DokterSehat.Com – Tembaga adalah salah satu mineral penting yang diperlukan tubuh karena memiliki banyak manfaat. Ternyata ada berbagai manfaat tembaga untuk kesehatan tubuh. Inilah mengapa Anda perlu menjaga asupan tembaga dengan dosis yang tepat.
Ketahuilah lebih jauh mengenai apa itu tembaga, apa manfaat tembaga untuk kesehatan tubuh, dan dosis asupan tembaga yang tepat agar tidak menimbulkan efek samping bagi tubuh.
Apa itu tembaga?
Tembaga adalah salah satu jenis mineral yang sangat penting bagi tubuh. Di dalam tubuh, kebanyakan tembaga ditemukan di tulang dan otot tetapi ditemukan juga di otak, hati, jantung, dan ginjal.
Asupan makanan yang mengandung tembaga
Setiap manusia membutuhkan asupan dari berbagai makanan yang mengandung tembaga. Hal ini dikarenakan sintesis tembaga tidak dapat dilakukan di dalam tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang beragam dan mengandung tembaga.
Ada beberapa jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi untuk menjaga kecukupan tembaga bagi tubuh. Beberapa jenis bahan makanan tersebut di antaranya adalah daging-dagingan, makanan laut, kacang-kacangan, biji-bijian, produk turunan kakao, sereal bekatul gandum, lobak hijau dan bayam.
Manfaat tembaga untuk kesehatan tubuh
Manfaat tembaga sangat baik untuk kesehatan tubuh. Inilah mengapa Anda sangat dianjurkan untuk mengonsumsi beberapa jenis makanan yang telah disebutkan karena mengandung tembaga yang cukup bagi tubuh.
Jika kecukupan tembaga terpenuhi maka Anda akan mendapatkan berbagai manfaat tembaga sebagaimana yang ada pada penjelasan di bawah ini:
1. Meningkatkan imunitas tubuh
Manfaat tembaga bisa meningkatkan imunitas tubuh. Ini dikarenakan tembaga yang ada di dalam tubuh mampu mempertahankan jumlah sel darah putih. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sel darah putih adalah pertahanan tubuh terhadap penyakit.
Apabila asupan tembaga tidak cukup maka jumlah sel darah putih menjadi lebih sedikit. Penurunan jumlah sel darah putih bisa menyebabkan tubuh tidak mampu melawan infeksi akibat bakteri dan virus sehingga tubuh mudah terserang penyakit.
2. Mencegah osteoporosis
Tentunya Anda tidak ingin terkena osteoporosis kan, apalagi di usia yang masih produktif. Nah, jika Anda tetap ingin memiliki tulang yang sehat dan terhindar dari osteoporosis dini maka cukupilah asupan tembaga.
Asupan tembaga yang cukup dan dikombinasikan dengan kalsium, seng, dan mangan dapat memperlambat kehilangan kepadatan tulang. Penurunan kepadatan tulang yang tidak cepat ini akan mencegah terjadinya osteoporosis dini.
3. Menjaga dan meningkatkan fungsi kognitif
Manfaat tembaga bagi otak sangat terkait dengan perkembangan saraf. Asupan tembaga dalam jumlah cukup memiliki pengaruh terhadap daya serap informasi dan proses mengolah informasi tersebut (berpikir) menjadi lebih baik.
Ini berarti pengonsumsian tembaga yang cukup bisa menjaga dan meningkatkan fungsi kognitif menjadi semakin baik lagi. Akan tetapi, Anda harus waspada agar tidak mengonsumsi tembaga berlebihan karena efek samping justru bisa menurunkan fungsi kognitif.
4. Menjaga kesehatan sistem kardiovaskular
Kesehatan sistem kardiovaskular sangat penting untuk tetap dimiliki. Sistem kardiovaskular yang baik ditandai dengan kondisi jantung dan pembuluh darah yang baik. Oleh karena itu penting untuk mengonsumsi tembaga dalam dosis tepat karena manfaat tembaga bisa menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Asupan tembaga yang cukup di dalam tubuh dapat meningkatkan fungsi jantung dan menguatkan jantung. Selain itu, manfaat tembaga juga dapat menjaga fleksibilitas arteri sehingga bisa menurunkan risiko terjadinya aterosklerosis dan stroke.
5. Membantu pertumbuhan dan perkembangan
Hampir semua orang tentunya ingin memiliki tubuh yang ideal. Tubuh ideal bisa didapatkan dengan syarat pertumbuhan dan perkembangan tubuh berjalan dengan baik. Salah satu jenis mineral yaitu tembaga bermanfaat untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan dalam kondisi yang baik.
Manfaat tembaga terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh bisa menurunkan risiko cacat lahir. Selain itu, jika Anda memenuhi asupan tembaga yang diperlukan sesuai dengan usia maka pertumbuhan dan perkembangan tidak akan mengalami hambatan.
6. Mencegah penyakit kanker
Tembaga mengandung antioksidan yang tinggi. Hal ini pun membuat tembaga bermanfaat untuk menangkal berbagai radikal bebas yang bisa menimbulkan kerusakan oksidatif di dalam tubuh.
Kerusakan oksidatif yang bisa dicegah oleh tembaga ini tidak hanya berfungsi sebagai anti-aging saja melainkan juga dapat mencegah munculnya penyakit kanker. Pencegahan penyakit kanker bisa dilakukan oleh tembaga karena tembaga bisa meningkatkan produksi protein yang bisa menghambat pertumbuhan tumor baik jinak maupun ganas (kanker).
7. Menjaga kesehatan sistem pencernaan
Tidak hanya menjaga sistem kardiovaskular berjalan dengan baik, manfaat tembaga juga mampu menjaga kesehatan sistem pencernaan yang juga penting untuk kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan tembaga bersifat antibakteri.
Sifat antibakteri pada tembaga ini bisa membantu pertumbuhan bakteri baik dan menekan pertumbuhan bakteri jahat di dalam saluran pencernaan. Selain itu, tembaga juga memiliki manfaat untuk mengobati sakit maag karena juga bersifat antiinflamasi.
8. Meningkatkan kesehatan kulit
Tembaga juga memiliki manfaat bagi kesehatan kulit. Manfaat tembaga bagi tubuh bisa meningkatkan produksi kolagen dan elastin. Kolagen di dalam tubuh dapat membuat kulit menjadi lebih kuat dan memiliki struktur, sedangkan elastin dapat membuat kulit menjadi lebih elastis.
Ini tidak hanya meningkatkan kesehatan kulit saja melainkan juga untuk keindahan dan kecantikan kulit. Selain itu, manfaat tembaga juga dapat mengobati beberapa masalah kulit seperti infeksi kulit, luka, bisul, dan lainnya.
Sementara hipotesis para ilmuan, seperti dikutif dari Medical News Today, menyebutkan bahwa tembaga mungkin memiliki sifat antioksidan, bersama dengan antioksidan lainnya, dan asupan tembaga yang cukup dapat membantu mencegah penuaan kulit.
9. Mencegah arthritis (radang sendi)
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa tembaga dapat membantu mencegah atau menunda radang sendi, dan orang-orang memakai gelang tembaga bertujuan untuk mencegah kondisi ini. Namun, belum ada penelitian pada manusia yang mengonfirmasi hal ini.
10. Sebagai antioksidan
Manfaat tembaga bagi tubuh juga dapat memiliki fungsi sebagai antioksidan. Ini dapat membantu mengurangi produksi radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak sel dan DNA, yang menyebabkan kanker dan penyakit lainnya.
Dosis asupan tembaga
Meskipun manfaat tembaga bagi tubuh cukup banyak, ini tidak berarti Anda perlu memiliki asupan tembaga yang banyak pula. Hal ini dikarenakan terlalu banyak dan terlalu sedikit tembaga dapat memberikan efek samping bagi tubuh terutama otak.
Bahaya tembaga dari efek samping dosis tembaga yang berlebihan bisa menimbulkan keracunan bagi tubuh, sedangkan dosis tembaga yang kurang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan masalah lainnya.
Jadi, Anda harus memiliki asupan tembaga dalam dosis yang tepat. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi 2013, angka kecukupan mineral tembaga harian untuk bayi usia 0-6 bulan adalah 200 mcg; bayi usia 7-11 bulan sebesar 220 mcg; anak 1-3 tahun sejumlah 340 mcg; anak 4-6 tahun sebesar 440 mcg; anak 7-9 sebesar 570 mcg.
Angka kecukupan mineral tembaga ini semakin meningkatkan seiring peningkatan usia. Kecukupan mineral harian bagi anak 10-12 tahun menjadi sebesar 700; anak 13-15 sejumlah 800 mcg, dan remaja dengan usia 16-19 tahun memerlukan tembaga sebanyak 890 mcg.
Pada orang-orang dengan usia 19 tahun atau lebih tua membutuhkan dosis tembaga harian sebesar 900 mcg. Pada ibu hamil dan ibu menyusui, kecukupan tembaga mengalami peningkatan. Ibu hamil memerlukan tambahan 100 mcg tembaga, sedangkan ibu menyusui memerlukan tambahan tembaga sejumlah 400 mcg.
Jadi, jika ada seorang ibu hamil berusia 23 tahun (di atas 19 tahun) maka angka kecukupan mineral tembaga baginya menjadi 1000 mcg, sedangkan jika ada seorang ibu hamil berusia 30 tahun maka angka kecukupan tembaga menjadi 1300 mcg.
Ada batas maksimal dan batas minimal konsumsi tembaga yang perlu Anda ketahui agar efek samping dosis berlebih tembaga atau efek defisiensi tembaga dapat dihindari. Batas maksimal asupan tembaga adalah 10.000 mcg atau 10 mg per hari, sedangkan batas minimalnya adalah 0,1 mg/ kg tembaga per hari.
Bahaya tembaga bagi Tubuh
Tembaga adalah unsur hara yang diperlukan untuk kesehatan tubuh. Tembaga bahkan dapat ditemukan secara alami di semua tanaman dan hewan. Bentuk logam tembaga juga dapat ditemukan di lingkungan karena terbentuk secara alami. Tembaga diperlukan tubuh dengan jumlah tertentu, bila kelebihan dan kekurangan tembaga dalam tubuh dapat merusak kesehatan Anda.
1. Bahaya kekurangan tembaga untuk tubuh
Kekurangan tembaga dapat terjadi pada anak-anak yang kekurangan gizi, terutama pada bayi prematur yang tidak mendapatkan suplemen gizi. Anak-anak dengan kondisi ini cenderung memiliki kelainan dan berisiko patah tulang. Kekurangan tembaga juga bisa terjadi akibat kelainan genetik langka yang disebut penyakit Menkes. Sindrom ini mengganggu penyerapan tembaga.
Kekurangan tembaga (defisiensi) dapat menyebabkan beberapa masalah, meliputi:
- Sensasi kesemutan
- Tremor
- Mati rasa
- Kelelahan
- Anemia
- Hilangnya penglihatan
2. Bahaya kelebihan tembaga untuk tubuh
Tubuh pada dasarnya membutuhkan sejumlah tembaga untuk berfungsi dengan baik. Tetapi terlalu banyak dosis atau paparan tembaga dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Jika terlalu banyak tembaga bisa beracun. Anda bisa mendapatkan terlalu banyak tembaga dari suplemen makanan atau minum air yang terkontaminasi. Anda juga bisa mendapatkan terlalu banyak tembaga dari fungisida yang mengandung tembaga sulfat. Kelebihan tembaga juga disebabkan oleh kondisi yang menghentikan tubuh untuk melepaskan tembaga.
Berikut ini gejala yang mungkin timbul bila kekurangan tembaga:
- Muntah
- Mual
- Diare
- Pusing
- Kerusakan hati
- Kerusakan Ginjal
- Kematian
Tes kandungan tembaga dalam tubuh
Penyedia layanan kesehatan mungkin akan memeriksa kemungkinan defisiensi tembaga, toksisitas tembaga, atau penyakit Wilson dengan tes-tes berikut:
- Tes urine 24 jam untuk tembaga
- Ceruloplasmin darah – enzim dengan zat tembaga yang berfungsi sebagai katalisator pada reaksi organik
- Tembaga hati, atau mengukur tembaga dalam biopsi hati
- Tingkat kandungan vitamin B12
Tingkat kandungan tembaga dalam darah Anda dapat dikaitkan dengan berbagai kondisi. Ini termasuk masalah hati atau peradangan.
Sumber:
- Depkes: Tabel AKG 2013. http://gizi.depkes.go.id/download/Kebijakan%20Gizi/Tabel%20AKG.pdf diakses pada 19 November 2018.
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/288165.php diakses pada 16 April 2019.
- https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=167&contentid=total_copper_blood diakses pada 16 April 2019.