Terbit: 14 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Anda tentu sudah sering mendengar bahwa makanan manis adalah salah satu penyebab gula darah dalam tubuh menjadi naik, bukan?

4 Penyebab Makanan Buat Gula Darah Naik Meskipun Tak Manis

Hal ini memang benar adanya, dimana kandungan gula yang menyebabkan makanan menjadi manis, merupakan salah satu penyebab kadar gula darah dalam tubuh juga menjadi manis.

Tak heran, makanan yang memang terasa manis, seperti gula, gula cair, permen manis, merupakan salah satu makanan yang harus dihindari agar gula darah dalam tubuh tetap terkontrol.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa beberapa jenis makanan yang rasanya tidak manis, juga bisa menyebabkan gula darah menjadi naik?

Ya, ternyata beberapa jenis makanan bisa menyebabkan kadar gula darah menjadi naik, meskipun rasanya tidak manis. Kondisi ini tentu saja disebabkan banyak hal.

Untuk lebih jelasnya, yuk sama-sama kita simak penjelasan di bawah ini!

Penyebab makanan buat gula darah naik meskipun rasanya tidak manis

doktersehat-diabetes-penyakit-berbahaya-bisul-hemofilia-A-tes-HbA1c-1024Selain kandungan gula yang tinggi, yang dapat ditunjukkan dari rasa makanan, salah satu hal yang harus diperhatikan dalam makanan adalah kandungan indeks glikemik.

Indeks glikemik merupakan sutu nilai yang menentukan cepat atau lambatnya suatu makanan diubah menjadi gula darah dalam tubuh.

Artinya, semakin tinggi nilai indeks glikemik, maka semakin cepat dan tinggi pula makanan tersebut dapat menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh menjadi naik.

Untuk itu, penting memerhatikan berapa kandungan indeks glikemik pada makanan.

Akan tetapi, selain kadar atau nilai indeks glikemik pada makanan, beberapa hal di bawah ini juga bisa menyebabkan peningkatan indeks glikemik dalam makanan, yaitu:

1. Cara mengolah masakan yang terlalu lembut

doktersehat-kentang-rebusMetode masak merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan kadar indeks glikemik pada makanan.

Hal ini disebabkan kandungan indeks glikemik akan lebih banyak dan mudah diserap dalam tubuh.

Contohnya, indeks glikemik pada kentang akan semakin tinggi jika diolah dengan metode yang lembut, misalnya kentang tumbuk, ketimbang kentang yang diolah dengan metode rebus.

2. Suhu makanan saat dikonsumsi

doktersehat-nasi-putihSelain metode masak, suhu makanan saat dikonsumsi merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh pada indeks glikemik makanan.

Berbagai studi telah menyebutkan bahwa makanan yang disajikan dengan suhu panas akan memiliki kandungan indeks glikemik yang tinggi.

Untuk itu, hindari mengonsumsi makanan, utamanya makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti kentang atau nasi, dikonsumsi dalam suhu panas, ya.

3. Makanan yang telah dikupas dan tidak segera dikonsumsi

kulit-pisang-untuk-jerawat-doktersehat-1

Photo Credit: Pexels.com

Buah yang telah dikupas dan tidak segera dikonsumsi akan memiliki kandungan indeks glikemik yang semakin tinggi.

Hal ini disebabkan indeks glikemik pada buah akan semakin meningkat apabila terpapar proses oksidasi.

Salah satu contohnya adalah buah pisang. Buah pisang yang belum dikupas memiliki kandungan indeks glikemik sedang, akan tetapi jika dibiarkan terlalu lama terpapar udara setelah dikupas, maka kandungan indeks glikemiknya akan semakin tinggi.

4. Kandungan serat dan zat gizi lain pada makanan

Kadar indeks glikemik pada bahan makanan sangat dipengaruhi kandungan zat gizi lain pada bahan makanan.

Bahan makanan yang memiliki kandungan indeks glikemik rendah dan memiliki kandungan serat yang rendah, bisa jadi dengan mudah meningkatkan kadar gula dalam tubuh.

Sedangkan, kandungan indeks glikemik rendah namun kadar karbohidrat dalam makanan tinggi, juga dapat menyebabkan makanan membuat gula darah dalam tubuh naik dengan cepat.

Nah, untuk itu, selain membatasi makanan manis, perhatikan pula 4 hal di atas agar makanan yang Anda konsumsi tidak membuat gula darah naik, ya.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi