Terbit: 25 January 2021
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Scallop adalah salah satu jenis seafood paling sehat karena mengandung 80% protein. Ketahui apa manfaat scallop bagi kesehatan lengkap dengan kandungan nutrisinya dalam pembahasan ini.

Scallop: Ketahui Nutrisi, Manfaat, dan Efek Samping

Apa Itu Scallop?

Scallop adalah sejenis moluska yang hidup di lingkungan air asin. Scallop termasuk jenis kerang dengan dua cangkang keras berengsel yang akan membuka dan menutup akibat pergerakan dari otot besar di dalamnya. Otot di dalam cangkang kerang inilah yang disebut dengan scallop.

Scallop memiliki tekstur lembut dan empuk dan banyak dijual sebagai makanan laut. Bila diolah dengan benar, rasanya sedikit manis dan lembut seperti mentega.

Bagi penggemar seafood, Anda pasti mengakui kelezatan kerang ini. Bukan hanya enak, Anda harus tahu apa saja nutrisi dan manfaat kesehatan dari kerang yang satu ini dalam penjelasan berikutnya!

Kandungan Nutrisi Scallop

Seperti sebagian besar makanan laut lainnya, scallop juga mengandung banyak nutrisi dan vitamin. Berikut ini nutrisi scallops (84 gram):

  • 94 total kalori
  • 0 gram karbohidrat
  • 1,2 gram lemak
  • 19,5 gram protein
  • 333 miligram asam lemak omega 3
  • Vitamin B12 (memenuhi 18% kebutuhan harian)
  • Zat besi (memenuhi 15% kebutuhan harian)
  • Kalsium (memenuhi 9% kebutuhan harian)
  • Fosfor (memenuhi 27% kebutuhan harian)
  • Magnesium (memenuhi 12% kebutuhan harian)
  • Copper (memenuhi 12% kebutuhan harian)
  • Selenium (memenuhi 33% kebutuhan harian)
  • Zinc (memenuhi 18% kebutuhan harian)
  • Potasium (memenuhi 12% kebutuhan harian)

Kerang yang satu ini juga kaya akan antioksidan. Semua kandungan nutrisi scallop dapat memberi manfaat kesehatan dan bahkan dikatakan sebagai pelindung tubuh untuk mencegah penyakit kronis.

Manfaat Scallop bagi Kesehatan

Banyak orang yang suka makan scallops bukan hanya karena kelezatannya, tapi juga karena kandungan nutrisi yang melimpah. Pengobatan Tradisional Asia Timur bahkan menggunakan kerang ini untuk perawatan gangguan pencernaan dan diabetes.

Berbagai penelitian modern pun mempelajari potensi manfaat scallops bagi kesehatan, bahkan potensi penggunaannya untuk perawatan kanker. Selagi penelitian masih berlangsung, berikut ini beberapa khasiat scallops yang banyak dipercaya:

1. Mencegah Stroke

Kandungan asam lemak omega 3 dapat melancarkan aliran darah dan mengurangi risiko penyumbatan arteri yang memicu stroke di masa depan. Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi berbagai makanan laut yang tinggi asam lemak omega 3 sebanyak 2-4 kali per minggu dapat mengurangi risiko stroke hingga 48%.

Vitamin B12 dalam kerang juga dapat mengurangi kadar homosistein. Homosistein adalah sejenis asam amino perusak pembuluh darah dan juga meningkatkan risiko stroke.

2. Menjaga Kesehatan Jantung

Jantung adalah salah satu organ vital yang harus Anda jaga kesehatannya. Salah satunya dengan konsumsi makanan tinggi asam lemak omega 3 yang berguna untuk mengurangi level kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik. Pada gilirannya, kadar kolesterol seimbang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Selain itu, kandungan magnesium pada kerang juga dapat merelaksasi pembuluh darah, menjaga tekanan darah tetap normal, dan meningkatkan aliran darah yang baik untuk kesehatan jantung. Berdasarkan studi pada 9.000 orang dengan kadar magnesium rendah, mereka memiliki 36% risiko penyakit jantung dan 54% risiko serangan jantung.

3. Menjaga Berat Badan

Meningkatkan konsumsi protein dan mengurangi asupan lemak adalah alah satu kunci diet sehat. Protein dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga Anda akan makan lebih sedikit.

Nah, scallops adalah sumber protein tinggi, rendah lemak, dan juga rendah kalori. Protein dalam kerang mengandung taurin dan glisin atau sejenis asam amino yang dapat mencegah kenaikan berat badan.

4. Mempercepat Penyembuhan Fisik

Kerang juga kaya akan magnesium yang diklaim dapat mempercepat penyembuhan dari kondisi umum seperti kram otot. Kandungan magnesium dapat memperbaiki jaringan dan meningkatkan kekuatan otot. Orang yang kekurangan magnesium akan mengalami masalah mobilitas dan bahkan meningkatkan risiko osteoporosis.

