Terbit: 29 September 2019 | Diperbarui: 29 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Meski disukai banyak orang karena kenikmatannya, dalam realitanya kopi yang kita konsumsi memiliki rasa alami yang pahit. Demi mengatasinya, banyak orang yang memilih untuk menambahkan gula. Masalahnya adalah pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak menambahkan gula pada minuman ini. Lantas, apakah tindakan ini berarti bisa membahayakan kesehatan?

Rasanya Pahit, Perlukah Memberikan Gula pada Kopi?

Dampak Menambahkan Gula pada Kopi

Pakar kesehatan menyebut ada sebagian produk kopi instan sachetan yang sudah diberi tambahan gula atau pemanis, namun ada banyak pula kopi kemasan yang tidak diberi tambahan gula. Masalahnya adalah kebanyakan kopi instan memiliki kandungan gula yang tinggi. Memang, hal ini akan membuat rasa kopi menjadi tidak pahit, namun rasa manis yang kuat dari gula ini sebenarnya menyamarkan kenikmatan asli dari kopi.

Sebagai contoh, beberapa varian kopi di Indonesia memiliki rasa yang khas. Jika diberi tambahan gula, tentu sensasi rasa yang khas ini akan hilang begitu saja. Hal ini berarti, menambahkan gula pada kopi yang kita konsumsi bisa memberikan kerugian tersendiri dalam hal membuat rasanya tak lagi alami.

Lantas, bagaimana jika kita sudah terbiasa mengonsumsi kopi dengan tambahan gula? Pakar kesehatan menyebut langsung berhenti memberikan gula akan membuat kita tidak bisa menikmati kopi karena lidah sudah terbiasa dengan rasa yang manis. Cobalah untuk menurunkannya sedikit demi sedikit sebelum benar-benar berhenti menambahkan pada kopi sehingga kita pun bisa tetap menikmatinya.

Dampak Kesehatan Menambahkan Gula pada Minuman Seperti Kopi

Gula memiliki kandungan kalori yang tinggi. Meskipun bisa menjadi sumber energi, kita bisa mendapatkan kerugian jika menambahkan gula pada minuman atau terbiasa mengonsumsi minuman manis. Hal ini disebabkan oleh asupan gula yang bisa saja menjadi lebih tinggi dari batas aman, yakni sekitar 50 gram setiap hari.

Apapun yang berlebihan kurang baik bagi kesehatan. Hal yang sama juga berlaku pada gula, jika kita terbiasa mengonsumsi gula dalam jumlah yang banyak setiap hari, dikhawatirkan akan menyebabkan datangnya penyakit.

Berbagai Macam Penyakit yang Dipicu oleh Kelebihan Asupan Gula

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa masalah kesehatan yang bisa kita dapatkan jika kelebihan asupan gula.

Berikut adalah masalah-masalah kesehatan tersebut.

  1. Obesitas

Konsumsi gula berlebihan bisa membuat berat badan naik dengan signifikan. Hal ini tentu akan meningkatkan risiko terkena obesitas atau kelebihan berat badan. Selain itu, konsumsi pemanis buatan juga terbukti mampu membuat lemak visceral atau lemak pada perut semakin menumpuk.

  1. Diabetes

Sudah menjadi rahasia umum jika diabetes disebabkan oleh konsumsi gula dengan berlebihan. Jika kita terbiasa mengonsumsi minuman manis seperti soda, sirup, minuman botolan, hingga kopi dengan tambahan gula, bisa jadi akan memicu lonjakan kadar gula darah dan gangguan insulin yang bisa menyebabkan masalah kesehatan ini.

  1. Kanker Pankreas

Konsumsi gula dengan berlebihan bisa menyebabkan obesitas serta diabetes. Masalahnya adalah kedua kondisi kesehatan ini juga bisa menyebabkan kanker pankreas.

  1. Hipertensi

Jangan salah, tekanan darah tinggi tak hanya dipicu oleh konsumsi garam. Dalam realitanya, konsumsi gula dengan berlebihan juga bisa menjadi penyebabnya. Hal ini disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah akibat kadar gula darah yang meningkat drastis dan akhirnya menyebabkan masalah kesehatan ini.

  1. Memicu Asam Urat

Pakar kesehatan menyebut kebiasaan mengonsumsi minuman manis bertanggung jawab pada meningkatnya risiko terkena penyakit asam urat. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kadar gula yang berlebihan di dalam tubuh dalam menyebabkan peradangan, termasuk pada persendian.

 

Sumber:

  1. Quinton, Arno. 2017. Is Adding Sugar to Coffee Really That Bad?. https://www.perfectdailygrind.com/2017/02/adding-sugar-coffee-really-bad/. (Diakses pada 29 September 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi