DokterSehat.Com- Sudah menjadi rahasia umum jika sayuran adalah salah satu makanan yang paling baik bagi kesehatan, namun ada juga anggapan yang menyebut sayuran mentah jauh lebih sehat. Proses memasak disebut-sebut bisa membuat nutrisi di dalamnya berkurang. Hanya saja, sebenarnya sayuran mentah itu baik atau buruk bagi saluran pencernaan, sih?
Dampak Makan Sayuran Mentah bagi Pencernaan
Di Indonesia, sayuran mentah atau lalapan cenderung digemari banyak orang, apalagi jika dikonsumsi dengan sambal yang mantap. Sementara itu, masyarakat Barat juga terbiasa mengonsumsi sayuran mentah dalam bentuk salad.
Sayangnya, penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari University of California, San Fransisco, Amerika Serikat justru menghasilkan fakta bahwa sayuran mentah ternyata kurang baik bagi pencernaan. Kebiasaan mengonsumsinya bisa membuat mikroorganisme di dalam usus terbunuh dan akhirnya berimbas pada terganggunya sistem kekebalan tubuh.
Dalam penelitian ini, para ahli mengecek dampak berbagai macam makanan dan minuman yang biasa kita konsumsi pada kondisi bakteri baik atau mikrobioma di dalam saluran pencernaan. Salah satu peneliti yang terlibat, dr. Peter Turnbaugh menyebut beberapa jenis sayuran dan daging-dagingan bisa memberikan dampak bagi mikrobioma tersebut.
“Penelitian ini cukup mengejutkan karena tak hanya jenis makanan, pengolahan makanan juga bisa mengubah ekosistem mikrobioma di dalam usus dengan signifikan,” ucap dr. Turnbaugh.
Dalam penelitian yang diunggah hasilnya dalam jurnal berjudul Nature Microbiology ini, disebutkan bahwa tikus percobaan dibagi menjadi empat kelompok yang diberi empat jenis makanan yang berbeda. Makanan-makanan tersebut adalah daging mentah, ubi mentah, daging yang dimasak, serta ubi yang dimasak.
Hasil dari penelitian ini adalah, konsumsi daging mentah dan daging yang dimasak tidak menyebabkan perbedaan apapun pada ekosistem mikrobioma di dalam usus para tikus. Hanya saja, terjadi perbedaan yang cukup drastis pada kondisi pencernaan tikus yang diberi ubi mentah dengan tikus yang diberi ubi yang dimasak.
Setelah melakukan pengecekan lebih lanjut, para peneliti menemukan fakta bahwa beberapa jenis makanan mentah ternyata memiliki senyawa anti-mikroba yang bisa membunuh bakteri baik di dalam usus. Hanya saja, para peneliti ternyata tidak puas dengan penelitian ini dan mencoba melakukannya dengan manusia.
Hasil Penelitian yang Dilakukan Pada Manusia
Para partisipan manusia diminta untuk mengonsumsi dua tipe makanan yang disediakan oleh chef profesional. Setelahnya, kotoran para partisipan ini dicek untuk mengetahui seperti apa dampak dari konsumsi makanan-makanan tersebut.
“Ternyata, apa yang terjadi di dalam usus tikus juga relevan pada usus manusia,” lanjut dr. Turnbaugh.
Ia menyebut akan melakukan penelitian lebih mendalam terkait dengan hal ini. Hanya saja, hasil penelitian ini sepertinya bisa menjadi pedoman bagi pola makan kita agar menjadi lebih baik.
Beberapa Jenis Sayuran yang Ternyata Lebih Baik Dimakan Mentah
Menariknya, pakar kesehatan menyebut ada beberapa jenis sayuran yang ternyata jauh lebih baik untuk dikonsumsi dalam kondisi mentah daripada matang. Hanya saja, sayuran ini harus benar-benar dibersihkan dengan cermat demi mencegah paparan pestisida, parasite, bakteri, dan lain-lainnya.
Berikut adalah sayuran-sayuran tersebut.
-
Paprika
Paprika segar yang masih mentah tinggi kandungan vitamin C, vitamin B6, dan vitamin E. Kandungan ini bisa hilang jika dipanaskan.
-
Kubis
Kubis mentah ternyata jauh lebih tinggi kandungan antioksidannya dibandingkan dengan kubis matang.
-
Brokoli
Brokoli mentah memiliki kandungan vitamin C sulforaphane, dan mineral yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan brokoli matang.
-
Bit
Salah satu jenis sayuran dari akar-akaran ini tinggi kandungan asam folat, zat besi, magnesium, dan potasium. Jika dimasak, kandungan tersebut bisa menurun dengan drastis.
Sumber:
- Kekatos, Mary. 2019. Eating raw vegetables could be BAD for your health because they can kill gut bacteria that boost immune system and digestion. co.uk/health/article-7521055/Roasted-raw-Cooking-veggies-boost-gut-health-study-claims.html. (Diakses pada 4 Oktober 2019).