Terbit: 28 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Memanaskan kembali makanan yang masih tersisa cukup banyak untuk sahur, tentu menjadi suatu hal yang sangat wajar dilakukan ya. Memanaskan makanan kerap dianggap sepele, padahal ada berbagai hal yang penting diperhatikan saat memanaskan makanan, lho.

Jangan Sembarangan! Perhatikan Ini saat Memanaskan Makanan Sahur

Mengapa memanaskan makanan saat sahur menjadi pilihan?

Waktu memasak dan makan yang terbatas saat sahur, menjadikan memanaskan kembali makanan dianggap sebagai jalan keluar paling jitu yang bisa dilakukan.

Selain bisa menghemat waktu menyiapkan makanan, masakan yang disajikan juga bisa lebih beragam dan telah dipersiapkan agar asupan gizinya lebih lengkap.

Manfaat yang bisa dirasakan akan semakin maksimal juga proses pemanasan makanan dilakukan dengan benar.

Untuk itu, yuk ketahui bagaimana sih cara memanaskan makanan saat sahur dengan benar, dibawah ini:

1. Persiapkan makanan dengan menyimpan di suhu yang tepat

Makanan yang akan dipanaskan saat sahur, sebaiknya tidak dibiarkan pada suhu ruangan lebih dari dua jam, ya. Hal ini penting karena makanan sanga cepat rusak jika diletakkan pada suhu yang tidak tepat.

Untuk itu, jika masakan untuk sahur sudah siap, maka segera simpan makanan pada wadah tertutup atau menggunakan plastik wrap yang lebih dianjurkan oleh US Departement of Agriculture (USDA) untuk mencegah kontaminasi bakteri.

Setelah itu, usahakan hindari membiarkan makanan pada danger zone, dengan menyimpan makanan pada suhu kulkas atau meletakkannya pada wadah dengan penghangat di atas 60 derajat celsius atau microwave. H

al ini akan sangat baik untuk mencegah terpaparnya bakteri karena makanan diletakkan pada suhu diluar suhu danger zone, dimana pada suhu ini bakteri tidak dapat hidup.

2. Mencairkan makanan beku dengan tepat

Jika makanan yang akan Anda konsumsi saat sahur adalah makanan siap saji dalam bentuk beku, maka sebelum tidur, usahakan mencairkan makanan tersebut dengan meletakkannya di kulkas. Bukan mengeluarkannya pada suhu ruang atau meletakkan di bawah air mengalir ya.

Mencairkan makanan beku siap saji pada suhu kulkas akan membuat makanan tersebut lebih terjaga kualitasnya karena tidak berada pada suhu danger zone dan paparan bakteri lebih bisa ditekan.

USDA menyebutkan bahwa memanasakan makanan beku yang telah matang sebelumnya, tanpa mencairkannya terlebih dahulu aman untuk dilakukan.

Hal ini boleh dilakukan, untuk makanan matang yang dibekukan, misalnya saus buatan alami untuk mie, atau sup sayur dengan kuah, jika waktu untuk mencairkan makanan sangat terbatas.

3. Memastikan suhu pemanasan tidak terlalu tinggi dan tidak dipanaskan terlalu lama

Makanan yang dipanaskan kembali tentu sebelumnya sudah melalui proses pematangan yang sempurna ya.

Untuk itu USDA menganjurkan agar makanan yang dipanasakan kembali, suhu pemanasannya antara 70-100 derajat celsius saja. Hal ini bisa dilihat dengan mudah pada masakan yang berkuah.

Lazimnya masakan yang sudah matang tidak perlu dipanaskan hingga sangat mendidih, untuk lebih pastinya penggunaan termometer makanan dianjurkan untuk digunakan.

Membiarkan masakan dipanaskan terlalu lama juga akan memengaruhi kandungan gizi pada masakan, tekstur hingga rasa masakan.

Untuk itu memastikan masakan telah mencapai suhu pemanasan yang dianjurkan akan sangat efektif mencegah masakan dipanasakan terlalu lama. Hal ini tentu akan mendukung terjaganya kandungan gizi hingga cita rasa masakan tetap nikmat, ya.

Nah, itu dia tiga hal penting yang harus diperhatikan saat memanaskan makanan untuk sahur.

Makanan yang dipanaskan dengan tepat saat sahur akan membuat kita bisa menikmati makanan bergizi lengkap dengan kandungan gizi, tekstur dan rasa yang masih optimal sehingga tubuh akan semakin siap menjalani puasa seharian, ‘kan?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi