Terbit: 4 April 2019 | Diperbarui: 5 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu cara pengolahan sayur yang paling banyak dilakukan di Indonesia adalah menumisnya. Selain bisa ditemukan di dalam makanan yang kita konsumsi di rumah, sayuran yang ditumis juga bisa ditemukan di hampir semua tempat makan. Hanya saja, mengingat proses pengolahan sayuran yang ditumis ini menggunakan minyak, apakah makanan ini termasuk sehat untuk dikonsumsi?

Sayuran Ditumis, Sehat atau Tidak?

Kesalahan saat menumis sayuran yang membuatnya menjadi tidak sehat

Sebenarnya, tumis sayur termasuk dalam makanan yang baik bagi kesehatan. Sayangnya, kita seringkali melakukan kesalahan saat mengolahnya sehingga bisa membuatnya menjadi kurang sehat.

Berikut adalah beberapa kesalahan yang paling sering kita lakukan saat menumis sayuran.

  1. Memotong sayur sebelum mencucinya

Banyak orang yang memotong-motong sayuran terlebih dahulu sebelum mencucinya. Hal ini ternyata bisa membuat berbagai kandungan di dalam sayuran seperti vitamin dan mineral justru ikut terbuang bersama dengan air yang dicuci. Kita pun tidak akan mendapatkan manfaat kesehatan dari sayuran yang kita konsumsi.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mencucinya terlebih dahulu sebelum memotong-motongnya. Selain itu, sayuran yang telah dipotong sebaiknya segera diolah, bukannya dibiarkan hingga berjam-jam lamanya.

  1. Memasukkan sayur saat minyak sudah mengeluarkan asap

Jika sampai minyak sudah mengeluarkan asap, hal ini menandakan bahwa suhunya sudah sangat tinggi. Suhu yang bisa saja mencapai lebih dari 200 derajat Celcius ini berpotensi menyebabkan kanker. Selain itu, suhu ini juga bisa merusak kandungan gizi di dalam sayuran. Karena alasan inilah sebaiknya kita memasukkan sayur ke dalam minyak yang masih belum mengeluarkan asap.

  1. Memakai minyak yang terlalu banyak

Jika kita menggunakan minyak dalam jumlah yang banyak untuk menumis sayuran, maka sayuran ini akan memiliki kadar lemak yang berlebihan. Hal ini disebabkan oleh sayuran yang memang cenderung mudah menyerap minyak. Rasa dari sayuran juga akan berubah sehingga membuat kita ingin menambahkan penyedap rasa lebih banyak. Padahal, memakai penyedap rasa dengan berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan.

  1. Memasukkan penyedap rasa dengan berlebihan

Penyedap rasa seperti garam, kecap, saus, dan lain-lain memang bisa membuat rasa sayur tumis menjadi lebih nikmat. Sayangnya, bahan penyedap rasa ini cenderung tinggi kandungan natrium. Padahal, jika kita mengonsumsi natrium dengan berlebihan, risiko mengalami hipertensi juga akan meningkat dengan signifikan.

Melihat fakta ini, sayuran yang ditumis sebenarnya bisa memberikan manfaat kesehatan meskipun tentu saja tidak sebaik sayuran yang diolah dengan cara yang lain seperti direbus, dikukus, atau dijadikan sup. Selain itu, kita juga harus memastikan untuk menghindari berbagai hal yang disebutkan sebelumnya demi membuat sayur tumis baik untuk dikonsumsi.

Bagaimana dengan sayur santan? Apakah juga masih menyehatkan?

Pakar kesehatan menyebut santan ternyata tidak akan memberikan pengaruh besar bagi nutrisi dari sayuran. Sayangnya, jika kita mengonsumsi santan dengan berlebihan, dikhawatirkan akan menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah kesehatan pada organ kardiovaskular.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan agar sayuran disantan bisa menjadi lebih sehat.

  1. Santan tidak terlalu kental

Jangan membiasakan diri untuk mengolah sayur dengan santan kental. Santan yang tidak terlalu kental sudah bisa memberikan rasa yang nikmat dan lebih sehat dibandingkan dengan santan kental.

  1. Memakai santan alami

Pakailah santan yang dibuat langsung dari buah kelapa, bukannya santan kemasan yang bisa jadi sudah memiliki bahan tambahan yang tidak sehat bagi tubuh.

  1. Jangan memanaskannya hingga berulang kali

Jika kita memanaskan ulang sayuran bersantan, maka kandungan di dalam sayur ini akan rusak sehingga kita tidak akan mendapatkan manfaatnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi