pernahkah Anda mendengar bahwa ada metode menggoreng makanan tanpa lemak ataupun minyak?
Ya, ternyata ada cukup banyak metode masak yang dapat menghasilkan makanan mirip dengan makanan yang digoreng. Beberapa diantaranya adalah:
- Membakar kemudian memanggang
- Menggunakan metode air frying
2. Memilih metode goreng yang rendah lemak
Jika Anda tidak bias melakukan tips pada poin sebelumnya, Anda bisa memilih metode masak goreng, namun yang menggunakan minyak lebih sedikit, yaitu menumis.
Meskipun hasilnya tidak sama persis seperti kol goreng pada umumnya, menumis kol goreng pada minyak panas bisa menekan penyerapan minyak berlebih yang bisa merusak vitamin larut lemak dalam kol.
Tentu cukup mudah bukan menggoreng kol dengan cara menumis, rasanya juga tetap sama nikmatnya, kok.
3. Tidak menggunakan minyak berulang untuk menggoreng kol
Salah satu penyebab yang membuat kol goreng menjadi tidak sehat, adalah penggunaan minyak berulang, yang biasanya kita temukan di penjaja kaki lima.
Hal ini akan menyebabkan berbagai dampak negatif bagi tubuh, diantaranya:
- Membuat kandungan gizi dan antioksidan pada kol hilang
- Meningkatkan penyerapan lemak tidak jenuh yang dapat menyebabkan kolesterol jahat dalam tubuh juga naik, serta
- Meningkatkan risiko paparan pada zat penyebab kanker
Untuk itu, hindari menggunakan minyak berulang saat akan menggoreng kol, ya.
Usahakan menggunakan minyak baru, jika Anda memutuskan untuk menumis, minyak zaitun bisa jadi pilihan yang super sehat untuk kol goreng.
4. Tidak menggoreng terlalu lama
Sebagian besar metode masak sayuran, tidak menganjurkan untuk sayur agar diolah terlalu lama.
Hal ini disebabkan kandungan vitamin dan zat gizi pada sayur mudah rusak karena panas.
Maka dari itu, hindari menggoreng kol terlalu lama. Perhatikan jika tekstur kol sudah cukup layu atau sedikit kering dibagian tepi kol, maka segera tiriskan kol goreng Anda.
5. Tidak mengonsumsi kol goreng dengan makanan lain yang berlemak
Agar asupan lemak tidak berlebihan dalam satu kali waktu makan, hindari memilih mengonsumsi kol goreng dengan menu makanan lain yang digoreng.
Jika Anda mengonsumsi lalapan dengan kol goreng, sebisa mungkin jangan memilih lauk utama lalapan yang digoreng ya. Jangan pula memilih makanan pendamping lalapan yang digoreng, misalnya kerupuk.
Meskipun mengonsumsi kol goreng bisa dihitung sebagai konsumsi sayur harian, Anda harus tetap mengontrol asupan lemak harian tidak lebih dari 5 porsi dalam sehari, termasuk 1 porsi kol goreng tersebut, ya.