5. Menjaga Kesehatan Sistem Saraf

Kandungan vitamin B12, zinc, dan asam lemak omega 3 berperan dalam menjaga kesehatan sistem saraf manusia. Sistem saraf adalah mesin tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi organ tubuh. Masalah pada sistem saraf akan meningkatkan risiko penyakit terkait otak dan kesehatan mental.

6. Mendukung Kesehatan Otak

Vitamin B12, asam lemak omega 3, dan zinc pada kerang juga dapat meningkatkan perkembangan otak dan mencegah penyakit terkait otak seperti Alzheimer dan gangguan kesehatan mental. Berdasarkan studi, vitamin B12 dapat meningkatan fungsi otak dan mengurangi level homosistein hingga 30%. Terlalu banyak kadar homosistein dapat meningkatkan risiko gangguan mental ringan.

7. Menambah Kekuatan Tulang

Manfaat scallops selanjutnya untuk meningkatkan kekuatan dan kepadatan tulang. Kandungan kalsium, magnesium, selenium, dan protein sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang.

Apabila Anda mengalami patah tulang terkait kekurangan protein, makan Anda harus mengonsumsi sumber protein tanpa lemak dari makanan laut seperti kerang, ikan, dan jenis seafood lainnya. Orang tua dengan risiko osteoporosis juga disarankan megonsumsi kerang dan jenis protein lain.

8. Mendukung Kehamilan Sehat

Sebagian besar makanan laut mengandung asam lemak omega 3 yang disarankan untuk ibu hamil karena dapat mendukung perkembangan janin. Walaupun demikian, makanan lain mengandung merkuri berisiko bagi ibu dan janin.

American College of Obstetricians and Gynecologists mengatakan bahwa 2-3 porsi scallops per minggu adalah pilihan makanan lain paling aman untuk ibu hamil karena paling rendah merkuri. Pilihan seafood lainnya adalah udang dan salmon dalam porsi yang tepat.

9. Mencegah Kanker

Jenis kerang ini mengandung antioksidan yang berfungsi sebagai pelindung sel tubuh dari bahaya radikal bebas pemicu kanker. Kandungan vitamin B12 dan omega 3 pada kerang juga memiliki potensi untuk mencegah penyakit kanker usus, namun studi lebih lanjut masih dibutuhkan.

10. Melindungi Tubuh dari Penyakit Kronis

Scallops mengandung protein tinggi dan asam amino esensial (taurine) yang berguna untuk menjaga kesehatan jantung, darah, retina, tubuh, dan meningkatkan perkembangan otak. Asam amino taurine juga mengandung antiinflamasi untuk melindungi tubuh dari penyakit yang terjadi akibat gaya hidup yang kurang sehat.

 

Efek Samping Scallop

Berikut ini beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi kerang:

  • Alergi

Beberapa orang mungkin alergi makanan laut seperti kerang, lobster, kepiting, ikan, atau udang. Hindari makan seafood bila Anda alergi seafood karena akan memicu gejala seperti mual, muntah, perut kram, masalah pernapasan, dll.

  • Logam Berat

Kandungan logam berat di makanan laut seperti merkuri, kadmium, timbal, dan arsen dapat menyebabkan masalah otak, memori, dan kesehatan mental. Scallops mungkin rendah merkuri, namun tinggi kardium. Batasi porsi makanan laut sekitar 225-340 gram per minggu.

  • Perhatian untuk Ibu Hamil

Walaupun seafood mengandung nutrisi baik, batasi konsumsinya karena ada risiko keracunan logam berat. Mohon konsultasi ke dokter batas aman makanan laut selama kehamilan.

Itulah pembahasan tentang apa itu scallops termasuk nutrisi, manfaat, dan efek sampingnya. Scallop adalah jenis kerang dengan nutrisi tinggi namun harus tetap dibatasi jumlah konsumsinya. Jangan lupa juga untuk mengatur pola makan seimbang untuk tetap sehat.

 

  1. Frey, Malia. 2020. Scallop Nutrition Facts and Health Benefits. https://www.verywellfit.com/scallop-nutrition-facts-and-health-benefits-5092400. (Diakses pada 25 Januari 2021).
  2. Streit, Lizzie, MS, RDN, LD. 2018. Are Scallops Safe to Eat? Nutrition, Benefits and More. https://www.healthline.com/nutrition/scallops. (Diakses pada 25 Januari 2021).
  3. WebMD. 2020. Scallops: Are There Health Benefits?. https://www.webmd.com/diet/scallops-health-benefits#1. (Diakses pada 25 Januari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi