Terbit: 3 December 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kopi dan teh hijau dikenal luas sebagai minuman yang bisa memberikan banyak manfaat kesehatan. Hanya saja, terkadang kopi bisa memberikan efek samping yang kurang baik jika dikonsumsi dengan berlebihan atau jika diberi tambahan bahan yang kurang sehat seperti susu kental manis atau gula. Menggantinya dengan teh hijau disebut-sebut bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

6 Manfaat Mengganti Kopi dengan Teh Hijau

Manfaat Mengganti Kebiasaan Minum Kopi dengan Teh Hijau

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkan jika mulai mengganti asupan kopi dengan teh hijau.

Berikut adalah manfaat-manfaat tersebut.

  1. Mengonsumsi Kafein Lebih Rendah

Ada baiknya kita membedakan teh hijau dengan matcha terlebih dahulu. Matcha adalah teh hijau yang dijadikan tepung dan membuatnya memiliki kandungan kafein jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teh hijau atau kopi. Hal ini berarti, jika kita ingin mengonsumsi kafein lebih rendah, pastikan untuk meminum teh hijau, bukannya matcha.

Pakar kesehatan dr. Edo paz dari K Health menyebut kandungan kafein di dalam minuman kopi memang jauh lebih banyak dibandingkan dengan di dalam teh, termasuk teh hijau. Jika kita mulai mengganti asupan kopi dengan minuman sehat ini, maka asuapan kafein bisa dikurangi menjadi sekitar 20 hingga 30 mg saja per cangkir. Hal ini bisa membantu menurunkan risiko terkena efek samping layaknya sakit kepala, iritasi, sulit berkonsentrasi, dan sulit untuk fokus.

  1. Membantu Mengatasi Gangguan Tidur

Pakar kesehatan Ramzi Yacoub dari Single Care menyebut semakin banyak asupan kafein harian yang dikonsumsi, semakin rentan kita untuk mengalami gangguan kecemasan. Bagi sebagian orang yang sensitif dengan kafein, hal ini bahkan bisa menyebabkan gangguan tidur atau insomnia. Jika kita mengalami hal ini, sebaiknya mulai mengubah asupan kopi menjadi teh hijau.

Tak hanya menurunkan asupan kafein, mengonsumsi teh hijau juga bisa membuat kita menurunkan stres, mengatasi kecemasan, dan membuat suasana hati menjadi lebih baik. Hal ini akan membuat kita mendapatkan kualitas tidur yang jauh lebih nyenyak.

  1. Menyediakan Antioksidan Lebih Banyak

Teh hijau memiliki kandungan antioksidan dalam jumlah yang tinggi, jauh lebih tinggi dari yang ada di dalam kopi. Keberadaan antioksidan ini bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan infeksi, dan menurunkan risiko terkena berbagai macam penyakit.

Salah satu jenis antioksidan terbaik yang ada di dalam teh hijau adalah katekin. Kandungan ini memiliki sifat anti mikroba. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 2010 silam, disebutkan bahwa katekin bisa menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, meningkatkan kesehatan pencernaan, menurunkan risiko terkena penyakit degeneratif, dan meningkatkan fungsi ginjal dan hati.

Penelitian lainnya juga membuktikan bahwa katekin di dalam teh hijau bisa mencegah beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara.

  1. Mengatasi Paradangan di Dalam Tubuh

Peradangan bisa disebabkan oleh paparan radikal bebas dan stres. Masalahnya adalah peradangan bisa menyebabkan datangnya beberapa jenis penyakit seperti asma, rheumatoid arthritis, kanker, dan beberapa jenis penyakit degeneratif. Beruntung, penelitian pada 2018 lalu membuktikan bahwa rutin minum teh hijau yang memiliki sifat anti peradangan bisa membantu melawan berbaai macam hal tersebut.

  1. Baik bagi Kesehatan Mulut

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS One pada 2018 lalu membuktikan bahwa teh hijau yang bersifat anti mikroba bisa membantu mengendalikan keseimbangan bakteri di dalam mulut dan mencegah datangnya masalah kesehatan.

  1. Menambah Energi

Sebagaimana kopi, teh hijau juga bisa membuat kita lebih berenergi, lebih bersemangat, dan mengatasai rasa kantuk dengan efektif.

 

Sumber:

  1. Thorp, JR. 2019. Replacing Coffee With Green Tea Affects Your Body In These 6 Ways, Experts Say. bustle.com/p/replacing-coffee-with-green-tea-affects-your-body-in-these-6-ways-experts-say-19378625. (Diakses pada 3 Desember 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi