Terbit: 17 June 2018 | Diperbarui: 18 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Lebaran tiba! Pasca sebulan puasa, kini saat lebaran, salah satu perubahan paling besar yang dirasakan tubuh tentu adalah perubahan pola makan, ya.

Hindari! 4 Sajian Lebaran Ini Cepat Buat Perut Buncit

Pola makan kerap menjadi hal yang disalahkan akibat berbagai perubahan tubuh pasca puasa, salah satunya adalah perut yang jadi buncit.

Waktu makan yang terbatas dan porsi makan yang cenderung berkurang saat sebulan berpuasa menjadi hal vital yang berperan dalam diet utamanya berkurangnya lemak dalam tubuh.

Hal ini tentu memengaruhi lemak pada perut yang sebagian besar telah dipecah sebagai cadangan energi, sehingga tentu wajar jika perut menjadi lebih kecil saat puasa.

doktersehat-lemak-perut

Namun, hal ini bisa jadi hanya bertahan beberapa minggu atau hari saja pasca puasa lho, apalagi jika sajian lebaran yang Anda pilih adalah sajian yang salah karena dapat dengan cepat membuat perut buncit.

Lalu, makanan khas lebaran apa saja sih yang bisa menyebabkan perut jadi cepat buncit?

Sebenarnya, makanan yang dapat menyebabkan perut buncit, baik pada saat pasca puasa maupun pada hari biasa, adalah makanan yang dikonsumsi berlebihan.

Akan tetapi, pada saat lebaran, sebagian besar sajian khas hari raya adalah makanan yang banyak mengandung lemak, kalori, dan karbohidrat kompleks maupun sederhana.

Hal inilah yang menyebabkan beberapa sajian makanan lebaran yang tidak dipilh dengan tepat dapat cepat menyebabkan perut buncit. Makanan-makanan yang dapat menyebabkan perut buncit tersebut diantaranya adalah:

1. Sayur bersantan

Sayur yang disantan memang nikmat dan telah menjadi salah satu sajian khas lebaran. Sebenarnya, jika dikonsumsi sesekali sayur bersantan tidak banyak berisiko untuk tubuh, namun saat lebaran, sajian lain , utamanya lauk, juga sama-sama disajikan dengan banyak santan.

doktersehat-sayur-santan-berbuka

Photo Credit: Flickr.com/dion gillard

Hal inilah yang menyebabkan sayur bersantan menjadi berisiko menyebabkan perut buncit, karena tubuh jadi terpaksa menyimpan kelebihan zat gizi, berupa lemak dari santan, menjadi cadangan energi dalam tubuh.

Lemak inilah yang kemudian menumpuk pada perut. Kondisi ini bisa diperparah dengan masakan bersantan yang menggunakan santan kental atau masakan dengan santan yang dipanaskan berulang.

2. Makanan atau minuman manis

Makanan dan minuman manis menjadi cukup banyak tersaji saat lebaran. Kue cokelat manis, permen, roti manis, minuman sirup, minuman bersoda, dan banyak sajian manis lainnya menyebabkan kita tentu jadi tergoda mengonsumsinya, bukan?

doktersehat-kolak-es-buah-berbuka

Photo Credit: Flickr.com/Jun Seita

Meskipun tidak secara langsung menyebabkan perut buncit, namun energi dari zat gizi lain yang masuk dalam tubuh berisko disimpan menjadi lemak, karena tubuh telah mendapatkan energi dari makanan dan minuman manis.

3. Kue atau jajanan yang bersantan

Mirip dengan masakan sayur yang disantan, kue atau jajanan tradisional yang disajikan menggunakan santan juga akan berisiko menyebabkan tubuh menyimpan lemak lebih banyak.

doktersehat-kolak-sehat

Photo Credit: Flickr.com/See-ming Lee

Hal ini akan terjadi karena asupan gizi tubuh telah terpenuhi dari lauk atau masakan khas lebaran lain yang juga tinggi kalori dan lemak.

4. Makanan pokok dan lauk berlebihan

Menjadi sering makan saat lebaran tentu hal yang lumrah, namun jika setiap kali makan porsi yang Anda konsumsi adalah porsi besar, maka tentu hal ini akan menyebabkan asupan makanan pokok yang kaya karbohidrat akan berlebihan. Hal ini pun sama dengan lauk dimana sebagian besar lauk dan sajian khas lebaran memiliki kandungan lemak yang super banyak.

Sebut saja opor, rendang atau sambal goreng yang diolah dengan metode banyak minyak dan santan, padahal bahan bakunya sendiri, yaitu protein hewani sudah memiliki kandungan lemak yang tinggi.

doktersehat-nasi-mie-roti-puasa

Photo Credit: Flickr.com/Rishab Mathur

Karbohidrat merupakan sumber energi terbesar dan lemak adalah zat gizi yang memberikan asupan kalori paling besar diantara zat gizi lain. Hal ini yang membuat konsumsinya yang berlebihan akan menyebabkan tubuh terpaksa menyimpannya dalam bentuk lemak yang secara otomatis disimpan di perut.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi