DokterSehat.Com- Apakah Anda sering mengonsumsi nasi goreng untuk berbuka atau sahur? Ya, nasi goreng yang banyak difavoritkan orang ini kerap menjadi pilihan menu makanan utama.

Nasi goreng memang nikmat dan gurih untuk dikonsumsi saat berpuasa ya. Nah, agar konsumsi nasi goreng bisa memberi asupan gizi yang mampu mengganti energi tubuh setelah seharian berpuasa, maka kita harus membuat nasi goreng dengan cara yang super sehat!
Kenapa nasi goreng menjadi harus diperhatikan konsuminya saat puasa?
Seperti yang kita tahu, nasi goreng menjadi makanan yang cukup banyak dikonsumsi. Akan tetapi tak dapat dipungkiri bahwa, seperti namanya, nasi goreng merupakan menu makanan yang diolah banyak menggunakan minyak.
Nasi goreng sebagai makanan berkarbohidrat tentu dikonsumsi dalam jumlah yang cukup banyak, hal inilah yang membuat penyajian nasi goreng harus diperhatikan agar asupan lemak tidak berlebihan.
Nasi goreng yang disajikan dengan asal tentu berisiko membuat asupan lemak dalam tubuh berlebihan.
Tips sehat konsumsi nasi goreng
Nah, agar konsumsi nasi goreng kita bisa sehat, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan.
Tips di bawah ini bisa diterapkan berdasarkan waktu konsumsi, jenis atau bahan baku dan porsi nasi goreng, yuk sama-sama kita simak tips di bawah ini!
1. Tips konsumsi nasi goreng saat berbuka atau sahur
Jika Anda memilih menu nasi goreng saat berbuka, maka perhatikan agar asupan makanan yang digoreng lainnya saat takjil tidak berlebihan.
Anda bisa memilih menu takjil yang rendah lemak, misalnya buah, kacang-kacangan atau menu makanan yang disajikan dengan metode kukus.
Saat sahur, pastikan porsi nasi goreng dan bahan baku penggunaan nasi goreng tetap sehat. Porsi dan jenis bahan baku yang tidak tepat akan memperberat metabolisme tubuh sehingga hal ini membuat tubuh justru lemas saat awal berpuasa.
2. Pilih bahan baku yang super sehat
Agar nasi goreng yang kita konsumsi super sehat, kunci utamanya adalah memilih bahan baku yang sehat, yaitu dengan:
- Menggunakan minyak nabati saat menggoreng, misalnya minyak zaitun atau minyak jagung
Hindari menggunakan minyak yang sudah digunakan berulang atau mentega yang tinggi lemak jenuh - Menambahkan sayuran atau kacang-kacangan sebagai bahan campuran dengan porsi yang banyak
Hal ini akan meningkatkan asupan serat dalam tubuh, Anda bisa menambahkan sayur kubis, kacang polong atau paprika. - Hindari menambahkan lauk hewani sebagai campuran dalam nasi goreng
Hal ini akan meningkatkan asupan lemak dalam tubuh, ditambah lagi lauk hewani seperti daging bagian berlemak atau sosis yang diolah dengan metode goreng akan semakin meningkatkan kadar lemak dalam bahan pangan. - Sajikan lauk dengan metode kukus atau rebus secara terpisah
Anda bisa menyajikan tahu rebus dengan bumbu alami, siomay sayur atau siomay ikan rebus, atau telur ceplok air, sebagai lauk untuk nasi goreng secara terpisah agar asupan lemak dalam satu kali makan hanya berasal dari nasi goreng saja. - Tambahkan toppping yang rendah lemak
Jika biasanya Anda menambahkan topping berupa kerupuk ukuran kecil, maka kini coba ganti dengan taburan daun bawang segar atau kacang-kacangan misalnya kacang mede panggang. Selain cita rasa lebih segar dan unik, asupan serat dalam tubuh juga bisa bertambah, bukan?
3. Perhatikan jumlah minyak yang digunakan dan porsi nasi
Meskipun enak, bukan berarti nasi goreng bisa Anda konsumsi berlebihan, ya. Agar asupan lemak tetap bisa terkontrol, pembatasan penggunaan lemak saat memasak menjadi poin penting , dimana dalam satu porsi nasi goreng, minyak yang digunakan sebaiknya tidak lebih dari 5-6 ml untuk satu porsi, kurang lebih 100-120 gram nasi.
Selain itu, konsumsi nasi goreng juga sebaiknya dimanfaatkan sebagai pengganti nasi dengan tepat sesuai kebutuhan tubuh.
Jika kebutuhan makanan berkarbohidrat dari nasi adalah sebesar 110 gram maka konsumsi nasi goreng, tanpa memperhitungkan lauk tambahan atau sayur, adalah 100-110 gram dalam satu kali makan, ya.