Terbit: 13 October 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Jerawat tak hanya muncul saat kita berada di usia puber. Dalam realitanya, banyak orang dewasa yang mengeluhkan masalah kulit ini karena bisa membuat penampilan dan rasa percaya diri menurun. Hanya saja, apakah benar jika konsumsi susu dan gula bisa menyebabkan datangnya jerawat.

Susu dan Gula Bisa Picu Jerawat?

Kaitan Antara Susu dan Gula dengan Jerawat

Berdasarkan sebuah penelitian yang diungkap hasilnya dalam European Academy of Dermatology and Venereology Congress, Madrid, baru-baru ini, dihasilkan fakta bahwa mereka yang berjerawat cenderung lebih sering mengonsumsi produk susu. Fakta ini terungkap setelah para peneliti mengecek kondisi kulit dan pola makan dari 6.700 partisipan yang berasal dari Benua Amerika dan Eropa.

Tak hanya gaya hidup seperti pola makan dan faktor lingkungan, para partisipan juga dicek usianya demi mengetahui bagaimana jerawat bisa muncul. Hasil dari penelitian ini adalah, 50 persen dari partisipan yang mengalami masalah jerawat cenderung rutin mengonsumsi produk susu setiap hari. Mereka juga cenderung hobi mengonsumsi minuman bersoda, jus, cokelat, dan camilan yang cenderung manis.

Memang, pola makan tidak serta merta mempengaruhi risiko jerawat karena banyak orang yang rutin minum susu dan makanan atau minuman manis yang tidak mengalaminya, namun pakar kesehatan menyebut kandungan protein di dalam susu memang berpotensi menyebabkan peradangan dan gangguan produksi minyak alami pada kulit yang bisa meningkatkan risiko terkena jerawat.

“Mekanismenya memang masih belum jelas, namun kandungan laktosa di dalam susu sebenarnya termasuk dalam gula. Padahal, gula bisa saja menyebabkan peradangan pada kulit yang berujung pada datangnya jerawat,” ucap dr. Fran Cook-Bolden dari Mount Sinai Health System.

Selain produk susu dan gula, dr. Cook-Bolden menyebut faktor lain seperti polusi udara dan penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat juga bisa menyebabkan datangnya jerawat.

Berbagai Cara Mencegah Jerawat

Mengingat jerawat bisa sangat menjengkelkan dan membuat rasa percaya diri turun, sebaiknya kita melakukan berbagai hal demi mencegahnya.

Berikut adalah berbagai cara untuk mencegah datangnya jerawat.

  1. Rutin Mencuci Muka

Jika kita malas mencuci muka, maka risiko terkena jerawat akan naik dengan signifikan. Apalagi jika kita cenderung sering melakukan aktivitas di luar rumah yang bisa membuat kulit terpapar debu, kotoran, dan polusi yang berpotensi menyebabkan tersumbatnya pori-pori.

Kaum hawa yang rutin memakai kosmetik juga harus rutin membersihkan kulitnya, khususnya setelah melakukan aktivitas atau sebelum tidur demi mencegah datangnya masalah kesehatan kulit.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk setidaknya mencuci muka dua kali sehari, yakni saat pagi hari dan sebelum tidur demi mencegah datangnya jerawat atau masalah kulit lainnya.

  1. Jangan Sering Menyentuh Wajah

Sering menyentuh atau menggaruk wajah dengan tangan bisa membuat kotoran dan bakteri di tangan berpindah ke kulit muka. Hal ini bisa meningkatkan risiko terkena jerawat. Jika kita juga hobi memencet jerawat, dampaknya juga akan sangat buruk bagi kondisi kulit wajah kita.

  1. Menjaga Pola Makanan

Jika kita cenderung sering mengalami jerawat, pakar kesehatan menyarankan kita untuk mulai mengurangi makanan tinggi gula, makanan berlemak, dan gorengan. Perbanyak sayuran dan buah-buahan yang tinggi antioksidan, vitamin, dan mineral yang baik bagi kesehatan kulit.

  1. Istirahat Cukup

Istirahat yang cukup setiap malam bisa mencegah datangnya stres dan kekacauan hormon yang bisa menyebabkan datangnya jerawat.

  1. Membersihkan Ponsel dan Sarung Bantal

Jika kita malas membersihkan ponsel dan sarung bantal, bisa jadi bakteri atau kotoran dari benda tersebut berpindah ke wajah dan menyebabkan datangnya jerawat.

 

Sumber:

  1. 2019. Are Sugar and Dairy Bad for Your Skin? Here’s What We Know. selectornews.net/nutrition/sugar-dairy-bad-skin-60628822. (Diakses pada 13 Oktober 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi