Terbit: 26 February 2020 | Diperbarui: 7 February 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, tubuh membutuhkan protein hewani sebagai salah satu sumber nutrisi. Simak ulasan mengenai protein hewani mulai dari sumber hingga manfaatnya berikut ini!

Protein Hewani: Definisi, Manfaat, Sumber

Apa Itu Protein Hewani?

Protein hewani adalah jenis protein yang—sesuai dengan namanya—berasal dari hewan maupun produk olahan daging hewan.

Protein ini terdiri dari sejumlah komposisi, dan salah satu yang komposisi yang cukup penting adalah asam amino (kadar kandungan asam aminonya lebih tinggi daripada protein nabati. Tak hanya itu, protein ini juga mengandung sejumlah zat bergizi lainnya seperti:

  • Asam lemak omega-3
  • Zat besi
  • Vitamin D
  • Vitamin B12

Sayangnya, protein hewani kerap dihubungkan dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit. Tidak tanggung-tanggung, jenis protein ini menurut sejumlah penelitian seperti penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Harvard Chan School of Public Health dapat menyebabkan munculnya penyakit serius seperti diabetes, kardiovaskular (stroke dan jantung), hingga kanker.

Apa Manfaat Protein Hewani?

Kendati protein ini memiliki dampak buruk bagi kesehatan sebagaimana dijelaskan di atas, hal ini nyatanya berlaku apabila Anda mengonsumsinya secara berlebihan. Selama dikonsumsi secukupnya, protein tersebut mendatangkan banyak manfaat, kok.

Berikut ini adalah manfaat protein hewani bagi kesehatan tubuh yang perlu Anda pahami.

1. Meningkatkan Performa Tubuh

Manfaat yang pertama adalah untuk meningkatkan performa tubuh, terutama bagi Anda yang memang aktif melakukan kegiatan fisik seperti berolahraga.

Hal ini tak lepas dari asam amino esensial yang terkandung di dalamnya. Menurut penelitian, asam amino efektif dalam membantu meningkatkan performa atlet olahraga. Pun, jenis asam lemak ini disebut-sebut dapat membantu mempercepat pemulihan otot yang mengalami cedera pasca melakukan aktivitas fisik.

2. Mencegah Penurunan Massa Otot

Sebuah studi yang dilakukan pada 22 orang lanjut usia yang notabene sudah tidak aktif bergerak menemukan fakta bahwa pemberian asam amino esensial sebanyak 15 gram per hari mampu menjaga massa otot mereka.

Akan tetapi, belum ada bukti lebih lanjut seberapa besar dampak asam amino esensial yang terkandung di dalam protein hewani berkaitan dengan manfaat yang satu ini.

3. Memperbaiki Suasana Hati dan Kualitas Tidur

Masih dari kandungan asam amino esensial yang dimilikinya, manfaat  selanjutnya dari protein ini adalah untuk memperbaiki suasana hati (mood) dan juga kualitas tidur bagi mereka yang mengalami gangguan tidur seperti insomnia.

Menurut penelitian, salah satu elemen di dalam asam amino yakni tryptophan efektif membantu produksi serotonin, yakni neurotransmitter yang bertugas untuk menciptakan efek senang dan meningkatkan kualitas tidur.

4. Meminimalisir Risiko Penyakit Jantung

Protein hewani memang berpotensi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung. Akan tetapi, hal ini tergantung sumber protein mana yang Anda konsumsi.

Jika yang Anda konsumsi daging merah atau produk olahannya, hal ini mungkin saja benar. Akan tetapi, tidak demikian dengan sumber protein lainnya yakni makanan laut (seafood) seperti ikan.

Menurut penelitian, mengonsumsi ikan secara rutin justru menurunkan risiko Anda terkena penyakit jantung di masa mendatang, termasuk penyakit jantung kronis yang bisa berujung pada kematian.

5. Mengontrol Berat Badan

Secercah manfaat lainnya yang bisa didapat dari protein ini adalah untuk mengontrol berat badan.

Efektivitas protein hewani dalam menjaga berat badan ini bisa Anda dapatkan dari telur. Menurut penelitian, mengonsumsi telur dapat menciptakan efek kenyang yang lebih lama. Hal ini secara otomatis akan membuat frekuensi makan berkurang sehingga berat badan menjadi lebih terkontrol.

Sumber Protein Hewani

Tidak sulit bagi Anda untuk menemukan sumber protein hewani. Pasalnya, protein ini terkandung di dalam jenis makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari.

Sumber protein ini adalah sebagai berikut:

  • Daging merah (sapi, kambing, babi)
  • Daging unggas (ayam, bebek, burung)
  • Makanan laut (ikan, udang, cumi, dsb.)
  • Telur
  • Susu
  • Keju
  • Yogurt

Dari semua sumber di atas, kelompok daging merah yakni daging sapi, kambing, dan babi merupakan sumber terbesar. Akan tetapi, daging merah adalah sumber protein hewani yang paling ‘berbahaya’ jika dikonsumsi secara berlebihan.

Oleh sebab itu, hendaknya Anda mengonsumsi daging merah dalam porsi dan frekuensi secukupnya. Jika bingung, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi untuk mengetahui takaran konsumsi daging merah yang ideal. Jika sudah tahu, lakukan secara konsisten.

Protein Hewani vs. Protein Nabati, Mana Lebih Baik?

Banyak orang—mungkin termasuk Anda salah satunya—yang kemudian bertanya-tanya, “manakah yang lebih bagus antara protein hewani dan protein nabati?”

Jika ditelisik kembali ke pembahasan awal, kita bisa lihat bahwa protein ini memiliki sejumlah dampak negatif bagi tubuh yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bagaimana tidak? Jenis protein ini bisa berujung pada penyakit-penyakit berbahaya seperti diabetes, stroke, dan jantung.

Lantas, bagaimana dengan protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan? Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa jenis protein ini lebih menyehatkan ketimbang ‘saudaranya’ tersebut.

Sebuah studi mengemukakan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung protein nabati dapat meminimalisir risiko penyakit jantung. Hal ini tentu saja kontradiktif dengan protein hewani yang justru meningkatkan risiko penyakit mematikan tersebut (kecuali seafood).

Tak hanya itu, protein nabati juga disebut-sebut justru memperkecil potensi kemunculan penyakit-penyakit berbahaya lainnya, sebut saja diabetes tipe 2 (diabetes melitus), dan kanker.

Kendati demikian, bukan berarti protein hewani sama sekali ‘haram’ untuk dikonsumsi. Lagipula, protein ini juga memiliki beberapa manfaat sebagaimana telah dijelaskan. Hanya yang perlu diingat, kendalikan porsi dan frekuensi konsumsinya. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. Protein. https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/what-should-you-eat/protein/ (Diakses pada 26 Desember 2019)
  2. Brown, M. 2017. Animal vs Plant Protein – What’s The Difference? https://www.healthline.com/nutrition/animal-vs-plant-protein (Diakses pada 26 Desember 2019)
  3. Johnson, J. 2018. What is The Difference Between Animal and Plant Protein? https://www.medicalnewstoday.com/articles/322827.php (Diakses pada 26 Desember 2019)
  4. Kuballa, J. 2018. Essential Amino Acids: Definition, Benefits, and Food Sources. https://www.healthline.com/nutrition/essential-amino-acids (Diakses pada 26 Desember 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi