Terbit: 26 June 2023 | Diperbarui: 6 July 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Agar konsumsi daging selama Iduladha tetap sehat, imbangilah dengan mengonsumsi minuman yang menyehatkan. Apa saja minuman yang baik setelah makan daging kambing atau sapi? Simak daftar lengkap minuman tersebut di bawah ini.

7 Minuman yang Baik Dikonsumsi Setelah Makan Daging

Daftar Minuman yang Baik Setelah Makan Daging

Konsumsi daging berlebihan selama Hari Raya Iduladha dapat berisiko meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Oleh karena itu, pastikan Anda mengantisipasi hal ini.

Selain mencermati cara mengolah daging dan membatasi asupannya, Anda juga bisa mendampinginya dengan minuman penetral setelah makan daging.

Jenis minuman tersebut memiliki kandungan zat dan gizi tertentu yang bisa mengurangi dampak dari konsumsi daging berlebihan.

Minuman setelah makan daging ini dipercaya dapat membantu meningkatkan pembuangan lemak melalui feses sekaligus melancarkan metabolisme tubuh.

Lantas, apa saja minuman penetral setelah makan daging? Berikut daftarnya:

1. Jus Buah atau Sayur

Minuman dengan banyak kandungan serat merupakan pilihan yang paling tepat dipilih setelah mengonsumsi banyak daging.

Serat merupakan jenis zat gizi yang mampu menurunkan kadar lemak dalam tubuh plus melancarkan pencernaan. Dua kombinasi manfaat serat tersebut sangatlah diperlukan tubuh setelah banyak makan daging.

Beberapa pilihan kombinasi jus atau smoothies tinggi serat dari buah dan sayur yang bisa Anda buat, antara lain:

  • Smoothies apel dengan jambu. Agar kandungan seratnya maksimal, Anda tidak perlu mengupas kulit buah.
  • Jus brokoli dengan bayam.
  • Kombinasi antara keempat jenis buah dan sayur tersebut.

Selain itu, pertimbangkan juga untuk mengonsumsi minuman jeruk, seperti es jeruk, jus jeruk, atau segelas jeruk hangat.

Jeruk kaya akan antioksidan sehingga dapat membantu melindungi sel tubuh dari radikal bebas. Pada akhirnya, kemampuannya ini akan menurunkan risiko gangguan pada pembuluh darah dan jantung.

Kandungan serat pada buah oranye ini pun dapat membantu mengurangi kolesterol jahat di dalam tubuh, sehingga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Waspada, Ini 5 Kebiasaan Makan Daging yang Salah saat Iduladha

2. Teh Hijau

Teh hijau adalah salah satu minuman yang baik setelah makan daging, apalagi jika Anda mengonsumsi daging dalam jumlah banyak.

Berbagai studi telah menyebutkan bahwa teh hijau merupakan jenis minuman dengan kandungan antioksidan yang tinggi. Ini membuat teh hijau memberikan manfaat maksimal untuk membuang lemak dalam tubuh, dengan cara meningkatkan metabolisme pencernaan.

Anda bisa mengonsumsi teh hijau tawar dalam porsi yang cukup, yaitu kurang lebih 200 ml sebanyak 1-2 kali dalam sehari, terutama ketika sedang banyak makan daging.

3. Susu Kedelai

Perlu Anda ketahui, susu kedelai mengandung lemak jenuh yang rendah. Oleh sebab itu, minuman ini dapat menjadi pilihan saat konsumsi daging Anda lebih banyak dari biasanya.

Dengan mengganti krim atau produk susu yang tinggi lemak dengan susu kedelai, maka kolesterol Anda bisa terkontrol dengan baik. 

Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan konsumsi protein kedelai per hari sebanyak 25 gram sebagai diet rendah lemak jenuh dan kolesterol. Hal ini akan membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

4. Minuman Rempah

Konsumsi minuman dari rempah alami, misalnya air jahe, atau minuman rempah khas Indonesia, misalnya sekoteng atau ronde, bisa jadi pilihan tepat setelah banyak makan daging.

Berbagai zat dan fitonutrien pada rempah alami terbukti mampu menurunkan kadar lemak—bahkan kolesterol dalam tubuh—selama diolah dengan tepat dan secara rutin.

5. Minuman dengan Kandungan Sterol dan Stanol

Minuman yang mengandung sterol dan stanol termasuk jenis minuman yang baik setelah makan daging. Keduanya merupakan bahan kimia yang berasal dari tanaman.

Baik sterol maupun stanol sama-sama memiliki ukuran yang hampir sama dengan kolesterol. Oleh karena itu, senyawa ini dapat membantu menghalangi penyerapan beberapa jenis kolesterol.

Anda bisa menjumpai kandungan ini dalam beberapa produk makanan dan minuman, seperti susu, jus buah, dan yoghurt.

Baca JugaBerapa Banyak Porsi Makan Daging per Hari yang Dianjurkan?

6. Minuman Kakao

Kakao bisa dengan mudah Anda dapati pada cokelat hitam. Flavanol, selaku kandungan antioksidan di dalamnya dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Oleh karena itu, minuman kakao dapat menjadi pilihan Anda setelah mengonsumsi daging kurban dalam jumlah banyak.

Sayangnya, kakao juga mengandung asam lemak tak jenuh tunggal tingkat tinggi sehingga bisa meningkatkan kadar kolesterol.

Anda bisa mengakalinya dengan tidak menambahkan gula, garam, dan lemak pada minuman kokoa yang akan dikonsumsi.

7. Yoghurt

Yoghurt adalah produk olahan susu yang populer. Selain kaya akan nutrisi dan tinggi protein, beberapa tipe yoghurt juga dapat membantu memperlancar sistem pencernaan tubuh.

Tak cukup sampai di situ, biasanya stanol dan sterol ditambahkan ke dalam olahan yoghurt, baik yoghurt biasa maupun minuman yoghurt.

Anda bisa mengutamakan mengonsumsi minuman yoghurt yang telah difortifikasi stanol dan sterol setelah banyak makan daging. Anda juga bisa menambahkan yoghurt berstanol dan sterol ke dalam jus atau smoothies.

Nah, itulah berbagai jenis minuman yang sebaiknya Anda konsumsi setelah makan daging. Selain beberapa jenis minuman di atas, jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan harian dari air putih. 

 

  1. Elliott, Brianna. 2022. 6 Impressive Health Benefits of Yogurt. https://www.healthline.com/nutrition/benefits-of-yogurt. (Diakses pada 7 Juli 2022).
  2. Huizen, Jennifer. 2022. Which Drinks Can Help Lower or Control Cholesterol Levels? https://www.medicalnewstoday.com/articles/what-is-the-best-drink-to-lower-cholesterol. (Diakses pada 7 Juli 2022).
  3. Sansone, Roberto. 2015. Cocoa Flavanol Intake Improves Endothelial Function and Framingham Risk Score In Healthy Men and Women: A Randomised, Controlled, Double-Masked Trial: the Flaviola Health Study. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4594054/.  (Diakses pada 7 Juli 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi