Terbit: 28 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Anda tentu sudah sering mendengar bahwa gula adalah salah satu bahan makanan yang harus dibatasi asupannya.

Sering Tak Disadari, Ini 4 Tanda Tubuh Telah Kecanduan Gula!

Hal ini menjadi sangat beralasan mengingat penyebab terbesar terjadinya diabetes, sebagai salah satu penyakit yang prevalensinya paling besar di dunia, adalah pola makan yang tidak tepat.

Pola makan, utamanya asupan makanan berkarbohidrat sederhana yang berlebihan, menjadi alasan utama kadar gula darah dalam tubuh menjadi tidak terkontrol.

doktersehat-dessert-makanan-penutup

Photo Credit: Flickr.com/Amy the Nurse

Akan tetapi, hal ini seakan tidak digubris, apalagi mengingat makanan yang berkarbohidrat sederhana memiliki rasa yang cenderung manis dan nikmat di lidah.

Hal ini seakan didukung dengan banyaknya sajian makanan dan minuman manis yang bisa dengan mudah kita peroleh di pasaran.

Kebiasaan menambahkan berbagai bahan tambahan manis, misalnya susu kental manis, permen manis atau krim kocok pada banyak makanan dan minuman membuat konsumsi makanan manis menjadi semakin tidak terkontrol.

Kondisi ini kerap dianggap wajar, namun nyatanya jika tidak disadari, hal ini bisa jadi membentuk kebiasaan mengonsumsi makanan manis yang jika tidak dibatasi akan membuat tubuh menjadi kecanduan.

Jika sudah kecanduan, maka sangat wajar jika kadar gula darah semakin meningkat dan sulit diatur. Hal ini tentu meningkatkan risiko terjadinya diabetes melitus tipe 2.

Lantas, apa saja sih tanda tubuh kecanduan gula?

Berikut beberapa tanda tubuh kecanduan gula yang kerap tidak disadari:

1. Mencari makanan penutup yang rasanya manis setelah mengonsumsi makanan utama

Salah satu tanda yang menunjukkan bahwa Anda kecanduan gula adalah ingin mengonsumsi makanan manis meskipun sebenarnya asupan karbohidrat sudah tercukupi setelah mengonsumsi makanan utama.

doktersehat-jumlah-makanan-manis-puasa

Photo Credit: Flickr.com/Monic Marcus

Lazimnya, makanan penutup yang rasanya manis memang wajar disajikan sebagai makanan penutup namun tentu dengan porsi yang kecil.

Jika Anda selalu menginginkan makanan manis setiap setelah selesai makan makanan utama, apalagi jika Anda mengonsumsinya dalam porsi yang besar, misalnya es krim lebih dari 80 gram atau kue manis lebih dari 60-70 gram dalam satu kali makan penutup, maka hal tersebut bisa menjadi tanda Anda kecanduan makanan manis.

2. Mengganggap makanan manis adalah makanan spesial dan mengonsumsinya dalam porsi besar

Coba perhatikan, apakah Anda mengganggap makanan atau minuman manis, misalnya kue manis, puding cokelat dengan krim kocok, atau minuman manis kemasan, lebih spesial dari bahan makanan yang lain?

Jika ya, hal ini bisa menjadi pencetus tubuh Anda kecanduan makanan manis, karena jika kita mengganggap makanan tersebut cukup spesial, maka sangat wajar jika kita jadi mengonsumsinya lebih banyak.

Tak jarang kondisi ini membuat Anda jadi mengonsumsi lebih dari 2-3 porsi makanan manis dalam satu kali waktu makan.

3. Merasa ada yang kurang jika mengonsumsi minuman rutin tanpa rasa manis

Hampir semua orang pasti memiliki minuman favorit yang seakan harus dikonsumsi setiap hari. Teh dan kopi menjadi salah satu jenis minuman paling populer yang rutin dikonsumsi banyak orang.

doktersehat-ibu-hamil-minum-kopiKeduanya memang bermanfaat dan baik untuk dikonsumsi rutin karena kandungan antioksidannya yang tinggi, namun jika Anda jadi harus mengonsumsinya dengan banyak gula, maka bisa jadi Anda hanya menginginkan rasa manisnya saja atau kecanduan gula, lho.

doktersehat-manfaat-teh-rooibos

Photo Credit: Pexels.com/
freestocks.org

Perhatikan berapa frekuensi dan banyaknya penggunaan gula. Jika total penggunaan gula, hanya untuk minuman rutin tersebut, dalam sehari lebih dari 5-6 sendok makan gula pasir, maka asupan gula Anda bisa jadi sudah berlebihan.

Apabila kondisi ini terus menerus terjadi, maka hal ini bisa jadi menyebabkan kebiasaan hingga kecanduan, lho.

Porsi asupan gula harian agar tidak kecanduan

Asupan makanan manis, misalnya gula pasir atau madu, masih diperlukan dalam tubuh dalam porsi yang terbatas.

Gula bisa jadi penting untuk tubuh sebagai bahan makanan yang mampu mengisi energi dengan cepat.

gula-doktersehat

Photo Credit: flickr/ Gunilla G

Akan tetapi, selalu ingat bahwa gula hanya diperlukan dalam porsi yang terbatas. Jadi, pastikan Anda tidak mengonsumsi gula lebih dari 5-6 sendok makan dalam sehari, atau setara dengan 2-3 porsi makanan atau minuman manis kemasan, ya


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi