DokterSehat.Com- Salah satu minuman yang sedang digandrungi banyak orang beberapa saat terakhir ini adalah thai tea. Minuman ini bisa ditemukan di pinggir jalan atau kafe-kafe dengan berbagai varian rasa. Harganya cenderung terjangkau dan porsinya biasanya cukup besar sehingga akan memberikan kepuasan tersendiri saat dikonsumsi. Masalahnya adalah thai tea cenderung sangat manis karena memiliki kandungan gula yang tinggi.

Benarkah thai tea bisa menyebabkan gagal ginjal?
Pakar kesehatan menyebut ginjal sebagai salah satu organ yang paling rentan mengalami masalah kesehatan jika kita tidak menerapkan pola makan atau minum yang baik. Sebagai contoh, jika kita kekurangan asupan air putih, maka risiko terkena gagal ginjal akan meningkat. Karena alasan inilah sebaiknya kita mengonsumsi air putih setidaknya dua liter setiap hari demi mencegah datangnya masalah kesehatan pada ginjal.
Jika kita minum air kurang dari 1,2 liter setiap hari dalam jangka panjang, risiko untuk terkena gagal ginjal dan diabetes tipe 2 akan meningkat. Hal yang sama juga akan terjadi jika kita sering mengonsumsi minuman manis.
Masalahnya adalah kita cenderung terbiasa mengonsumsinya. Sebagai contoh, minum teh atau kopi manis cenderung telah membudaya di Indonesia. Selain itu, kita juga bisa dengan mudah membeli minuman-minuman manis seperti thai tea di berbagai tempat.
Padahal, minuman manis seperti thai tea tidak bisa disamakan dengan asupan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini berarti, jika kita sering mengonsumsinya, bisa jadi akan menurunkan asupan air putih harian dan akhirnya membuat kinerja ginjal menjadi lebih berat. Ginjal yang terus dipaksa bekerja keras akan rentan mengalami kerusakan dan akhirnya menyebabkan gagal ginjal.
Minuman manis juga bisa menyebabkan datangnya kanker?
Selain bisa meningkatkan risiko terkena gagal ginjal, pakar kesehatan juga menyebut ada bahaya lain yang mengintai jika kita sering mengonsumsi minuman manis layaknya thai tea. Hal ini adalah meningkatnya risiko terkena kanker.
Fakta ini diungkap dari sebuah penelitian yang diunggah dalam British Medical Journal (BMJ) pada Juli 2019 lalu. Dalam penelitian yang melibatkan 101.257 partisipan ini, dihasilkan fakta bahwa minuman manis termasuk dalam salah satu faktor yang bisa menyebabkan kanker yang dikenal mematikan dan sulit untuk diobati.
Dari seluruh partisipan, 79 persen diantaranya adalah wanita dan 21 persen sisanya adalah pria. Rata-rata usia para partisipan adalah 42 tahun dan kondisinya sehat. Para partisipan ini kemudian mengisi kuesioner yang menunjukkan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman sehari-hari, termasuk minuman manis.
Hasil dari penelitian ini adalah, 2.193 kasus kanker muncul di antara para partisipan saat usianya mencapai 59 tahun. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi minuman manis sebanyak 100 ml saja setiap hari sudah cukup untuk meningkatkan risiko kanker hingga 18 persen. Khusus untuk kanker payudara, risikonya bahkan bisa meningkat hingga 22 persen.
Kanker lain yang juga bisa muncul akibat kebiasaan mengonsumsi minuman manis adalah kanker prostat, kanker usus besar, kanker pankeras, kanker hati, dan kanker ginjal.
Dampak lain dari kebiasaan minum minuman manis
Membicarakan minuman atau makanan manis tentu tidak akan lepas dari risiko terkena diabetes. Dalam realitanya, kebiasaan mengonsumsi gula dengan berlebihan memang bisa menyebabkan datangnya penyakit ini.
Masalahnya adalah minuman manis layaknya thai tea tak hanya tinggi kandungan gula. Biasanya minuman ini juga diberi tambahan susu kental manis yang juga tinggi gula. Di dalam satu porsinya saja kita bisa mengonsumsi gula dalam jumlah yang lebih tinggi dari batasan gula harian.
Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita membatasi konsumsi minuman manis layaknya thai tea demi mencegah datangnya masalah kesehatan.