Terbit: 14 May 2018 | Diperbarui: 17 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Saat awal puasa, beberapa orang akan sering mengalami lemas dan tidak semangat bekerja. Kondisi ini bisa terjadi bukan karena seseorang tidak makan dengan cukup. Namun, karena nutrisi yang masuk ke dalam tubuh komposisinya tidak tepat. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang jadi lemas, mengantuk, hingga pusing.

Komposisi Nutrisi yang Tepat untuk Menunjang Aktivitas saat Puasa

Agar tidak mudah lemas saat puasa dan selalu semangat karena energi yang dimiliki tidak habis perhatikan komposisi nutrisi di bawah ini.

Komposisi nutrisi untuk tubuh

Secara umum tubuh mendapatkan energi dari tiga sumber makronutrien yang berbeda. Sumber pertama adalah karbohidrat yang per gramnya sama dengan 4 kkal. Selanjutnya ada protein yang sama-sama 4 kkal per gramnya. Terakhir ada lemak yang memiliki bobot kalori tinggi karena per gramnya sama dengan 9 kkal.

Kebutuhan nutrisi harian pada pria biasanya 2.500 kkal dan wanita 2.000 kkal. Kebutuhan ini biasa naik dan turun sesuai dengan kebutuhan. Misal saat sedang diet ada penurunan jumlah kalori mulai 200-500 kkal.

Komposisi nutrisi saat puasa

Secara umum kebutuhan kalori saat puasa sama saja. Hanya saja yang diubah adalah rasionya. Kalau saat hari biasanya karbohidrat bisa dibuat tinggi, saat puasa tidak boleh. Untuk mengetahui seperti apa rasio nutrisinya, simak daftar di bawah ini.

  • Karbohidrat minimal 45% dan maksimal 60%.
  • Protein maksimal 20% dan lebih cocok dikonsumsi saat sahur.
  • Lemak harus kurang dari 30%.

Selain nutrisi yang bersumber dari tiga bahan di atas, seseorang yang sedang puasa juga harus memenuhi kebutuhan nutrisi dari mikronutrien. Salah satu mikronutrien yang harus ada adalah Vitamin C dan juga Zinc. Dua senyawa aktif ini akan memberikan kekebalan sehingga tubuh tidak mudah lemah dan juga anti sakit.

Nah, semoga setelah membaca ulasan di atas Anda tidak sembarangan makan saat sahur dan berbuka puasa.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi