Terbit: 29 January 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sudah bukan rahasia lagi kalau mengonsumsi makanan dengan garam atau sodium berlebihan buruk untuk kesehatan. Bahkan, kalau konsumsi garam berlebih terus dilakukan, kemungkinan mengalami tekanan darah tinggi akan tinggi. Bahkan, stroke dan gangguan kardiovaskular lainnya juga bisa muncul.

Mengapa Membatasi Asupan Garam Buruk untuk Kesehatan?

Berangkat dari efek buruk kelebihan garam ini, beberapa orang lebih memilih untuk menghindarinya. Bahkan beberapa orang ada yang menjalani diet tanpa garam sama sekali. Nah, apakah dengan mengurangi produksi garam tubuh akan langsung sehat? Jawabannya tidak, garam ternyata masih berguna. Kekurangan garam justru berakibat buruk untuk kesehatan.

Berapa jumlah garam yang harus dikonsumsi setiap hari?

Sodium adalah salah satu penyusun utama dari garam dapur. Dalam satu hari kota direkomendasikan untuk mengkonsumsi sekitar 3.000-5.000 mg sodium. Dari rekomendasi itu, biasanya rerata orang mengonsumi sodium sebanyak 3.371 mg.

Jumlah sodium dengan rekomendasi di atas setara dengan 7,5-12,5 gram garam dapur atau bila dikonversi ke sendok teh sekitar 1,5-2,5 takaran. Dengan mematuhi aturan ini kemungkinan mengalami kelebihan sodium akan rendah.

Oh ya, perlu diingat kalau sodium tidak hanya hadir dalam bentuk garam dapur saja. Terkadang beberapa makanan dan minuman kemasan juga mengandung sodium. Cek bagian nutrition fact untuk mengetahui berapa jumlah sodium yang akan masuk ke tubuh.

Kelebihan dan kekurangan sodium secara umum berdampak pada tubuh. Namun, mereka yang terlanjur sensitif dengan sodium dan menjalani diet rendah garam gara-gara sering hipertensi, lakukan konsultasi dengan dokter. Biasanya akan ada solusi entah dengan tetap menggunakan garam dengan porsi sedikit atau menggunakan cara lain.

Efek buruk kekurangan garam

Beberapa orang memilih untuk diet rendah garam agar tubuh cepat kurus dan tidak menyimpan air. Selain itu ada juga yang melakukan diet ini untuk menghindari penyakit kardiovaskular.

Membatasi garam mungkin terlihat baik untuk tubuh. Namun, kalau dilakukan terus-menerus dan jangka panjang, beberapa gangguan di bawah ini mungkin akan terjadi.

  1. Kemungkinan mengalami resistensi insulin

Mengurangi asupan sodium setiap hari bisa menyebabkan resistensi insulin di dalam tubuh. Garam yang sangat rendah di dalam tubuh membuat sinyal dari insulin tidak direspons dengan baik. Akibatnya, gula darah di dalam tubuh tetap naik dengan cepat dan memicu gangguan pada tubuh.

Dari studi yang dilakukan, pengurangan asupan sodium di dalam tubuh selama satu minggu saja bisa meningkatkan resistensi insulin. Meski penelitian ini ada yang menyangkal, mengurangi garam berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan. Asal takaran sesuai dengan rekomendasi gangguan pada tubuh tidak akan terjadi.

Kalau resistensi insulin terus terjadi kemungkinan terkena diabetes tipe 2 akan besar. Bahkan gangguan pada jantung dan organ lain bisa terjadi.

  1. Meningkatkan kematian akibat gagal jantung

Selama ini kita selalu menganggap kalau tekanan darah tinggi menyebabkan masalah yang besar. Faktanya tekanan darah tinggi hanyalah salah satu faktor. Yang paling penting adalah memikirkan efek akhir dari suatu tindakan seperti serangan jantung dan kematian.

Dari studi yang dilakukan, ada pengaruh penurunan asupan sodium atau garam pada beberapa gangguan. Pengaruh itu cukup besar karena bisa memicu serangan jantung dan stroke. Angka rekomendasi sekitar 3.000 mg sodium pun masih dianggap kecil.

Penelitian yang berkebalikan dengan fanta di atas juga ada. Artinya hasil yang diterima setiap orang bervariasi sehingga memperhatikan batas rekomendasi sangat disarankan. Daripada mengonsumi lebih rendah dari 3.000 mg mendapatkan masalah lebih baik mengonsumi sejumlah itu atau 1,5 sendok teh garam.

  1. Kemungkinan meningkatkan LDL dan trigliserida

LDL dan trigliserida adalah beberapa faktor yang menyebabkan gangguan pada jantung. Dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2003 silam, melakukan diet dengan asupan sodium rendah bisa meningkatkan kenaikan LDL dan trigliserida.

Dari penelitian ini seseorang yang melakukan diet rendah sodium bisa mengalami kenaikan LDL sebesar 4,6% sementara kenaikan trigliserida sebesar 5.9%.

Selain kenaikan LDL dan trigliserida, efek dari diet rendah sodium lebih banyak berdampak pada mereka yang erat dengan tekanan darah tinggi. Sementara itu seseorang dengan tekanan darah normal akan jarang sekali mengalami kenaikan ini.

  1. Meningkatkan risiko meninggal akibat diabetes

Diabetes erat sekali dengan gangguan jantung dan juga stroke. Kalau kondisi diabetes tidak bisa dikontrol dengan baik, peluang mengalami kematian akibat penyakit ini cukup besar.

Sayangnya beberapa panduan penyembuhan diabetes lebih menyarankan pembatasan sodium. Padahal pembatasan ini semakin meningkatkan risiko diabetes karena resistensi insulin terjadi.

Kalau Anda merasa memiliki diabetes ada baiknya melakukan konsultasi dengan dokter. Bisa jadi ada kondisi khusus yang membuat pembatasan sodium harus dilakukan.

  1. Meningkatkan risiko hyponatremia

Hyponatremia adalah gangguan pada tubuh yang menyebabkan kadar garam di dalam darah rendah. Kondisi ini memicu beberapa masalah pada tubuh termasuk dehidrasi, sering pusing, dan kalau sudah parah bisa memicu kelumpuhan, koma, dan kematian.

Orang dewasa yang melakukan pembatasan sodium pada dietnya lebih berisiko mengalami kondisi ini selanjutnya atlet yang membutuhkan daya tahan tinggi seperti lari jarak jauh juga bisa mengalami penurunan garam dalam darah. Kekurangan garam ini bisa terjadi karena sodium ikut keluar bersama keringat.

Garam adalah salah satu elektrolit yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Meski demikian, kelebihan dan kekurangan asupan garam atau sodium akan memberikan efek yang sangat besar. Perhatikan asupan garam setiap harinya. Usahakan sesuai dengan takaran agar tidak terlalu banyak dan sedikit. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda semuanya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi