DokterSehat.Com- Masyarakat Indonesia menganggap susu sebagai minuman yang bisa membantu menaikkan berat badan. Hal ini dianggap cocok bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, namun banyak orang dewasa yang kemudian takut untuk meminumnya karena hal ini. Padahal, menurut pakar kesehatan, susu justru bisa membantu menurunkan berat badan. Kok bisa?
Cara susu Menurunkan Berat Badan
Anggapan bahwa susu bisa membuat berat badan naik disebabkan oleh adanya kandungan nutrisi yang tinggi dan bervariasi di dalamnya. Sebagai contoh, kita bisa mendapatkan kalori, protein, lemak, vitamin, dan berbagai macam mineral di dalam susu. Logikanya, hal ini seperti menambah porsi makanan dari yang biasa kita konsumsi sehari-hari.
Padahal, telah banyak penelitian yang justru membuktikan bahwa rutin minum susu justru bisa membantu menurunkan berat badan. Sebagai contoh, dalam penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam American Joural of Clinical Nurition, Danit Shahar menyebut asupan kalsium dan vitamin D yang biasanya tinggi di dalam susu memang bisa membantu menurunkan berat badan dengan efektif.
Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa partisipan yang mengonsumsi susu secara rutin setiap hari mengalami penurunan berat badan sebanyak 5,4 kg dalam waktu 6 bulan. Penurunan ini lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak rutin mengonsumsinya yang hanya mengalami penurunan 3,1 kg dalam waktu 2 tahun.
Shahar mengaku belum benar-benar menemukan alasan mengapa ada kaitan antara asupan susu dengan penurunan berat badan, namun ia sangat merekomendasikan susu bagi mereka yang sedang menjalani program diet. Hal ini disebabkan oleh kemampuan susu yang bisa mengenyangkan perut karena adanya hormon peptide YY. Hormon ini akan membantu rasa kenyang berlangsung lebih lama sehingga kita pun tidak akan mudah tertarik ngemil di antara jam makan.
Susu sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi setelah sarapan pagi. Selain itu, kita juga bisa meminumnya setelah berolahraga demi mengembalikan energi dan membantu pemulihan tubuh. Konsumsi susu bisa dilakukan sekitar 250 ml setiap hari. Susu yang dikonsumsi bisa saja berupa susu dengan kandungan lemak atau susu skim yang memiliki kadar kalori lebih rendah.
Bagaimana dengan susu cokelat? Pakar kesehatan menyebut susu ini juga bisa membantu menurunkan berat badan karena memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Bahkan, susu ini lebih direkomendasikan untuk dikonsumsi setelah berolahraga karena jauh lebih cepat membantu proses pemulihan tubuh.
Susu Bisa Menurunkan Risiko Diabetes
Selain bisa menurunkan berat badan, pakar kesehatan Douglas Goff dari Human Nutraceutical Research Canada menyebut konsumsi susu yang tinggi kandungan protein saat sarapan pagi bisa membantu mengendalikan kadar gula darah dan akhirnya membuat risiko terkena diabetes turun.
Susu berprotein tinggi bisa membantu tubuh mengendalikan glukosa jauh lebih baik. Hal ini juga bisa membantu mengendalikan nafsu makan karena adanya niacin yang bisa mengolah gula dan lemak dengan lebih efektif.
Bolehkah Susu Dikonsumsi Saat Perut Masih Kosong?
Tidak semua orang terbiasa minum susu setelah sarapan pagi. Ada yang bahkan sengaja mengonsumsi susu di pagi hari saat perut masih dalam kondisi kosong. Hanya saja, bagi sebagian orang, hal ini memang bisa menyebabkan asam lambung naik.
Pakar kesehatan dr. Rupali Datta menyebut asalkan kita tidak mengalami masalah asam lambung atau intoleransi laktosa, bisa mengonsumsi susu di pagi hari saat perut masih dalam kondisi kosong. Kandungan nutrisinya bahkan bisa diserap dengan lebih baik oleh tubuh sehingga bisa menyediakan energi.
Hanya saja, akan jauh lebih baik jika kita mengombinasikan susu dengan makanan seperti roti, roti gandum, atau setidaknya biskuit. Hal ini diharapkan bisa membantu mencegah kenaikan asam lambung.
Sumber:
- 2019. Weight loss: How milk can help you lose weight quickly. timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/diet/weight-loss-how-milk-can-help-you-lose-weight-quickly/photostory/71793078.cms. (Diakses pada 31 Oktober 2019).