Terbit: 18 December 2019 | Diperbarui: 6 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Siapa sih yang tidak suka makan pizza? Dalam realitanya, salah satu makanan cepat saji ini memang memiliki rasa yang sangat nikmat. Tak disangka, sensasi nikmat dari makanan khas Italia ini ternyata juga bisa menyebabkan ketagihan lho.

Pizza, Makanan Paling Membuat Ketagihan di Seluruh Dunia

Pizza Membuat Ketagihan

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari University of Michigan, Amerika Serikat, disebutkan bahwa 92 persen partisipan cenderung mengalami kecanduan pada beberapa jenis makanan yang mereka sukai. Sebagai informasi, penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 120 partisipan yang bergelar sarjana dan lebih dari 400 orang dengan usia dewasa demi menemukan apa penyebab seseorang bisa sampai mengalami ketagihan.

Para peneliti menggunakan kuesioner berjenis Yale Food Addiction Scale sebagai penilaian tentang kecanduan makanan seseorang. Hasilnya adalah, penelitian dengan judul Which Foods May Be Addictive? The Roles of Processing, Fat Content, and Glycemic Load ini mampu mendata makanan-makanan apa saja yang bisa menyebabkan ketagihan. Pizza menempati peringkat pertama dalam daftar ini.

Setelah dicek apa penyebabnya, para peneliti menduga jika makanan-makanan dengan kandungan lemak dan karbohidrat olahan tinggi layaknya yang berbahan gula atau terigu memiliki dampak yang mirip sebagaimana obat-obatan, alkohol, atau bahkan nikotin yang bisa menyebabkan ketagihan. Setelah mengecap rasanya, bahan-bahan ini bisa membuat kita mengalami sensasi ngidam atau terus menagihnya.

Khusus untuk pizza, makanan dengan bahan berupa roti yang empuk dan nikmat, keju yang gurih, saus dengan rasa yang unik, serta berbagai macam toping layaknya daging, sosis, makanan laut, sayuran, dan bahan lainnya membuat makanan ini kaya rasa dan akhirnya memberikan kepuasan tersendiri saat kita menyantapnya. Hal inilah yang kemudian membuat kita seperti ketagihan untuk terus memakannya.

Selain pizza, makanan-makanan dengan kandungan garam dan lemak tinggi mendominasi daftar makanan-makanan yang bisa membuat kita ketagihan seperti kentang goreng, burger, kue, atau daging olahan. Masalahnya adalah meskipun makanan ini memiliki rasa yang enak, jika terlalu sering dikonsumsi bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan.

Dampak Buruk Terlalu Sering Makan Pizza

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa dampak kesehatan yang bisa kita dapatkan jika kita terlalu sering makan pizza.

Berikut adalah dampak-dampak tersebut.

  1. Bisa Menyebabkan Perut Buncit

Dampak pertama yang akan kita dapatkan jika sering mengonsumsi pizza adalah kenaikan berat badan. Bahkan, risiko untuk terkena masalah perut buncit akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh kadar kalori dan lemak di dalam pizza yang sangat tinggi.

Jika kita juga tergolong orang yang malas bergerak, maka kelebihan asupan kalori ini akan diubah menjadi tumpukan lemak di dalam perut yang bisa membuat berat badan naik.

  1. Meningkatkan Kadar Kolesterol

Pizza biasanya dilapisi dengan keju yang sangat tebal. Meskipun bisa memberikan sensasi rasa yang sangat nikmat, dalam realitanya keju bisa membuat kadar kolesterol naik jika dikonsumsi terlalu sering. Masalahnya adalah kolesterol terkait dengan risiko penyakit jantung dan stroke.

  1. Meningkatkan Tekanan Darah

Sebagaimana makanan cepat saji pada umumnya, kadar natrium di dalam pizza sangat tinggi sehingga jika dikonsumsi dengan berlebihan bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah.

  1. Meningkatkan Kadar Gula Darah

Meski rasanya tidak manis, kandungan kalori pizza sangatlah tinggi dan hal ini bisa meningkatkan kadar gula darah dengan drastis. Jika dikonsumsi terlalu sering, risiko terkena diabetes pun akan meningkat dengan signifikan.

  1. Tinggi Bahan Pengawet

Jika topping pizza menggunakan daging olahan, maka kita pun akan mengonsumsi bahan pengawet dalam jumlah yang tinggi. Hal ini bisa saja menyebabkan peningkatan risiko terkena kanker usus.

 

Sumber:

  1. Anonim. 2019. Which Foods May Be Addictive? The Roles of Processing, Fat Content, and Glycemic Load. https://lluniversity.com/which-foods-may-be-addictive/ (Diakses pada 18 Desember 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi