Terbit: 19 March 2019 | Diperbarui: 26 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Selain susu yang disediakan dengan rasa aslinya, kita juga menemukan susu-susu lainnya dengan tambahan rasa seperti cokelat, vanilla, hingga beberapa jenis buah-buahan. Biasanya, susu dengan tambahan rasa ini disukai oleh anak-anak. Hanya saja, apakah adanya tambahan rasa ini membuat susu menjadi kurang sehat?

Susu dengan Tambahan Rasa, Sehat atau Tidak?

Dampak minum susu dengan tambahan rasa

Pakar kesehatan menyebut tidak ada dampak kesehatan yang fatal jika kita kita mengonsumsi susu dengan tambahan rasa. Hal ini disebabkan oleh kebanyakan susu kemasan dengan tambahan rasa yang dijual di toko-toko sudah melalui pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga bisa dipastikan aman untuk dikonsumsi.

Hal ini berarti, jika ada orang tua yang sengaja memberikan susu dengan tambahan rasa buah seperti pisang, stroberi, atau mangga demi membuat anak doyan minum susu, hal ini tidak masalah. Hanya saja, pastikan untuk mengecek kadar kalori atau gula di label kemasan susu agar bisa membatasi konsumsinya. Karena rasanya enak, terkadang anak bisa mengonsumsi susu dengan tambahan rasa ini dengan berlebihan. Padahal, jika sampai asupan gula atau kalori terlalu banyak, bisa jadi anak akan mengalami kenaikan berat badan.

Bagaimana dengan susu cokelat?

Salah satu jenis rasa susu yang paling digemari masyarakat di seluruh dunia adalah susu cokelat. Tak hanya anak-anak, susu yang juga kaya kandungan vitamin, protein, dan kalsium ini digemari oleh orang dewasa. Keberadaan rasa cokelat ini membuat susu menjadi terasa lebih manis dan nikmat jika dibandingkan dengan susu dengan rasa plain.

Hanya saja, sebagaimana susu dengan tambahan perasa lainnya, susu cokelat juga biasanya memiliki kandungan gula dan kalori yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu putih dengan rasa plain. Hal ini berarti, jika kita berlebihan dalam mengonsumsinya, dikhawatirkan akan menyebabkan kenaikan berat badan. Selain itu, jika kita juga memiliki risiko tinggi terkena diabetes, ada baiknya tidak sembarangan meminumnya karena dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

Memilih susu full cream atau susu skim

Jika kita terbiasa mengonsumsi susu putih, kita tentu akan menemukan beberapa jenis susu ini di pasaran. Dua diantaranya adalah susu full cream dan susu skim. Perbedaan dari dua jenis susu ini adalah pada kadar lemaknya dimana susu full cream biasanya memiliki kadar lemak yang lebih tinggi.

Sebagai informasi, kandungan lemak dalam susu full cream mencapai 3,25 persen. Kadar kalorinya juga bisa mencapai 150 kilo kalori untuk setiap porsinya. Di dalam susu skim biasanya hanya memiliki kadar lemak 0 hingga 0,5 persen dan kadar kalorinya juga cenderung jauh lebih rendah. Hanya saja, kandungan nutrisi lain seperti vitamin A, vitamin D, protein, fosfor, magnesium, dan nutrisi-nutrisi lainnya dari kedua jenis susu ini cenderung sama saja.

Apakah adanya kandungan lemak yang tinggi ini menandakan bahwa susu full cream kurang baik bagi kesehatan jantung? Pakar kesehatan menyebut anggapan ini tidak benar. Meski memiliki kandungan lemak jenuh, susu tidak memiliki kaitan dengan munculnya penyakit jantung.

Pakar kesehatan menyebut susu full cream tidak direkomendasikan bagi mereka yang sedang menjalani program diet demi menurunkan berat badan. Dengan mengonsumsi susu skim yang kadar kalorinya lebih rendah, diharapkan hal ini bisa membantu keberhasilan program diet. Hanya saja, kandungan gula di dalam susu skim biasanya lebih tinggi sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi dengan berlebihan.

Memilih susu memang tergantung pada selera masing-masing. Meskipun begitu, kita sebaiknya cermat dalam mengecek label kemasan dari susu yang dikonsumsi demi menentukan susu yang tepat. Selain itu, jangan memberi tambahan gula pada susu karena bisa membuat kadar kalorinya menjadi berlebihan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi