Terbit: 11 September 2019 | Diperbarui: 29 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Banyak orang yang tidak memiliki waktu yang cukup untuk membuat atau mengonsumsi sarapan. Mereka pun memilih untuk mengonsumsi makanan yang bisa langsung dimakan seperti pisang. Sebagaimana kita ketahui, pisang termasuk dalam makanan yang tinggi serat dan bisa mengenyangkan. Hanya saja, belakangan pakar kesehatan justru menyebut pisang sebagai makanan yang kurang cocok untuk sarapan. Kok bisa?

Ternyata, Pisang Nggak Cocok untuk Sarapan

Dampak Makan Pisang untuk Sarapan

Pakar kesehatan dr. Daryl Gioffre ternyata sangat tidak menyarankan konsumsi pisang saat sarapan pagi. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan kalium dan vitamin B6 yang bisa memberikan dampak kurang baik jika dikonsumsi saat perut masih dalam kondisi kosong. Selain itu, pisang juga memiliki kandungan gula dan asam.

“Kandungan gula di dalam pisang mencapai 25 persen. Sifat dari buah ini juga cenderung asam. Jika dikonsumsi saat perut dalam kondisi kosong, dikhawatirkan akan menyebabkan sensasi tidak nyaman pada lambung. Selain itu, buah ini juga cenderung sangat mudah dicerna oleh perut. Awalnya memang bisa memberikan sensasi kenyang, namun kemudian rasa lapar akan lebih cepat muncul dan kita pun akan lebih mudah tertarik ngemil makanan yang tidak sehat,” terang dr. Gioffre.

Adakah Waktu Terbaik untuk Makan Pisang?

Dr. Gioffre ternyata juga tidak menyarankan konsumsi pisang setelah makan. Hanya saja, kita masih bisa mengonsumsinya di antara waktu makan. Pisang juga bisa dikonsumsi dengan makanan yang bisa menetralkan sifat asamnya.

Sementara itu, pakar kesehatan juga menyarankan kita untuk makan pisang di waktu malam saja. Tak hanya bisa membantu perut terisi, mengonsumsi pisang di malam hari bisa mendukung kualitas tidur. Hal ini disebabkan oleh kandungan di dalamnya yang bisa membuat produksi hormon melatonin meningkat. Hormon ini bisa membantu kita mendapatkan rasa kantuk sekaligus tidur dengan nyenyak.

Berbagai Manfaat Makan Pisang

Pakar kesehatan menyebut pisang sebagai salah satu buah yang paling baik bagi kesehatan tubuh. Rutin mengonsumsinya bisa memberikan banyak sekali dampak positif.

Berikut adalah manfaat-manfaat kesehatan tersebut.

  1. Menjaga Berat Badan

Pisang termasuk dalam buah yang tinggi kandungan nutrisi menyehatkan. Tak hanya serat, kita juga bisa mendapatkan kalium dan magnesium yang dibutuhkan oleh tubuh. Rutin mengonsumsinya terbukti bisa membantu menjaga atau menurunkan berat badan sekaligus mendukung sistem kekebalan tubuh.

  1. Baik bagi Sistem Pencernaan

Kandungan serat di dalam buah pisang sangatlah tinggi. Hal ini berarti, rutin mengonsumsinya bisa membuat laju pencernaan berjalan dengan lancar. Kita pun tidak akan mudah mengalami masalah sembelit atau gangguan pencernaan lainnya.

  1. Bisa Mencegah Kram Otot

Kalium dan magnesium yang jumlahnya cukup tinggi di dalam pisang ternyata bisa membuat keseimbangan elektrolit di dalam tubuh terjaga. Hal ini bisa berimbas pada menurunnya risiko terkena kram otot.

  1. Bisa Mencegah Anemia

Pakar kesehatan menyebut pisang sebagai salah satu buah yang bisa membantu mencegah anemia. Bahkan, pengidap masalah kesehatan ini sangat disarankan untuk mengonsumsinya demi meredakannya. Hal ini disebabkan oleh kandungan zat besi di dalamnya yang cukup tinggi.

  1. Bisa Memperbaiki Kesehatan Mental

Di dalam buah pisang terdapat kandungan triptofan yang tinggi. Kandungan ini bisa merangsang produksi hormon serotonin yang bisa mencegah stres, meningkatkan suasana hati, dan menurunkan risiko terkena gangguan kesehatan mental layaknya depresi.

  1. Menurunkan Tekanan Darah

Kandungan kalium yang tinggi di dalam buah pisang bisa membantu menurunkan tekanan darah. Hal ini berarti, rutin mengonsumsinya mampu mencegah datangnya hipertensi.

 

Sumber:

  1. Mulroy, Zahra. 2019. Eating a Banana for Breakfast is a Bad Idea, Doctor Reveals – and What to Eat Instead. mirror.co.uk/lifestyle/health/eating-banana-breakfast-bad-idea-1991198111. (Diakses pada 11 September 2019).

DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi