Terbit: 14 November 2018 | Diperbarui: 20 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu sayuran yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah bayam. Tak hanya bisa diolah menjadi berbagai macam masakan yang lezat, bayam juga memiliki harga yang terjangkau dan mudah ditemukan di berbagai tempat. Selain itu, bayam termasuk dalam sayuran yang kaya akan nutrisi yang menyehatkan tubuh.

Jangan Masak Bayam Lebih dari 1 Menit

Hanya saja, terkadang kita mengolah bayam dengan cara yang tidak tepat sehingga membuat kandungan gizi di dalamnya berkurang dengan signifikan. Sebagai contoh, kita menjadikannya keripik yang diolah dengan cara digoreng. Selain itu, kita juga terkadang memasaknya hingga lebih dari satu menit.

Saat kita menjadikannya sayur bening misalnya, biasanya kita akan memasaknya hingga beberapa menit. Padahal, hal ini akan membuat sebagian besar kandungan sehatnya seperti vitamin, mineral, serat, dan berbagai macam antioksidannya menghilang. Padahal, kandungan-kandungan inilah yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tetap sehat.

Lantas, apakah dengan memasak bayam kurang dari satu menit sudah cukup untuk membuat bayam tersebut matang?

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa pada umumnya, bayam termasuk dalam sayuran yang mudah masak meski hanya dimasak dengan waktu yang sebentar. Hanya saja, kita harus memastikan bahwa bayam ini sudah dicuci dengan bersih sehingga berbagai kotoran yang menempel di sayuran hijau ini sudah hilang dan tidak membahayakan kesehatan. Selain itu, asalkan dimasak dalam air yang mendidih, kuman dan bakteri yang ada di dalam bayam juga akan mati sehingga tidak akan menyebabkan datangnya penyakit.

Bayam termasuk dalam sayuran hijau yang sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari demi menjaga kesehatan pencernaan dan tubuh secara keseluruhan. Hanya saja, banyak orang yang khawatir untuk mengonsumsinya karena berpikir jika bayam memiliki kandungan purin yang tinggi sehingga bisa menyebabkan penyakit asam urat.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine pada 2004 silam menghasilkan fakta bahwa meskipun bayam memiliki kandungan purin, kandungan ini tidak akan menyebabkan peningkatan risiko asam urat dengan signifikan. Hal ini berarti, kita tidak perlu khawatir dengan berlebihan saat mengonsumsi bayam.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi