Terbit: 14 December 2019 | Diperbarui: 28 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Gula darah bisa memberikan dampak besar bagi kondisi tubuh kita. Tak hanya dijadikan sumber energi, kadar gula darah yang sulit untuk dikendalikan juga bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, yakni meningkatkan risiko diabetes. Karena alasan inilah kita harus benar-benar cermat dalam menjaganya tetap dalam kondisi normal.

Benarkah Telur Bisa Mengendalikan Kadar Gula Darah?

Makanan yang Bisa Mengendalikan Kadar Gula Darah

Tak hanya bisa membantu mencegah diabetes, menjaga kadar gula darah juga sangat penting untuk dilakukan oleh mereka yang sudah mengidap penyakit ini. Pakar kesehatan dari National Health System Inggris menyebut penderita diabetes tipe 2 sebenarnya bisa saja makan apapun, namun mereka harus cermat dalam menjaga frekuensi atau porsinya.

Sebagai contoh, mereka masih boleh mengonsumsi buah-buahan, sayuran, atau bahkan makanan bertepung layaknya pasta. Hanya saja, mereka harus membatasi konsumsi gula, lemak, serta garam sesedikit mungkin demi menjaga kondisinya.

Penderita diabetes juga harus makan di waktu yang tepat. Mereka tidak boleh melewatkannya karena bisa jadi akan memicu kekacauan kadar gula darah yang bisa membahayakan.

Para ahli dari Diabetes UK menyarankan penderita diabetes untuk sering mengonsumsi ikan laut segar seperti salmon yang tinggi asam lemak omega 3 yang bisa mencegah komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke. Hanya saja, ikan yang diasap atau diberi tambahan garam sebaiknya tidak dijadikan pilihan.

Penderita diabetes juga lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan capsaicin seperti cabai atau parika yang bisa membantu mengendalikan kadar gula darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Khusus untuk telur, makanan yang dikenal sebagai lauk yang murah meriah dan nikmat ini ternyata juga direkomendasikan bagi penderita diabetes tipe 2 atau mereka yang masih dalam fase pre-diabetes. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2018 lalu menunjukkan bahwa kandungan di dalam telur bisa mengendalikan kadar gula darah dengan signifikan. Konsumsi telur bisa dilakukan sekitar satu butir saja setiap hari demi mendapatkan manfaat tersebut.

Manfaat Telur Lain bagi Kesehatan

Tak hanya tinggi kandungan protein, telur tinggi kandungan sehat lain seperti asam folat, vitamin, kalsium, selenium, dan seng. Rutin mengonsumsi telur tentu akan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

Berikut adalah manfaat-manfaat tersebut.

  1. Baik bagi Kesehatan Mata

Banyak orang yang berpikir jika makanan terbaik untuk kesehatan mata adalah wortel. Padahal, dalam realitanya telur juga baik bagi kondisi penglihatan kita. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan lutein dan zeaxanthin yang bisa menjaga kondisi retina, menurunkan risiko terkena katarak, dan mencegah degenerasi makula.

  1. Baik bagi Kesehatan Otak

Kandungan kolin di dalam telur bisa membuat fungsi sinyal dan membran sel di dalam otak terjaga. Kita pun tidak akan mudah lupa, bisa berpikir dan berkonsentrasi dengan lebih baik, sekaligus menurunkan risiko terkena penyakit degeneratif di usia lanjut.

  1. Tinggi Kandungan Asam Amino

Telur tinggi kandungan asam amino yang bisa mendukung regenerasi sel dan otot. Hal ini tentu akan membuat tubuh tetap bugar dan sehat.

  1. Membantu Menurunkan Trigliserida

Kandungan asam lemak omega 3 yang tinggi di dalam telur bisa membantu menurunkan kadar trigliserida di dalam darah. Hal ini tentu akan berimbas pada menurunnya risiko terkena penyakit jantung.

  1. Baik untuk Program Diet

Jika kita ingin menurunkan berat badan, maka telur bisa dijadikan pilihan makanan terbaik. Hal ini disebabkan oleh kandungan protein di dalamnya yang bisa membantu perut mudah kenyang dan tidak cepat lapar. Kita pun akan lebih mudah mengendalikan pola makan sehat.

 

Sumber:

  1. Turrill, Katrina. 2019. Type 2 diabetes: Best meal to have for breakfast to lower blood sugar. express.co.uk/life-style/health/1214199/type-2-diabetes-diet-breakfast-foods-kedgeree-lower-blood-sugar (Diakses pada 14 Desember 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi