Terbit: 24 June 2019 | Diperbarui: 3 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sushi adalah salah satu makanan khas Jepang yang sangat terkenal dan populer di seluruh dunia. Makanan ini juga hadir di Indonesia dalam beberapa jenis. Ada sushi tradisional, sushi gulung, dan sushi yang dibuat dengan menggabungkan cukup banyak elemen lokal sehingga kerap disebut fushion sushi. Nah, apa pun jenis sushi yang dimakan, sehatkah?

Risiko dan Manfaat Mengonsumsi Sushi secara Reguler

Sushi dan bahan dasarnya

Secara umum, sushi bisa diartikan sebagai makanan yang terbuat dari nasi lalu diberi tambahan lauk atau protein. Di Jepang sendiri lauknya bisa beraneka ragam dan sebagian besar adalah irisan dari ikan dalam kondisi yang mentah. Ada bahan lain seperti sayuran dan juga telur untuk menambah variasi.

Nasi yang digunakan untuk membuat sushi ini biasanya nasi yang sangat pulen. Setelah nasi matang dan masih dalam kondisi panas, pembuat sushi akan mencampurnya dengan cuka. Hal ini dilakukan untuk memberikan tambahan rasa, Selanjutnya ikan yang digunakan kerap dilapisi kecap asin atau saus khusus.

Sushi tradisional biasanya dibuat satu persatu dengan membuat nasi kepal kecil. Di atas nasi kepal biasanya akan diberi ikan atau bahan lain yang ditambah dengan wasabi. Kalau Anda tidak pernah makan sushi jenis ini, berarti yang Anda makan berjenis sushi gulung yang dilapisi dengan nori atau lembaran rumput laut.

Sushi tergolong makan berat atau makanan utama. Pasalnya di dalam sushi terdapat nasi sebagai karbohidrat, sayuran sebagai serat, dan ikan atau lauk lain yang mengandung protein atau lemak. Sushi biasanya dimakan dengan kecap asin dan juga acar yang terbuat dari jahe muda.

Bahan sushi dan manfaatnya

Setelah membahas sushi secara umum, mari kita pecah satu per satu bahan yang digunakan untuk sushi dan manfaatnya. Masing-masing bahan memiliki fungsi tersendiri sehingga makan semuanya, Anda bisa mendapatkan manfaat yang jauh lebih besar.

  1. Nasi

Nasi adalah komponen utama dari sushi dan tidak bisa dihilangkan. Kandungan nasi tentu saja karbohidrat yang cukup banyak. Asal kita makan sushi tidak berlebihan dan tidak difungsikan sebagai camilan, kemungkinan kelebihan kalori akan rendah. Jadi, yang bijak saat makan sushi. Meski terlihat sedikit, nasi yang digunakan cukup banyak dan padat.

  1. Ikan

Sebenarnya komponen protein pada sushi tidak hanya ikan saja. Ada juga udang, telur ikan, uni atau telur landak laut, telur ayam, hingga belut. Dari bahan ini ada yang diberikan dalam kondisi mentah dan ada yang matang. Yang biasanya diberikan dalam kondisi mentah biasanya ikan seperti tuna atau salmon.

Kandungan nutrisi yang diberikan oleh tuna dan salon tentu saja protein dalam jumlah banyak dan juga omega-3. Seperti yang kita tahu, omega-3 baik sekali untuk kesehatan otak dan juga jantung. Selanjutnya jenis bahan lain mengandung protein dan beberapa mineral lain seperti garam.

  1. Rumput laut

Rumput laut yang biasanya dalam bentuk lembaran hijau seperti kertas banyak digunakan untuk sushi gulung. Meski terlihat sangat tipis dan hanya memberikan rasa asin dan gurih saja, rumput laut juga mengandung cukup banyak nutrisi seperti vitamin A,C, E serta mengandung protein yang cukup besar yaitu 44 persen dari berat total.

Kandungan nutrisi dari rumput laut atau nori bisa digunakan untuk mengatasi inflamasi dan juga melawan virus. Selain itu ada komponen antivirus yang cukup kuat. Sayangnya kandungan itu cukup rendah dan Anda buruh banyak nori dalam konsumsi harian untuk mendapatkannya.

  1. Wasabi

Wasabi adalah pasta yang digunakan untuk memberikan rasa pedas yang cukup kuat saat makan sushi. Ternyata pasta sushi ini terbuat dari tanaman bernama Eutrema japonicum yang masih keluarga dari kubis. Setelah dewasa, bagian batang di bawah digunakan untuk membuat sushi dengan cara diparut menjadi halus.

Kandungan nutrisi dari wasabi ternyata ada banyak mulai dari beta karoten, glucosinolates, dan isothiocyanates. Komponen ini bekerja sebagai komponen anti inflamasi dan juga anti kanker.

  1. Acar jahe

Acar jahe bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mengandung komponen antibakteri serta virus. Acar ini juga menjadi sumber dari potasium, magnesium, tembaga, dan mangan.

Risiko mengonsumsi sushi

Mengonsumsi sushi memang sehat dan memberikan banyak sekali nutrisi. Namun, ada juga efek samping yang mungkin akan terjadi, berikut selengkapnya.

  • Komponen serat tidak terlalu banyak. Untuk sushi tradisional, sayuran memang tidak digunakan. Berbeda dengan jenis modern yang kadang diberi mentimun atau alpukat.
  • Tinggi lemak. Beberapa jenis sushi menggunakan saus yang cukup banyak mengandung lemak seperti mayones dan jenis lain. Selain itu ada juga sushi yang dibuat dengan cara digoreng dulu.
  • Kandungan protein yang rendah. Kadang beberapa jenis sushi hanya menggunakan potongan ikan yang sangat kecil dan itu tidak cukup untuk kebutuhan harian.
  • Sushi biasanya disajikan dengan kecap asin yang cukup asin untuk memberikan rasa. Beberapa jenis ikan juga dimasak dengan garam yang Dampaknya tubuh akan kelebihan garam.
  • Kalau Anda mengonsumsi sushi yang menggunakan ikan masih mentah, kemungkinan besar ikan mengandung bakteri atau parasit. Kalau Anda mengonsumsinya, bakteri atau parasit bisa masih ke dalam tubuh dan menyebabkan keracunan makanan.

Inilah beberapa ulasan tentang sushi mulai dari manfaat, nutrisi, dan juga kemungkinan efek samping yang akan diberikan. Nah, kalau Anda ingin makan sushi, usahakan untuk memilih jenis fushion yang biasanya menggunakan bahan matang. Kalau Anda ingin makan yang menggunakan daging mentah juga tidak masalah asalkan hanya sesekali saja dan tidak dilakukan secara reguler.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi